Pada saat itu, banyak sekali ilmuan muslim yang menjadi pelopor perkembangan ilmu pengetahuan di banyak bidang seperti matematika, geometri, astronomi, fisika, kimia, kedokteran, IPA, farmasi, geografi, pelayaran, bahasa, sastra, dan lain sebagainya. Jaudah (2007) mengklasifikasi ada seratus empat puluh tujuh ilmuan terkemuka dalam sejarah Islam. Di antara mereka adalah:
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi, seorang ilmuwan muslim ahli matematika dan dasar-
dasar ilmu al-Jabar.
Al-Kindi, Al-Kindi memiliki pemikiran besar yang mungkin mengungguli para ilmuan besar lainnya. Dr. Abdul Halim Muntashir menyatakan bahwa karya al-Kindi mencapai 230 buku.
Ibnu Sina, ahli dalam bidang filsafat dan terutama kedokteran.
Tsabit bin Qurah. Tsabit adalah seorang penerjemah yang menguasai bahasa Arab, Suryani, Yunani, dan Ibrani. Tsabit banyak mengarang buku dalam bidang astronomi, matematika, filsafat, dan geografi. Az-Zarkali menyatakan bahwa Tsabit menulis 150 buku dalam berbagai disiplin ilmu.
Jabir bin Hayyan, ilmuwan yang mengusulkan diterjemahkannya buku-buku ilmiah Yunani dan Konstantinopel kepada khalifah Harun al-Rasyid.