Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Sistem Ekskresi, Nama: Rendy Setiawan Kelas/No. Absen: XI MIPA 3/28 -…

- - - - Jaringan ikat yang di dalamnya terdapat sel reseptor kulit, akar rambut, pembuluh darah, kelenjar minyak, kelenjar keringat dan saraf.
        
        Kelenjar minyak (Glandula sebasea): Menghasilkan minyak berfungsi untuk meminyaki rambut agar tidak kering
        
        Kelenjar keringat (sudorifera) :
        
        Ekrin: kelenjar keringat tubuler sederhana, berpilin, tak terhubung folikel rambut. Sekresi keringat mengandung air → pendinginan/penguapan (menjaga suhu).
        
        Apokrin: kelenjar keringat besar dan bercabang.
        
        Pembuluh darah: Pembuluh kapiler menutrisi rambut dengan memberikan sari-sari makanan agar dapat tumbuh terus menerus
        
        Saraf
        
        Kantong rambut: Terdiri atas akar rambut dan batang rambut
    - - Jaringan epitel yang tersusun atas sel kulit hidup dan mati, yang terdiri dari empat lapisan
        
        Stratum lusidum
        Tersusun atas sel-sel yang tidak berinti dan berfungsi mengganti stratum korneum
        
        Stratum granulosum
        Tersusun atas sel-sel berinti dan mengandung pigmen melanin
        
        Stratum korneum (lapisan tanduk)
        Lapisan kulit paling luar, tersusun atas sel-sel mati yang bersifat keras, tahan air, dan selalu mengelupas.
        
        Stratum germinativum
        Tersusun atas sel-sel yang membentuk sel-sel baru ke arah luar
      - Stratum spiosum
        lapisan sel spina/tanduk yang memiliki tonjolan penghubung intraseluler (desmosom).
    - - Terdiri dari jaringan lemak yang berfungsi sebagai cadangan makanan, pelindung tubuh dari benturan, menahan panas tubuh
      - Merupakan jaringan lemak
    - - Metabolisme: menyintesis vitamin D dengan bantuan sinar matahari dan menyimpan lemak sebagai sumber energi cadangan.
      - Pengaturan suhu badan: kelenjar keringat dan pembuluh darah.
      - Komunikasi: penerimaan stimulus lingkungan oleh reseptor kulit, ex: perubahan suhu, sentuhan, dan tekanan, serta media ekspresi wajah yang penting untuk komunikasi.
      - Perlindungan: melindungi tubuh dari mikroorganisme, radiasi sinar matahari, iritasi kimia, dan gangguan mekanik.
      - Tempat menyimpan cadangan makanan, yakni lemak.
      - Ekskresi: mengeluarkan lemak dan keringat yang mengandung air, garam, urea, serta ion seperti Na+.
    - - Panas berasal dari metabolisme dan pergerakan otot.
      - Panas dapat dikeluarkan kulit melalui cara
        
        Konduksi: panas dialihkan ke benda yang disentuh kulit.
        
        Pengaliran: mengalirnya udara yang telah panas karena menyentuh permukaan tubuh dan digantikan udara yang lebih dingin.
        
        Penguapan: panas dikeluarkan bersama keringat.
        
        Pemancaran: panas dilepaskan ke udara dan sekitarnya.
    - - Suhu panas
        
        Darah lebih hangat daripada titik hipotalamus → pusat pendingin hipotalamus aktif → pembuluh darah melebar (dilatasi) → aliran darah ke permukaan kulit meningkat (ada konduksi panas di permukaan dan membuang panas) → kelenjar keringat aktif (menyerap air, garam mineral, serta sedikit urea dari kapiler darah) → penguapan meningkat → keringat → suhu badan menurun.
        Pengeluaran → hipotalamus bantuan enzim bradikinin → mempengaruhi pelebaran pembuluh darah dan kelenjar keringat.
      - Suhu dingin
        
        Darah lebih dingin daripada titik hipotalamus → pusat panas hipotalamus aktif → pembuluh darah mengerut → aliran darah ke permukaan kulit berkurang → otot rangka diaktifkan jika lebih banyak panas yang dihasilkan →kelenjar keringat tidak aktif membentuk keringat → suhu tubuh naik atau seimbang sesuai lingkungan.
  - - - Darah pada alveolus mengikat O2 dan mengangkut ke dalam sel jaringan.
        
