Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Kelainan Kelenjer Paratiroid - Coggle Diagram
Kelainan Kelenjer Paratiroid
Hiperparatiroid
Manifestasi Klinis
Tulang rapuh yang mudah patah
Batu ginjal
Buang air kecil terus menerus
Sakit perut
Mudah lelah atau lemah
Depresi atau mudah lupa
Sakit pada tulang dan sendi
Seringkali merasa sakit tanpa alasan yang jelas
Mual, muntah atau kehilangan nafsu makan
Diagnosis
Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan penunjang
Tes darah
Sidik paratiroid
X-ray
Tes kepadatan tulang
USG ginjal
Tes kalsium urine
Patofisiologi
Hiperkalsemia-->Hormon paratiroid akan memberi sinyal pada berbagai organ tubuh untuk mengeluarkan kalsium ke dalam darah melalui beberapa mekanisme
Kalsium yang disimpan di dalam tulang akan dikeluarkan ke dalam darah
Usus akan menyerap lebih banyak kalsium
Ginjal akan menahan lebih banyak kalsium dan mengembalikannya ke dalam darah.
Etiologi
hiperparatiroidisme primer
Tumor nonkanker pada salah satu kelenjar paratiroid
Kelenjar hipertiroid hiperaktif
Kanker paratiroid
hiperparatiroidisme sekunder
Asupan kalsium yang rendah
Defisiensi Vitamin D
Tatalaksana
Pemantauan berkala
Kadar kalsium hanya meningkat sedikit
Fungsi ginjal normal dan tidak ada batu ginjal
Kepadatan tulang normal atau nilainya hanya sedikit dibawah normal
Tidak ada gejala yang dapat diperbaiki dengan pengobatan
Operasi
Medikamentosa
Calcimimetics
Terapi pengganti hormon
Biphosphonates
Epidemiologi
perkiraan prevalensi satu sampai tujuh kasus per 1000 orang dewasa (1-4). Hal ini diyakini sebagai penyebab hiperkalsemia yang paling umum, terutama menyerang populasi lansia dan wanita dua hingga tiga kali lebih sering daripada pria
Komplikasi
Osteoporosis
Batu ginjal
Penyakit jantung dan pembuluh darah
Neonatal hypoparathyroidism
Hipoparatiroid
Manifestasi Klinis
1) Konvulsi-konvulsi yang tonis atau klonis
2) Stridor laryngeal (spasme ) yang bisa menyebabkan kematian
3) Parestesia
4) Hipestesia
5) Disfagia dan disartria
6) Kelumpuhan otot-otot
7) Aritmia jantung
8) Gangguan pernapasan
9) Epilepsi
10) Gangguan emosi seperti mudah tersinggung, emosi tidak stabil
Diagnosis
a. Elektrokardiografi : ditemukan interval QT yang lebih panjang.
b. Foto Rontgen : sering terlihat klasifikasi bilateral pada ganglion basalis di tengkorak, kadang-kadang juga serebellum dan pleksus koroid, densitas tulang normal/bertambah.
c. Laboratorium :
• Kadar kalsium ion serum rendah
• Pasien hipokalsemia tapi kadar PTH dalam interval normal
• kadar fosfor anorganik tinggi, fosfatase alkali normal atau rendah.
• Periksa kemungkinan ada skrining genetik pada hipoparatiroid non bedah
Patofisiologi
post operasi disebabkan tidak adekuat produksi hormon paratiroid karena pengangkatan kelenjar paratiroid pada saat operasi.
.
Pada pseudohipoparatiroidisme timbul gejala dan tanda hipoparatiroidisme tetapi kadar PTH dalam darah normal atau meningkat. Karena jaringan tidak berespons terhadap hormon, maka penyakit ini adalah penyakit reseptor.
Tatalaksana
terapi awal dapat diberikan analog vitamin D aktif ditambah suplemen kalsium
Pada pasien dengan hiperkalsiuri dipertimbangkan untuk mengurangi asupan kalsium, diet rendah sodium, dan/atau pemberian diuretik thiazide
Etiologi
1) Defisiensi sekresi hormon paratiroid
• Post operasi pengangkatan kelenjar paratiroid dan total tiroidektomi
• Kerusakan autoimun pada kelenjar paratiroid
2) Hipomagnesemia
3) Resistensi terhadap hormone paratiroid (pseudohipoparatiroidisme)
4) Mutasi genetik pada calsium sensing receptor ( CSAR), PTH, GATA3, GCM2, GNA11
5) Mutasi atau delesi pada kromosom 22q ,AIRE, dll
Komplikasi
Hipokalsemia
Insufisiensi ginjal kronik
Epidemiologi
Anterior neck surgery is the most common cause of acquired hypoparathyroidism and is responsible for about 75% of cases