KATARAK (NISA ULJANNAH_1908260096)
FISIOLOGI JARAS PENGLIHATAN
click to edit
PATOFISIOLOGI KATARAK
DIAGNOSIS BANDING
EDUKASI
DEFENISI & ETIOLOGI KATARAK
TANDA & GEJALA KATARAK
STADIUM KATARAK
FAKTOR RISIKO & KLASIFIKASI
CMD KATARAK
TATALAKSANA
1 sel bipolar kirim impuls saraf ke ganglion,teruskan hingga nervus optikus. lalu impuls saraf dihantarkan ke chiasma optikus ,serabut saraf macula di temporal berjalan secara ipsilaterl.dibagian nasal retina berjalan secara kontralateral di chiasma optikum. Selanjutnya impuls sarag ke traktus optikus. Serabut saraf di bagian superior berjalan secara posterior melalui lobus parietalis. Serabut saraf dari macula bagian sentral berjalan secara lateral dan serabut saraf bagian perifer makula akan lebih terkonsentrasi di bagian superior dan inferior dari radiasi optik.
Katarak adalah opasitas pada lensa yang menyebabkan penurunan jumlah atau pembiasan cahaya yang masuk melalui media refraksi sehingga menurunkan kemampuan penglihatan. [1] Degenerasi adalah penyebab katarak yang paling umum, tetapi banyak faktor lain yang dapat terlibat, termasuk trauma, toksin, penyakit sistemik (seperti diabetes), merokok, dan kelainan herediter
Etiologi katarak yang paling sering ditemukan adalah proses degeneratif, namun banyak faktor yang juga dapat menyebabkan katarak, seperti kelainan kongenital, faktor metabolik, trauma, toksin, radiasi, dan gelombang elektromagnetik.
Klasifikasi
Klasifikasi katarak : Berdasarkan pada usia, katarak dapat diklasifikasikan menjadi :
1) Katarak kongenital, katarak yang sudah terlihat pada usia kurang dari 1 tahun.
2) Katarak juvenil, katarak yang terjadi sesudah usia 1 tahun.
3) Katarak senil, katarak setelah usia 50 tahun.
Faktor risiko
Faktor risiko katarak : Riwayat trauma. Lensa mata yang pernah mengalami trauma, seperti masuknya serpihan material tajam ke mata, terbentur bola, kembang api, dapat membuat katarak timbul lebih cepat. Mengonsumsi obat-obatan tertentu dalam jangka waktu lama, seperti obat kortikosteroid dan amiodaron, dapat memicu katarak. Infeksi saat kehamilan. Jika ibu saat hamil mengidap infeksi, khususnya rubella, dapat menjadi penyebab utama terjadinya katarak kongenital pada anak yang dilahirkan. Katarak kongenital dapat terjadi pada salah satu atau kedua mata anak. Penuaan. Penuaan adalah penyebab tersering dari kekeruhan lensa atau katarak.
Katarak Insipien
Katarak Imatur
Katarak Matur
Katarak Hipermatur
Patofisiologi katarak utamanya adalah terjadi perubahan pada kejernihan lensa (opasitas lensa) sehingga jumlah cahaya yang masuk melalui media refraksi berkurang dan sulit difokuskan ke retina. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti proses degeneratif, trauma, ataupun kelainan kongenital.
Pada awalnya lensa bersifat transparan dan berfungsi memfokuskan cahaya ke retina. Pada katarak, terdapat agregasi protein yang memecah cahaya yang masuk, serta terjadi perubahan struktur protein yang menghasilkan diskolorasi kuning atau kecoklatan. Faktor yang berkontribusi untuk terbentuknya katarak adalah stres oksidatif dari reaksi radikal bebas, kerusakan dari sinar ultraviolet, dan malnutrisi
click to edit
Penglihatan berbayang
Penglihatan kabur
Melihat area keabuan
Kilatan cahaya atau rasa silau
Diplopia monoakular
Gangguan penglihatan warna (persepsi warna)
click to edit
ANAMNESIS :
- Usia >65 tahun
- Diabetes melitus
- Kondisi metabolik atau herediter tertentu (seperti penyakit wilson, galaktosemia, distrofi miotonik, sindrom marfan)
- Penggunaan jangka panjang kortikosteroid
- Paparan jangka panjang sinar ultraviolet
- Riwayat trauma pada mata.
click to edit
PEMERIKSAAN PENUNJANG :
OFTALMOLOGI DIREK DAN INDIREK
RETINOMETRI
BIOMETRI
Retinoblastoma
Ablasio Retina
Endoftalmitis
Fibroplasia retrolental atau retinopathy of prematurity (ROP)
KOMPLIKASI
Hingga saat ini belum ditemukan obat-obatan yang terbukti mampu memperlambat atau menghilangkan katarak. Beberapa agen yang diduga dapat memperlambat pertumbuhan katarak adalah penurun sorbitol, aspirin, dan vitamin C, namun belum ada bukti yang signifikan mengenai hal tersebut.
Untuk pencegahan katarak, belum banyak yang dapat dilakukan. Proteksi sinar ultraviolet dan konsumsi antioksidan yang sebelumnya dikatakan dapat membantu memperlambat progresivitas dari katarak, masih belum didukung bukti ilmiah yang signifikan. Kontrol faktor risiko seperti diabetes dan berhenti merokok dapat dilakukan pada pasien.
Komplikasi operasi katarak yang dapat terjadi intraoperatif, antara lain pendangkalan kamera okuli anterior, dislokasi lensa kristalin ke posterior, dan perdarahan