        Darah mengikat CO2 dan dikeluarkan bentuk
        uap air.
        CO2 + H2O → H2CO3 → HCO3- + H+ H+ bersifat racun dan dikat hemoglobin, HCO3- keluar dari sel darah merah dan masuk plasma darah serta digantikan oleh Cl-
  - - - Ginjal orang dewasa; Panjang = 11,5 cm, lebar = 6 cm, Tebal = 2,5-3,5 cm.
      - Ginjal perempuan = 115-155 gram.
      - Ginjal laki-laki = 125-175 gram
    - - Ginjal manusia terbagi menjadi korteks, medulla, kaliks, kapsul fibrous, pelvis renalis, pembuluh arteri dan vena, dan ureter.
      - Umumnya dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
        
        Korteks → Nefron (badan malpigi& tubulus)
        
        Medula → Tubulus kontortus dan kolektivus
        
        Pelvis renalis
      - Pada satu unit ginjal terdapat 1 juta Nefron
      - Nefron
        
        Nefron terdapat pada bagian korteks dan medula ginjal
        
        Nefron tersusun atas badan malpigi dan saluran nefron
        
        Di dalam nefron terjadi proses penyaringan darah
        
        Nefron adalah unit struktural dan fungsional terkecil dalam sistem eksresi ginjal
        
        Korteks → badan malpigi (glomerulus dan kapsula bowman) dan saluran nefron (TKP (Tubulus kontortus proksimal) dan TKD (Tubulus kontortus distal).
        
        Medula → lengkung henle (naik & turun) dan tubulus kolektivus.
        
        Tubulus kolektivus berhubungan dengan pelvis ginjal untuk menampung urin kemudian menuju ureter, ditampung sementara di kantong kemih dan urin dikeluarkan melalui uretra.
        
        Bagian-bagian pada nerfon disatukan oleh jaringan ikat.
    - - Menjaga keseimbangan air dalam tubuh.
      - Meghasilkan zat EPO (eritropoietin) yang merangsang sumsum tulang membuat sel darah merah.
      - Menjaga asam basa cairan darah.
      - Menghasilkan zat kalsitriol yang merupakan bentuk aktif vit D yang membantu penyerapan kalsium.
      - Mengatur kandungan elektrolit dengan menyaring zat-zat yang masih dibutuhkan bagi tubuh (natrium, fosfor, dan kalium).
      - Menjaga tekanan osmosis dengan cara mengatur ekskresi garam-garam.
      - Membuang sisa metabolism (urea, asam urat, kreatinin, kreatin, obat-obatan dan zat lain yang beracun).
    - - Reabsorpsi
        
        penyerapan kembali zat yang dibutuhkan tubuh (glukosa, asam amino, nutrisi organik, air dan garam mineral) → urine sekunder.
        
        Urine Sekunder → H2O, NaCl dan pigmen empedu
        
        Terjadi di tubulus proksimal
        
        Reabsorpsi air → 99% air melalui direabsorbsi melalui proses osmosis di TKP.
        
        Reabsorpsi zat tertentu → terjadi secara transpor aktif dan difusi yang terjadi di TKP pada ion Na+, K+, PO43-, NO3-.
        
        Reabsorpsi zat penting → terjadi secara reabsorbsi aktif di TKP diantaranya yaitu, asam amino, glukosa, asam asetoasetat, vitamin.
        
        Konsentrasi zat sisa yang bersifat racun bertambah seperti konsentrasi urea sebesar 2%
        
        Urin sekunder akan masuk TKD dan mengalami tahap Augmentasi.
      - Augmentasi
        
        transpor aktif zat tertentu dari darah dalam kapiler peritubuler, melewati sel tubuler menuju ke cairan tubuler dan masuk ke urine → urine sesungguhnya.
        
        Komposisi urine (95% H2O dan zat terlarut)
        
        Zat buangan nitrogen → urea, asam urat, kreatin. - Asam hipurat (pencernaan sayur dan buah).
        
        Toksin, zat kimia asing, pigmen, enzim, vitamin, hormon.
        
        Elektrolit Na+, Cl-, K+, Amonium, Sulfat, Fosfat, Ca+, dan Mg.
        
        Terjadi di tubulus distal
        
        Ion H+, Amonium, urea, kreatinin, asam hipurat, obat-obatan dan zat kimia beracun disekresikan dalam TKD → Urine seungguhnya.
        
        Proses pengeluaran urin (Mikturasi): Urine di duktus kolektivus → pelvis renalis → ureter → kandung kemih (kontaksi peristaltik otot polos dinding ureter) → uretra → lubang luar dan dibuang dari tubuh.
      - Filtrasi
        
        Penyaringan plasma bebas protein dan zat beracun → urine primer
        
        Terjadi di glomerulus
        
        Komposisi filtrat Glomerulus
        
        H2O dan zat terlarut (glukosa, klorida, natrium, kalium, dll).
        
        Tidak ada protein plasma dan elemen seluler (sel darah merah)
        
        Lapisan membran Glomelurus
        
        Dinding kapiler: selapis sel epitelium pipih dan memiliki pori besar.
        
        Membran basal: tersusun atas kolagen dan glikoprotein.
        
        Lempeng filtrasi: podosit.
        
