Patofisiologi katarak utamanya adalah terjadi perubahan pada kejernihan lensa (opasitas lensa) sehingga jumlah cahaya yang masuk melalui media refraksi berkurang dan sulit difokuskan ke retina. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai hal seperti proses degeneratif, trauma, ataupun kelainan kongenital.
Pada awalnya lensa bersifat transparan dan berfungsi memfokuskan cahaya ke retina. Pada katarak, terdapat agregasi protein yang memecah cahaya yang masuk, serta terjadi perubahan struktur protein yang menghasilkan diskolorasi kuning atau kecoklatan. Faktor yang berkontribusi untuk terbentuknya katarak adalah stres oksidatif dari reaksi radikal bebas, kerusakan dari sinar ultraviolet, dan malnutrisi.
yang paling umum ditemui adalah akibat proses penuaan atau trauma yang menyebabkan perubahan pada jaringan mata. Lensa mata sebagian besar terdiri dari air dan protein. Dengan bertambahnya usia, lensa menjadi semakin tebal dan tidak fleksibel. Hal ini menyebabkan gumpalan protein dan mengurangi cahaya yang masuk ke retina, sebuah lapisan yang sensitif terhadap cahaya yang terletak di belakang dalam mata, yang pada akhirnya menyebabkan pandangan kabur dan tidak tajam. Perubahan lensa diawali dengan warna kuning kecokelatan ringan, tetapi semakin memburuk seiring dengan bertambahnya waktu.
Melalui mekanisme kimia, kristalinamengalami agregasi dan berat molekulnya meningkat. Hasil agregasi protein mengakibatkan penurunan kecerahan, perubahan indek refraksi lensa serta penyebaran sinar