Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Dinamika Kebudayaan dan Peradaban Islam - Coggle Diagram
Dinamika Kebudayaan dan Peradaban Islam
A. Ilmu Pengetahuan Dalam Perspektif Islam
Urgensi Ilmu dalam Islam
Di dalam Al-Qur`an, kata ilmu dengan berbagai bentuknya terulang sebanyak 854 kali. Kata itu digunakan dalam arti proses pencapaian pengetahuan dan obyek pengetahuan
Terkait dengan ilmu, Allah SWT memerintahkan kepada manusia untuk senantiasa memikirkan apa yang ada di bumi. Sebab berfikir merupakan awal memperoleh ilmu pengetahuan
Imam Syafi‟i menyatakan bahwa siapa yang ingin mendapatkan dunia maka dia harus memiliki ilmu, barang siapa yang menginginkan akherat dia harus memiliki ilmu, dan siapa yang menginginkan keduanya dia juga harus memiliki ilmu.
Integrasi Ilmu, Iman, dan Amal
Ajaran Islam tidak dikenal perten-tangan antara iman, ilmu pengetahuan (dan teknologi) dan amal saleh. Iman dan ibadah adalah wahyu dari Allah, sedangkan ilmu
pengetahuan bersumber dari Allah yang diperoleh manusia melalui penelitian terhadap alam semesta ciptaan Allah.
Kedudukan dan Tanggung Jawab Ilmuwan
Keutamaan Orang Berilmu
Orang berilmu adalah orang yang sangat mulia dalam pandangan Islam, dan mendapat tempat yang sangat terhormat.
Tanggung Jawab Ilmuwan
Menyampaikan Amanat Allah (Menjadi Guru)
Memelihara Lingkungan (Alam Semesta)
B. Kebudayaan Dan Peradaban Islam Di Masa Silam
Faktor-Faktor Penyebab Kemajuan dan Kemunduran
Sebab-sebab kemajuan umat Islam
masyarakat Arab pada saat itu mulai memiliki budaya menulis.
penerjemahan filsafat dan logika Yunani mempengaruhi pola pikir ilmuwan Arab untuk berfikir secara sistematis.
sifat adaptif dan terbuka dalam menyerap dan mengadopsi unsur-unsur peradaban besar dunia, kemudian dikembangkan secara kreatif dan inovatif dengan menonjolkan unsur-unsur Islam.
Sebab-sebab kemunduran umat Islam
Politik
telah terjadi friksi dan konflik di antara putra
mahkota, yang melibatkan kekuatan militer untuk saling berebut
kekuasaan
pemerintah pusat tidak mampu mengatasi
pemberontakan penguasa lokal (amir) dan gubernur di daerah
karena kehilangan otoritas dan kewibawaan politik
moral
para penguasa kehilangan kredibilitas, karena
berperilaku nista dan meninggalkan ajaran Islam. Mereka menjadi penguasa serakah, pemuja harta, tahta, dan wanita
Kontribusi Ilmuwan Muslim Klasik dalam Kemajuan Barat Modern
Jabir bin Hayyan
ilmuwan yang mengusulkan diterjemahkannya buku-buku ilmiah Yunani dan Konstantinopel kepada khalifah Harun al-Rasyid. Jabir adalah
seorang ahli kimia
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi
seorang ilmuwan muslim ahli matematika dan dasar-dasar ilmu al-Jabar. Selain itu, ia ahli di bidang trigonometri, ilmu falak, dan ilmu geografi
Al-Kindi
Dalam bidang astronomi, dia menyatakan dampak posisi planet pada keadaan di bumi, seperti pasang surutnya air laut.
Dalam bidang ilmu alam dan fisika, al-Kindi menyatakan bahwa warna biru langit bukanlah warna asli dari langit, melainkan pantulan dari cahaya lain berupa penguapan air dan butir-butir debu yang bergantung di udara.
al-Kindi juga banyak mengarang kitab dalam bidang teknik mesin, kimia industri, kimia, kimia logam, matematika, geometri, kedokteran, filsafat, farmasi, dan di bidang musik.
Ibnu Sina
Ibnu Sina ahli dalam bidang filsafat dan terutama kedokteran
Tsabit bin Qurah
seorang penerjemah yang menguasai bahasa Arab, Suryani, Yunani, dan Ibrani. Tsabit banyak mengarang buku dalam bidang astronomi, matematika, filsafat, dan geografi.
Kemajuan IPTEK Sebagai Tantangan Umat Islam Masa Kini
Pandangan Islam terhadap Kemajuan IPTEK
dalam al-Qur'an terdapat banyak ayat dalam bentuk yang bervariasi menyuruh manusia untuk menggunakan akalnya dengan baik, memikirkan alam di sekelilingnya, mengingat
dan menyebut penciptanya yaitu Allah SWT.
Merajut Asa Kebangkitan Umat Islam di Bidang IPTEK
Aspek internal
Umat Islam sebenarnya secara individual memiliki potensi besar untuk maju, namun secara kolektif umat Islam masih banyak memiliki kelemahan.
Aspek eksternal
mempelajari seluruh prestasi Barat Modern untuk akhirnya bisa bersaing dengan mereka. Spirit Kemajuan ini harus berjalan beriringan dengan moralitas al-Qur‟an supaya umat Islam tidak terjerumus pada hal-hal yang bertentangan dengan agama Islam.
D.Jejak Peradaban Islam Dalam Kebudayaan Indonesia
Kerajaan-kerajaan Islam
Kerajaan Islam yang pertama kali berdiri di Nusantara adalah kerajaan Samudera Pasai di pesisir timur laut Aceh pada pertengahan abad ke-13 M.
Kerajaan Aceh yang terletak di daerah yang sekarang dikenal dengan nama Kerajaan Aceh Besar.
Di wilayah Jawa, terdapat kerajaan Islam Demak. Perkembangan kerajaan ini bersamaan waktunya dengan melemahnya posisi Raja Majapahit
Wujud peradaban Islam di Indonesia
birokrasi keagamaan. Di semua kerajaan Islam, penasehat raja adalah para ulama‟
Ulama‟ dan karya-karyanya. Ulama muslim terkenal pertama di Indonesia adalah Hamzah Fansuri, seorang tokoh sufi pertama yang mengarang kitab Asraru al-Arifin fi Bayan Ila Suluk wa al-Tauhid, berasal dari Fansur (Barus), Sumatera Utara. Ulama lain yang terkenal adalah Syamsuddin Al-Sumatrani, Nuruddin ar-Raniri (Aceh), dan Abdurrauf Singkel.
Arsitek bangunan, yang tertuang dalam arsitektur masjid-masjid di Indonesia.