        Jalur filtrasi: Darah → Glomerulus → tekanan darah (tinggi) → air dan zat larut terdorong melewati pori endotalium kapiler pipih → membran basal → lempeng filtrasi (podosit) → kapsula Bowman (epitel) → urine primer.
      - Faktor Produksi Urine
        
        Faktor Internal
        
        Hormon ADH (Antideuretic hormone) →Hilangnya air berlebih → peningkatan kepekatan darah, sekresi ADH ke darah, permeabilitas air di epitel tubulus kontortus distal dan kolektivus, serta reabsorbsi air →jumlah urine sedikit. Banyak minum → jumlah urine banyak/encer.
        
        Hormon Insulin →untuk menurunkan kadar glukosa dengan menginisiasi penyerapan glukosa oleh sel diubah menjadi energi/disimpan dan menghambat pembebasan glukosa dalam darah oleh hati. Kurang insulin → glukosa dalam urine.
        
        Sistem renin-angiostensin-aldosteron → Renin mengubah protein plasma angiostensin → angiostensin II → menstimulus haus, sekresi ADH, pelepasan aldosteron. Aldosteron → meningkatkan sekresi K+ di TKD saat natrium direabsorbsi
        
        Faktor Eksternal
        
        Suhu tinggi → keringat banyak, kepekatan darah, sekresi ADH, reabsorbsi air tinggi → jumlah urine sedikit.
        
        Jumlah air diminum tinggi → kepekatan darag, sekresi ADH dan reabsorbsi air menurun → jumlah urine banyak.
        
        Alkohol → jumlah urine berkurang.
        
        Emosi → peningakatan/ penurunan volume urine
  - - - Hati terdiri dari dua lobus kiri dan kanan saling menindih dan dipisahkan oleh fissura.
        
        Bagian luar hati dilindungi jaringan ikat padat kapsula hepatika, bagian dalam terdapat pembuluh darah arteri hepatika dan vena porta hepatika.
        
        Lobus kanan memiliki dua lobus yang salah satunya berukuran lebih kecil
      - Setiap lobus terdiri dari banyak lobulus berbentuk Poligonal, yang dipisahkan oleh percabangan dari kapsula hepatika → kapsula glikon.
        
        Arteri hepatika → mengangkut 30% darah kaya oksigen dari jumlah total darah di hati, vena porta hepatika → 70% darah dari total darah di hati untuk mengangkut sari makanan dari usus.
        
        80% volume hati tersusun sel parenkimal/hepatosit, 6,5% sel nonhepatosit, sel intrahepatik, hepatosit duktular & sel imun
      - Pertemuan antara vena porta hipatika dan arteri hipatika → sinusoid → terjadi spesialisasi sel → sel kupffer → fungsi memfagositosit organisme asing/ zat berbahaya, menangkap dan memecah sel darah merah yang sudah tua.
        
        Hasil fagositosis → bilirubin → diekskresi kanalikuli (saluran empedu yang bentuk kapiler) → empedu.
        
        Lakuna → lapisan yang memisahkan antar lobulus.
        
        Saluran empedu → saluran penghubung hati dan empedu → menyimpan empedu.
        
        Sel hepatosit → sel yang melapisi sinusoid dan membentuk sebagian besar sel hati → pencernaan, metabolisme, penyimpanan, dan produksi empedu.
    - - Tempat menyimpan energi
        
        Hati menyimpan energi dalam bentuk glikogen
      - Tempat menyimpan vitamin
        
        Mengumpulkan dan menyimpan vitamin A, D, E, dan K
      - Sebagai pembersih atau detoksifikasi
        
        Hati menyerap zat-zat berbahaya dan menetralkanya menggunakan cairan empedu
      - Penghasil zat kimia tubuh
        
        Beberapa protein penting didalam tubuh dihasilkan oleh hati. contohnya: albumin
      - Penghasil empedu
        
        Berasal dari perombakan hemoglobin sel darah merah yang tua disimpan di kantung empedu/diekskresikan oleh duodenum.
        
        Fungsi sekresi empedu → mencerna lemak dengan mengemulsi, mengaktifkan lipase, membantu absorbsi lemak di usus, dan mengubah zat tak larut menjadi larut di air.
        
        Pigmen bilirubin dan biliverdin mengalami oksidasi menjadi urobilin di usus 12 jari → warna urin dan fases kekuningan
      - Penghasil urea.(Daur Ornitin)
        
        Ornitin + CO2 +NH3 → Sitrulin. CO2 dan NH3 berasal dari Karbamilfosfat.
        
        Terdapat 2 langkah pembentukan arginin:
        -Sitrulin + Aspartat → Arginosuksinat
        
        Arginosuksinat + NH3 → Arginin
        
        Arginin → enzim Arginase → urea + ornitin
        
        Ornitin untuk mengikat NH3 dan CO2, urea diangkut ke ginjal diekskresikan bersama urine.