Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Pilek - Coggle Diagram
Pilek
-
-
-
-
-
-
Tata laksana
terapi medikamentosa
antibiotik,anti inlamatory
-
-
-
-
-
Patofisiology
Secara patofisiologi perubahan patologik mukosa sinus paranasal terjadi akibat proses peradangan lapisan mukoperiostium hidung dan sinus yang berlangsung lebih dari 12 minggu. Patensi ostium-ostium sinus dan lancarnya daya pembersihan mukosiliar (mucocilliary clearance) di dalam kompleks ostiomeatal (KOM) dapat mempengaruhi sinus. Gangguan yang terjadi pada KOM dapat menyebabkan terjadinya gangguan ventilasi dan pembersihan mukosa. Hal ini dapat dijelaskan oleh karena organ-organ yang membentuk KOM letaknya berdekatan dan bila terjadi edema, mukosa yang berhadapan akan saling bertemu sehingga silia tidak dapat bergerak dan ostium sinus akan tersumbat.
Akibatnya terjadi tekanan negatif di dalam rongga sinus yang menyebabkan terjadinya transudasi (akumulasi cairan karena proses non inflamasi), yang mula-mula berupa cairan serous. Kondisi inilah yang dianggap sebagai rinosinusitis non bakteri dan biasanya sembuh dalam beberapa hari tanpa pengobatan. Namun apabila kondisi ini menetap, sekret yang terkumpul dalam sinus merupakan media yang baik untuk tumbuh dan berkembangbiaknya bakteri. Sekret menjadi purulen dan keadaan ini disebut sebagai rinosinusitis akut bakteria yang memerlukan terapi dengan disertai antibiotik. Apabila terapi tidak berhasil peradangan berlanjut dan terjadi hipoksia sehingga bakteri anaerob berkembang, mukosa makin membengkak dan merupakan rantai siklus yang terus berputar hingga akhirnya terjadi perubahan mukosa menjadi kronik
prognosis
Rinosinusitis akut cenderung mengikuti perjalanan yang menguntungkan dan memiliki prognosis yang baik. Perawatan yang tepat meminimalkan risiko komplikasi dan mengatasi kondisi tersebut. Dalam kasus rinosinusitis kronis, pengobatan umumnya dapat mengontrol gejala dengan baik dan pasien dapat memiliki kualitas hidup yang baik.
Edukasi & pencegahan
Pemberian vaksinasi influenza ataupun vaksinasi 7-valent pneumococcal. Menghindari kontak dengan orang yang sedang batuk pilek. Hindari merokok atau paparan asap rokok. Mengenakan masker untuk menutupi hidung dan mulut saat berada di lingkungan dengan polusi udara yang tinggi atau saat berkendara