Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
LIMFOGRANULOMA VENERUM (LGV), Serovar A-C merupakan penyebab infeksi…
LIMFOGRANULOMA VENERUM (LGV)
defenisi
Limfogranuloma venereum merupakan infeksi menular seksual yang disebabkan olehChlamydia trachomatis serovar L1,L2 dan L3. LGV memiliki manifestasi akut dan kronis yang bervariasi.
Penyakit ini juga dikenal dengan nama tropical bubo, climatic bubo,strumous bubo, poradenitis inguinalis, penyakit Durand-Nicolas Favre, limfogranulomainguinal, limfopatia venera dan the fourth, fifth, sixth venereal disease.
venereum mengenai pembuluh limfe dan kelenjar limfe terutama pada daerah genital,inguinal, anus dan rektum. Penularan terjadi melalui kontak langsung dengan sekret infeksius,umumnya melalui berbagai macam hubungan seksual baik oral, genital atau anal
epidemiologi
Limfogranuloma venereum terjadi pada semua usia dengan puncak insiden usia antara 15-40 thn
etiologi
Agen etiologi yang terlibat dalam patogenesis LGV adalah C. trachomatis.
LGV disebabkan oleh C.
trachomatis serovar L1-L3
Serovar L2 dibagi menjadi L2, L2’, L2a dan L2b berdasarkan
perbedaan komponen asam amino.
patofisiologi dan patogenesis
Perlekatan partikel awal yang infeksius pada sel hospes
manifestasi klinis
Limfogranuloma primer
Lesi primer LGV muncul dalam bentuk papul yang tidak nyeri, pustul, nodul, erosi yang dangkal, atau ulkus herpetiform
Lesi muncul setelah masa inkubasi selama 3-30 hari
Lokasi ,
pria
lesi primer LGV pada laki-laki paling sering di sulkus koronarius, frenulum, preputium, penis, glans penis, skrotum
wanita
dinding vagina posterior, fourchette, serviks posterior dan vulva
Lesi primer bersifat sementara, membaik dalam waktu 1 minggu dan dapat tidak diketahui apabila terdapat lesi di uretra, serviks atau rektum.
Limfogranuloma sekunder
Dua sampai enam minggu setelah muncul lesi primer, terjadi diseminasi melalui kelenjargetah bening dan hematogen.
Limfogranuloma sekunder dapat menyebabkan sindrominguinal dan sindrom anorektal bergantung pada lokasi inokulasi.Sindrom ini ditandai denganketerlibatan kelenjar limfe inguinal dan atau femoral yang sering ditemukan pada laki-laki.
Episode limfadenitis sering menyembuh secara spontan dalam 8-12 minggu. Kelenjar getah bening lain dapat terlibat tergantung dari lokasi lesi
primer
Limfogranuloma tersier
Limfogranuloma venereum sering juga disebut sebagai sindroma genitoanorektal atauanogenitorektal. Stadium ini banyak ditemukan pada wanita dengan sindrom anorektal yangtidak diterapi dan laki-laki homoseksual
pada wanita
Mukosa rektal wanita terinokulasi langsung saat berhubungan anal atau melalui penyebaran limfatik dari serviks dan dinding posterior vagina.
pada pria
mukosa rektal terinokulasi langsung dengan Chlamydia saat berhubungan anal atau melalui penyebaran limfatik dari uretra posterior
Gambaran khasnya berupa proktitis atau proktokolitis kronis diikuti pembentukan abses perirektal, striktur anorektal, stenosis rektal, sinus perineal, fistula rektovaginal/rektovesika, fistula anal, limfedema genital (elefantiasis genital), esthiomene dan lymphorrhoids (hiperplasia jaringan limfatik perirektal)
diagnosis
anamnesis
pemeriksan fisik
pemeriksaaan penunjang
tatalaksana
diagnosis banding
indikasi pembedahan
Berbagai prosedur pembedahan dibutuhkan untuk striktur rektal yang berat. I
indikasi operasi apabila didapatkan obstruksi usus, fistula rektovaginal persisten, dan destruksi pada kanal anal, spinter ani dan perineum.
Operasi plastik pada vulva, penis dan skrotum
dipertimbangkan pada esthiomene dan elefantiasis genital
pencegahan
pencegahan yang paling utama adalah tidak berganti-ganti pasangan dan menggunakan konsom
anaatomi regio inguinalis
Serovar A-C merupakan penyebab infeksi okular trakoma.
Serovar D-K menyebabkan infeksi urogenital.
Serovar A-K hanya terbatas pada mukosa,
sedangkan serovar L1-L3 bersifat lebih invasif
Organisme ini
memiliki ukuran lebih kecil dari bakteri, berdiameter 250-500 mm, namun lebih besar dari ukuran virus pada umumnya
Tanda patognomonik infeksi ini adalah ditemukannya bentukan
badan inklusi Chlamydia di dalam jaringan host.
memiliki 2 fase siklus hidup. reticulate body=replikasi, elementary body=infeksius
Masuknya partikel ke sel hospes
Perubahan morfologi menjadi partikel retikuler yang berada di dalam intraseluler danmengalami replikasi di dalam vakuola, letaknya melekat pada inti sel hospes. Bentuk inidisebut sebagai badan inklusi
Vakuola yang pecah menyebabkan perubahan morfologi dari partikel retikuler menjadi badan
elementer
Pelepasan partikel yang infeksius
Organisme ini masuk ke pembuluh limfatik melalui mikrotrauma padakulit atau sel epitel membran mukosa.
Kuman patogen menginfeksi kelenjar getah bening dan menyebabkan limfangitis serta limfadenitis. Prosesnya melibatkan trombolimfangitis dan perilimfangitis disertai penyebaran reaksi inflamasi kelenjar getah bening yang terinfeksi menuju ke jaringan sekitar
menyebabkan pembesaran
kelenjar getah bening dan pembentukan area nekrosis.
Area nekrosis menarik leukositpolimorfonuklear (PMN) dan membentuk stelate absceses berbentuk segitiga atau segiempatyang dikelilingi oleh sel epiteloid, makrofag dan giant cell
Abses dapat bergabung dan pecahspontan membentuk fistula atau saluran sinus
Pada proses inflamasi terjadi penyembuhan dengan fibrosis setelah beberapa minggu atau bulanPembentukan fibrosis akanmenghancurkan struktur normal dari kelenjar getah bening dan menghalangi aliran limfe
elefantiasis dari genital, esthiomene dan frozen pelvis syndrome
gangguan suplai darah menuju kulit atau membran mukosa
ulserasi mukosa rektum
lesi pada preputium yang tidak nyeri
Bubo awal berupa pembesaran KGB unilateral yang berkoalesen. Kulit
dibawahnya eritema dan berindurasi
Bubo inguinal yang ruptur dan mengering
Sindrom inguinal yang menunjukkan “sign of the groove"
Elefantiasis vulva dengan ulserasi genital kronik
Elefantiasis penis dan skrotum “Saxophone penis”.
medikamentosa
YUSMAWATI YUSRAN 1808260143
YUSMAWATI YUSRAN 1808260143