Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
RHINOSINUSITIS (NISA ULJANNAH_1908260096) - Coggle Diagram
RHINOSINUSITIS (NISA ULJANNAH_1908260096)
PENYAKIT DENGAN GEJALA PILEK
Rhinitis
Rhinitis alergi
Flu / influenza
Infeksi coronavirus
DEFENISI & ETIOLOGI RHINOSINUSITIS
Rinosinusitis merupakan inflamasi mukosa pada hidung dan paranasalis
ISPA virus dan infeksi sekunder bakteri
Rinogenik
Pajanan lingkungan
Kelainana anatomy hidung
Trauma sinus
Tonsilitis dan adenoilitis
Kelainan keadaan umum
Berenang/menyelam
Resisten obat
CMD RHINOSINUSTIS
Anamnesis
-pilek -hidung tersumbat -ingus kental -sakit kepala
-Rasa penuh dikedua pipi
(saat bungkuk)
Pemfis :
INSPEKSI :
Hiperemi,sembab(disekita hidung dan orbita)
nyeri tekan di daerah sinus terutama sinus frontal dan maksila
pemeriksaan rinoskopi anterior hidung seperti: hiperemi,sekret,udem,krusta,septum deviasi,polip atau tumor
Pemeriksaan rinoskopi posterior adalah pemeriksaan untuk melihat rongga hidung bagian belakang dan nasofaring kelainannya ialah post nasal drib dan lain-lain.
Penunjang
Pemeriksaan RADIOLOGI: posisi Waters (evaluasi sinus maksila dan frontal), posisi Caldwell (visualisasi etmoid), dan posisi lateral (untuk evaluasi adenoid dan sfenoid).
Pemeriksaan LABORATORIUM:Pemeriksaan darah dapat berguna pada sinusitis yang berhubungan dengan rhinitis alergi, fibrosis kistik, atau imunodefisiensi.
Pemeriksaan ENDOSKOPI NASAL:melihat kondisi mukosa serta menilai karakteristik seperti ada tidaknya polip, edema, dan sekret.
KOMPIKASI, EDUKASI & PENCEGAHAN
Kelainan orbita: Edem palpebra, selulitis orbita, abses subperisteal, abses orbita, trombosis sinus kavernosus.
Kelainan intrakranial : meningitis, abses ekstradural/subdural, abses otak, trombosis sinus kavernosus.
Kelainan paru : bronkitis kronis, bronkiektasis(sinobronkitis), asma bronkial.
Komplikasi :
Pencegahan
Hindari faktor pencetus: Gigi berlubang, pilek(alergi/infeksi),benda asing, terpapar asap
Penanganan alergi yang baik
Hindari pencetus bisa berupa tungau, debu, asap, serbuk sari,bulu hewan, dll
Pola hidup yang baik misalnya pola makan, olah raga, tidak merokok, dll
Mengenakan masker untuk menutupi hidung dan mulut saat berada di lingkungan dengan polusi udara yang tinggi atau saat berkendara
TATALAKSANA
Terapi Medikamentosa
Dekongestan
Kortikosteroid
Anti histsmin
Antibiotik
Terapi Bedah
irigasi sinus (antral lavage),
nasal antrostomy,operasi
Caldwell-Luc
Functional Endoscopic Sinus Surgery (FESS).
DIAGNOSIS BANDING
Rhinitis virus (salesma, common cold, coryza), corpus alienum, adenoiditis, tension headache
ANATOMI HIDUNG & SINUS PARANASAL
Hidung bagian luar tersusun atas dasar, puncak hidung, collumela. Sedangkan hidung lainnya tersusun atas ala nasi, alar sulcus, dan nostril. Semuanya disusun oleh tulang, kartilago, otot, dan subcutaneous fat.
Terdapat empat pasang sinus paranasal, yaitu : sinus maksila, sinus frontal, sinus etmoid, sinus sfenoid kanan dan kiri
HISTOLOGI HIDUNG & SINUS PARANASAL
Hidung untuk pernapasan berupa rongga hidung (cavum nasi) yang dipisah oleh septum nasi dan memiliki penonjolan (concha nasalis). Seluruh cavum nasi ditutupi oleh mukosa. Septum nasi membagi cavum nasi menjadi dua ruangan yaitu cavum nasi sinistra dan dekstra. Concha nasalis terdapat pada sisi lateral superior cavum nasi. Terdapat tiga concha nasalis yaitu concha superior, medius dan inferior.
Sinus paranasalis adalah rongga bilateral di tulang frontal, maksila, ethmoid dan sfenoid tengorak. Sinus-sinus ini dilapisi oleh epitel respiratorik yang lebih tipis dengan sedikit sel goblet. Lamina proprianya mengandung sedikit kelenjar kecil dan menyatu dengan periosteum di bawahnya. Sinus paranasalis berhubungan lansung dengan rongga hidung melalui lubang-lubang kecil dan mukus yang dihasilkan dalam sinus ini terdorong ke dalam hidung sebagai akibat dari aktivitas sel-sel epitel bersilia
PATOFISIOLOGI RHINOSINUSITIS
Dipengaruhi oleh potensi ostium sinus dan lancarnya daya pembersihan mukosiliar dalam kompleks osteomeatal.
KOMPLEKS OSTEOMEATAL
Celah pada dinding lateral hidung yang dibatasi oleh konka media dan lamina papirasea
Semua Bagian Organ Sinus Paranasales mempunyai Ostium (Muara) ke dalam Cavum Nasi
FAKTOR RISIKO & KLASIFIKASI
Faktor risiko : alergi, polip nasal, deviasi septum nasi, kondisi sakit yang lain.
Klasifikasi : sinusitis akut, sinusitis akut berulang, sinusitis kronik