Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Limfogranuloma venerum (LGV) - Coggle Diagram
Limfogranuloma venerum (LGV)
patofisiologi benjolan dan lgv
bakteri masuk ke hospes > melekat ke hospes > masuk ke intrasellular dan mengalami replikasi dan melekat ke inti sel hospes > 6-8 jam masuk ke dalam inti sel hospes > mensintesis RNA, DNA dan protein menggunakan prekursor dari sel hospes
mediator kimia > nyeri demam. penyebaran secara limfogen bermultiplikasi, terjadi karna fagositosis > peradangan sepanjang saluran limfe > penyebaran proses inflamasi > limfangitis > proliferasi sel endotel > pembesaran KGB > nekrosis > abses
fibrosis > obstruksi > edema dan fistula, limph node membesar dan menjadi abses pecah > perdarahan defekasi > proliferasi jaringan > striktur rectum
anatomi regio inguinal
major limph node : 1. iliac lymph node 2. internal iliac lymph node 3. sacral lymph node 4. common iliac lymph node.
canalis inguinalis dibatasi kraniolateral oleh anulus inguinalis internus yang merupakan bagian terbuka dari fasia transversalis dan aponeurosis m. transversus abdominis
di medial bawah, di atas tuberculum pubicum, kanal dibatasi oleh anulus inguinalis externus bagian terbuka dari aponeurosis MOE
atapnya aponeurosis MOE, dan dasarnya lig. ingunale
canal berisi funiculus spermaticus pada pria, dan lig. rotundum pada wanita
dd benjolan inguinal
skrolufoderma
perlunakan tidak serentak dengan akibatnya konsistensi bermacam2 bentuk sama, tapi daerah tempat inguinal lateral dan femoral tidak ada tanda radang
hernia inguinalis
tidak ada tanda radang kecuali tumor, dan bila mengejan tumor akan membesar
ulkus mole
lesi primer masih tampak, kelima tanda radang juga terdapat, tapi tidak ada perlunakan
tatalaksana
doksisiklin 2 x100 mg oral selama 21 hari / eritromisin 4x500 mg oral selama 21 hari / azitromisin 1x500 mg pral selaam 3 minggu
insisi dan aspirasi indikasi pada bubo dengan fluktuasi yang jelas, pada sindroma inguinal istirahat. kompres terbuka jika abses telah pecah dengan larutan PK 1/5.000 obati mitra sexual
edukasi dan pencegahan
jangan lakukan hubungan sexual sampai penyakit sembuh, pengunaan kondom, dan tidak berganti pasangan, pemeriksaan keseahatan secara rutin jika aktif secara sexual
komplikasi dan prognosis
pada sindroma inguinal prognosis baik, sedakkan pada bentuk lanjutan prognosisnya buruk
primary lymphogranuloma Venereum : necrosis, ruptur limph node, anogenital fibrosis, anal fisutala tertier : complete bowel obstruction strictur rectal dan urethra sistemik : pneumonia, arthiritis, konjungtivitis, pericarditis, meningoechepalitis
definisi, etiologi, faktor resiko, klasifikasi
definis dan etiologi
infeksi menular sexual sistemik yang di sebabkan oleh Chlamydia Trachomatis
faktor resiko
multi sex partner, tidak menggunakan alat kontrasepsi sedernaha, usia muda 12-24 tahun, psk. msm
klasifikasi
stadium primer, sekunder, tersier
cmd
anamesis
usia muda, laki2, riwayat sexual, kebiasaan sexual, mintra sexual
pemeriksaan fisik
lesi primer tidak spesifik, cepat menghilang, beberapa kelenjar menjadi satu, tanda radang +, pembesaran kb inguinal medial dengan perlunakan serentak
pemeriksaan penunjang
LED meningkat, hiperproteinemia, tes naat +, tes ikatan komplemen, tes frei, kultur : terdapatnya bakteri obligat intrasellular bentuk EB atau RB hapusan darah tepi leukosit > 20 dalam 1 lpb