Reseptor serotonin (5HT-3)
Serotonin : neurotransmiter amina yang terlibat dalam berbagai proses di otak, dan perubahan aktivitasnya dapat menyebabkan berbagai kondisi neuropsikiatrik seperti: depression, schizophrenia, anxiety disorder (social phobia, obsessive compulsive, panic disorders), autisme, migraine, dan gangguan saluran cerna seperti : eating disorders, vomiting and irritable bowel syndrome
Memiliki 7 anggota famili reseptor dengan jumlah total reseptor 14
jenis, contoh : 5-HT1A, 5-HT1B, 5-HT1D, 5-HT2A, dll. → masingmasing memiliki fungsi yang berbeda
90% 5-HT tubuh disintesis oleh enterechromaffin cells di
mukosa usus, selain yang ada di sel saraf
5-HT dan reseptornya dijumpai baik pada central and peripheral nervous system (CNS/PNS), juga terdapat pada sejumlah jaringan nonneuronal di usus, sistem kardiovaskuler, dan darah
Reseptor 5-HT3 merupakan satu-satunya subtipe reseptor 5-HT yang ionotropic, lainnya metabotropic
Jika serotonin terikat pada reseptor → kanal kation membuka → ion Na masuk → terjadi depolarisasi arus yang cepat dan singkat → reseptor teraktivasi → berbagai efek selular
terdapat di spinal cord, cortex, hippocampus, dan saluran cerna (usus)
Terkait dengan kanal Na
Aktivitas farmakologi lainnya
Obat yang bereaksi pada reseptor 5-HT3
Misalnya : Reseptor 5-HT3 terlibat dalam mual dan muntah karena kemoterapi dan radiasi
Antagonis : ondansetron, tropisetron, granisetron, dolasetron, palonosetron → digunakan scr klinis untuk pengobatan mual dan muntah akibat kemoterapi atau radiasi
Selain antiemetik, antagonis 5HT3 digunakan pada pengobatan gangguan saluran cerna seperti irritable bowel syndrome (IBS)
IBS adalah gangguan fungsional GI tract yang disebabkan oleh : gangguan motilitas GI dan persepsi sensorik di viseral, dan hiperalgesia viseral
Gejala
Abdominal pain or discomfort
Abdominal bloating or distension
Faecal urgency
Constipation, diarrhea, or both
Antagonis reseptor 5HT-3
Merupakan salah satu alternatif terapi, terutama yang predominan diare
Efek
enhanced compliance (increasing the ability of the gut to adapt to
distension)
involved in peristalsis
increase in fluid absorption
Modulation of visceral sensitivity
Contoh obat : alosetron, cilansetron
Aktivasi reseptor 5-HT3 di otak dapat memicu/mengontrol pelepasan dopamin sehingga antagonist reseptor 5-HT3 dapat menghasilkan efek sentral yang sebanding dengan antipsychotics and anxiolytics
Pada penyakit psikiatrik, receptor 5-HT3 juga diduga terlibat dalam schizophrenia dan anxiety
Mechanism of Action
Fase I
Fase II
Menyebabkan depolarisasi end plate yang lebih lama
Tetapi depolarisasi pada peri-junctional muscle cepat berakhir karena Na+ channels terinaktivasi → propagasi depolarisasi terhenti
Karena resisten thd AChE → dia tinggal lebih lama pada celah sinaptik → aksinya pada NMJ lebih lama dibandingkan asetilkolin
Karena tegangan otot skeletal tidak bisa dipertahankan tanpa
repolarisasi/depolarisasi dari endplate → relaksasi otot
Berikatan dengan reseptor → menyebabkan depolarisasi membran dengan membuka kanal
Paralysis kembali ke non-depolarizing type
Reversible dengan adanya anticholinesterase agents