Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Konseling Pendekatan Psikoanalisa, Kelompok 1 : Psikoanalisa - Coggle…
Konseling Pendekatan Psikoanalisa
Tujuan dari teknik konseling psikoanalisa
Membentuk kembali struktur kepribadian klien melalui pengenalan pengalaman-pengalaman masa lalu klien terutama di usia 2-5 tahun
4.Membantu klien dalam menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman masalalunaya dan mengatasi konflik yang mengalami represi
Mendorong klien untuk mencapai kesadaran intelektual
3.Menjadiikan ketidaksadaran menjadi sebuah kesadaran
kelebihan dan kekurangan pendekatan psikoanalisa
kekurangan
pendekatan ini tidak begitu cocok dengan kebutuhan kebanyakan individu yang mencari konselinh
profesional
pendekatan ini menghabiskan waktu dan biaya yang banyak serta kurang efektif
terlalu menekankan pada pengalaman kanak-kanak, dan menganggap kehidupan seolah-olah sepenuhnya ditentukan masa lalu.
kelebihan
pendekatan ini menyediakan dasar teoritis yang mendukung sejumlah instrumen diagnostik
pendekatan ini menekankan pentingnya tahap perkembangan pertumbuhan
pendekatan ini memberikan sumbanhan pada penelitian empiris
Teknik
Interpretasi
teknik untuk membuka hal-hal yang tak disadari dan memberi kesempatan klien untuk menilik masalah-masalah yang belum terpecahkan
Asosiasi Bebas
ditujukan untuk menyadarkan meminta perhatian klien untuk menyadarkan klien terhadap alasan-alasan terjadinya resistensi/perlawanan
Analisis Mimpi
digunakan konselor untuk menganalisis asosiasi bebas, mimpi, resistensi dan transferensi klien
Analisis Resistensi
klien diupayakan untuk menjernihkan atau mengikis alam pemikirannya dari alam pengalaman dan pemikiran sehingga klien mudah mengungkapkan masa lalunya
Analisis Transferensi
Mengajak klien untuk menghidupkan kembali pengalaman dan konflik masa lalu terkait dengan cinta, seksualitas, kebencian, kecemasan dan di salurkan ke konselor sebagai pihak netral. Dampak negatifnya: klien bisa membenci atau mencintai konselor
Diperkenalkan oleh Sigmund Freud pada 1986
Lima tahun pertama menentukan perkembangan manusia
Perlakuan baik pada anak akan menanamkan kesan yang menyenangkan pada diri anak dan mengantarkan tumbuh kembang yang normal saat menjadi dewasa.
Perlakuan yang tidak baik akan meninggalkan kesan negatif pada diri anak dan mengganggu masa perkembangan baik secara fisik maupun psikis setelah ia menjadi dewasa.
Dorongan seksual merupakan kunci dalam menentukan tingkah laku individu
Dorongan seksual yang dimaksud Freud memiliki arti luas dan mendasari munculnya perilaku individu, misalnya ketika seseorang harus membuat rumah karena dorongan seksualnya yaitu untuk melindungi anaknya
Dorongan seksual diartikan sebagai sebuah dorongan untuk menampilkan kepriaan dan kewanitaannya, seperti misalnya para lelaki yang mengenakan pakaian kemeja, peci, menumbuhkan jenggot, menjadi seorang atlet dan lainnya timbul karena dorongan seksual kepriannya.
Tingkah laku individu sebgaian besar terbentuk oleh faktor ketidaksadaran
Freud membagi tingkat kesadaran menjadi tiga bagian, yakni kesadaran, ambang sadar, dan ketidak sadaran yang dapat digambarkan sebagai sebuah gunung es di tengah lautan.
Bahwasanya elemen ketidaksadaran memiliki porsi paling besar dalam menentukan tingkah laku individu dan terletak di bawah lautan yang diasumsikan bahwa perilaku individu terbentuk dari faktor ketidaksadaran.
Tingkah laku seperti berbicara, cara duduk, cara berjalan hingga lainnya ditunjukkan oleh individu hasil adposi dari tingkah laku orang tua maupun nenek moyang di masa lalu yang barangkali seseorang tidak menyadarinya dariman ia memperoleh hal tersebut.
Kelompok 1 : Psikoanalisa
Nurul Fajriati (18320066)
Raldhy Rais (18320174)
Prasetya Arya Wibowo (18320006)
Dovan Alvin Tamika (17320058)
Ahmad Dewa Gempur (18320373)
Sabrina Adani Widiatmoko (18320275)