Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
LIMFOGRANULOMA VENEREUM - Coggle Diagram
LIMFOGRANULOMA VENEREUM
Anatomi Regio Inguinal
Regio inguinal merupakan batas bawah abdomen dengan fungsi yang terdiri atas lapisan miopaneurotis. Pada dasarnya inguinal dibentuk dari lapisan: (1) kulit/kutis. (2) Jaringan sub kutis (camper’s dan scarpa’s) yang berisikan lemak. (3) Innominate fasia (Gallaudet). (4) Apponcurosis muskulus obliqus eksternus, termasuk ligamentum inguinale (Poupart),Lakunare (Gimbernat) dan Colle’s. (5) Spermatik kord pada laki-laki, ligamen rotundum pada wanita. (6) Muskulus transversus abdominis dan muskulus obliqus internus
-
Definisi, Etiologi, Faktor Risiko
Etiologi: Agen etiologi yang terlibat dalam patogenesis LGV adalah C. trachomatis.
C. trachomatis
telah diidentifikasi menjadi 15 serovar yaitu A, B, Ba, C-K, L1-L3. LGV disebabkan oleh C.trachomatis serovar L1-L3.
faktor risiko: (1) Berjenis kelamin pria, terutama yang melakukan hubungan seksual sesama jenis. (2) Berusia 15–40 tahun dan aktif secara seksual. (3) Sering berganti-ganti pasangan seksual. (4) Berhubungan seksual tanpa alat pengaman, seperti kondom. (5) Berhubungan seksual lewat anal (anus) atau secara oral (mulut). (6) Menggunakan alat yang dipakai di area kelamin atau dubur secara bergantian,
Definisi: merupakan suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Chlamydia trachomatis serovar L1, L2 dan L3. Serovar LGV ini bersifat invasif dan sering diikuti oleh respon inflamasi berat.
Patofisiologi LGV
Limfogranuloma venereum merupakan penyakit jaringan limfatik. C. trachomatis tidak dapat menembus kulit sehat. Organisme ini masuk ke pembuluh limfatik melalui mikrotrauma pada kulit atau sel epitel membran mukosa. Kuman patogen menginfeksi kelenjar getah bening dan menyebabkan limfangitis serta limfadenitis.
Limfangitis ditandai adanya proliferasi sel endotel yang menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening dan pembentukan area nekrosis. Area nekrosis menarik leukosit polimorfonuklear (PMN) dan membentuk stelate absceses berbentuk segitiga atau segiempat yang dikelilingi oleh sel epiteloid, makrofag dan giant cell.
-
-
Tatalaksana LGV
Tatalaksana Farmako: C. trachomatis harus diterapi dengan obat antibakterial yang mencapai konsentrasi tinggi pada intraseluler. Obat-obat yang bersifat intracellular-acting agents yaitu doksisiklin, eritromisin, azitromisin serta golongan quinolon tertentu. Doksisiklin merupakan terapi utama untuk penyakit ini. Pada wanita hamil dan menyusui diterapi dengan eritromisin atau azitromisin.
Tatalaksana Non-Farmako: Berbagai prosedur pembedahan dibutuhkan untuk striktur rektal yang berat. Indikasi operasi apabila didapatkan obstruksi usus, fistula rektovaginal persisten, dan destruksi pada kanal anal, spinter ani dan perineum.
-
-
Stadium LGV
-
Stadium Tersier: Sering disebut sindrom genitoanorektal atau anogenitorektal. stadium ini banyak dijumpai pada wanita dengan sindrom anorektal yang tidak diterapi dan laki-laki homoseksual.
Stadium Primer: dijumpai lesi berupa papul yang tidak nyeri, nodul, pustul, dan ulkus herpetiform.