Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
DERMATITIS KONTAK ALERGI - Coggle Diagram
DERMATITIS KONTAK ALERGI
Dermatitis kontak alergik adalah suatu dermatitis (peradangan kulit) yang timbul setelah kontak dengan alergen melalui proses sensitasi, hal ini terjadi sebagai respons terhadap pengaruh faktor eksogen maupun faktor endogen.
Efloresensi
Lesi Primer : Lesi yang muncul pada kulit normal atau kelainan pertama pada kulit
Lesi Sekunder : Lesi yang muncul setelah lesi primer
Penegakan Diagnosis
Anamnesis : riwayat terpajan bahan alergen yang dicurigai berdasarkan pada kelainan kulit yang ditemukan.
Pemeriksaan Fisik : akan di jumpai efloresensi Eritema numular sampai dengan plakat, papul dan vesikel berkelompok disertai erosi numular hingga plakat.
Pemeriksaan Penunjang : Uji Tempel / Patch Test
Patofisiologi
Fase Sensitisasi : Terjadi saat kontak pertama alergen dengan kulit sampai limfosit mengenal dan memberi respons yang memerlukan 2-3 minggu
Fase Elitasi : Terjadi saat pajanan ulang dengan alergen yang sama sampai timbul gejala klinis dengan waktu 2 hari.
-
Etiologi
Penyebab dermatitis kontak alergi ialah bahan kimia sederhana dengan berat molekul rendah (< 1000 dalton), disebut sebagai hapten, bersifat lipofilik, sangat reaktif, dan dapat menembus stratum korneum
Contohnya : bahan-bahan logam, Bahan kosmetik, mercaptobenzotiazol (karet),cat rambut, tiuram (fungisida) dll
-
Tatalaksana
Topikal : Kortikosteroid (seperti Hidrokortison 2%), 2 kali sehari.
Sistemik : 1 Kortikosteroid yaitu prednison sebanyak 5 mg, sehari 3 kali
2 Anti histamin seperi Cetirizine tablet 1x10mg/hari
-
Edukasi : Menghindari alergen penyebab, menggunakan alat pelindung diri (APD) saat berkontak dengan bahan alergen, tidak menggaruk pada bagian lesi