Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
MODEL-MODEL EVALUASI YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM EVALUASI PROGRAM…
MODEL-MODEL EVALUASI YANG DAPAT DIGUNAKAN
DALAM EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING
Model Evaluasi Responsive
KONSEP
Evaluasi menurut stake adalah usaha mendeskripsi program-program dan memberikan judgment kepadanya.
Evaluasi responsive adalah sebuah pendekatan untuk evaluasi pendidikan dan program lainnya.
Dibandingkan dengan pendekatan lainnya, evaluasi responsive lebih berorientasi pada aktifitas, keunikan dan keragaman social dari program
Evaluasi responsif percaya bahwa evaluasi yang berarti yaitu mencari pengertian suatu isu dari berbagi sudut pandang dari semua orang yang terllibat, yang berminat, dan yang berkepentingan dengan program.
Model Judgment dari Stake
KONSEP
Model ini berpandangan bahwa kegiatan penilaian tidak hanya berakhir pada suatu deskripsi tentang keadaan. peritiwa, kejadian atau objek, melainkan harus sampai kepada Judgment mengenai baik- buruknya, efektif-tidaknya proses dan pada akhirnya pada program
Fase dalam evaluasi
1) Antendence dimaksudkan untuk menilai sumber/modal /input, seperti tenaga, keuangan karakteristik siswa dan tujuan yang ingin dicapai.
2) Tahap transaksi dimaksudakan untuk menilai rencana kegiatan dan proses pelaksanaannya, termasuk ke dalamnya urutan kegiatan, penjadwalan waktu, bentuk interaksi yang terjadi dan seterusnya.
3) Outcomes dimaksudkan untuk menilai efek dari program setelah selesai dilaksanakan
Dikembangkan oleh Stake
(6) Bicara dengan klien, staff program dan audience
(7) Identifikasi bidang program
(5) Memasang laporan formal, jika ada
(8) Meninjau aktifitas program
(4) Memisahkan format yang digunakan untuk audience
(3) Pengesahan/Konfirmasi
(2) Penemaan "tema": mempersiapkan evaluasi dan studi kasus
(1) Pendahuluan, transaksi, hasil
(9) Menemukan tujuan dan fokus pada tujuan
(10) Mengonsep persoalan dan masalah
(11) Identifikasi kebutuhan dan mengulang persoalan pokok
(12) Memilih observasi, memutuskan dan pemberian instrument (jika ada)
ALASAN
Membantu audien untuk mengerti program evaluasi , Jika evaluator memberikan perhatian untuk jatan yang natural dimana audience mengerti dan mengkomunikasikan hal ini.
Mendapatkan pengetahuan dari pengalaman manusia
Pengamatan yang alami, dimana sampai kepada mengenal kemiripan dari obyek dan pokok persoalan di dalam dan diluar konteks, membangun melalui pengalaman. mereka melayani untuk memperiuas cara yang ditempuh oleh orang-orang datang untuk memandang dan memahami program.
Mempelajari satu objek , akumulasi pengalaman seseorang , hal itu mungkin dapat digunakan untuk mengenal kemiripan di objek lain. individu menambah pemahaman manusia dan pengalaman.
KELEBIHAN KEKURANGAN
KELEBIHAN
Kepekaannya berbagai titik pandangan, dan kemampuannya mengakomodasi pendapat yang ambigis dan tidak fokus
Mendorong proses perumusan masalah dengan menyediakan informasi yang dapat menolong orang mengerti isu lebih baik.
KEKURANGAN
Keengganannya membuat prioritas atau penyederhanaan informasi untuk pemegang keputusan dan kenyotaan yang praktis tidak mungkin menampung semua sudut pandangan dari berbagai kelompok.
Model Evaluasi CIPP
KONSEP
Stufflebeam merupakan ahli evaluasi yang mengusulkan evaluasi melalui
pendekatan yang berorientasi kepada pemegang keputusan. “the process of delineating, obtaining, dan providing usefull information for judging decision alternative.
pertama, bahwa evaluasi merupakan proses sistematis yang terus menerus. Kedua proses ini terdiri atas 3 langkah, yaitu (1) menyatakan pertanyaan yang menuntut suatu jawaban dan informasi yang spesifik untuk digali, (2) membangun data yang relevan, dan (3) menyediakan informasi akhir (kesimpulan) yang menjadi bahan pertimbangan mengambil keputusan. Ketiga evaluasi memberikan dukungan pada proses mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif pilihan dan melakukan tindak lanjut atas keputusan tersebut
Stufflebeam berpendapat bahwa evaluasi seharusnya memiliki tujuan untuk memperbaiki (to improve) bukan untuk membuktikan (to prove). dengan demikian evaluasi seharusnya dapat membuat suatu perbaikan, meningkatkan akuntabilitas, serta pemahaman yang lebih dalam mengenai fenomena
KOMPONEN
Evaluasi Konteks (Contex Evaluation) Orientasi utama dari evaluasi konteks adalah untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan suatu objek, seperti institusi, program, populasi target, atau orang, dan juga untuk menyediakan arahan untuk perbaikan. Tujuan evaluasi konteks adalah untuk menyediakan alasan yang rasional bagi konselor dan administrator dalam menentukan tujuan dan kompetensi siswa, yang mana semua itu akan membantu membentuk program dan highlight berbagai elemen struktur dalam kebutuhan akan perhatian
Evaluasi Input (Input Evaluation) Orientasi utama dari evaluasi input adalah untuk membantu menentukan program yang membawa pada perubahan yang dibutuhkan. evaluasi input mempermasalahkan apakah strategi yang dipilih untuk mencapai tujuan program sudah tepat. Evaluasi input bertujuan untuk mengidentifikasikan dan menelaah kapabilitas system, alternatif strategi program, disain prosedur dimana strategi akan dimplementasikan
Evaluasi Proses (Process Evaluation) Evaluasi proses merupakan evaluasi yang dilakukan untuk melihat apakah pelaksanaan program sesuai dengan strategi yang telah direncanakan. Dalam ungkapan yang lain, Stufflebeam mengatakan bahwa evaluasi proses merupakan pengecekan yang berkelanjutan atas implementasi perencanaan (Stufflebeam & Shienfield, 1985:175). Evaluasi proses bertujuan untuk mengidentifikasikan atau memprediksi dalam proses pelaksanaan, seperti cacat dalam disain prosedur atau implementasinya
Evaluasi Produk (Product Evaluation) Evaluasi produk adalah evaluasi yang bertujuan untuk mengukur, menginterpretasikan, dan menilai pencapaian program (Stufflebeam & Shienfield, 1985:176). Feedback atas pencapaian/prestasi ini penting selama pelaksanaan program dan sebagai sebuah kesimpulan. Evaluasi produk juga bertujuan mengumpulkan deskripsi dan penilaian terhadap luaran (outcome) dan menghubungkan itu semua dengan objektif, konteks, input, dan informasi proses, serta untuk menginterpretasikan kelayakan dan keberhargaan program