Gangguan dan Teknologi Sistem Respirasi

Teknologi Sistem Respirasi

Gangguan Sistem Respirasi

Asma

Bronkitis

M. Isroqi Gelby F (17)
XI-MIPA 2

Laringitis

Emfisema

Faringitis

Pneumonia

Flu

Kanker Paru-paru

Penyakit influenza disebabkan oleh virus dan mudah sekali menular. Penularan bisa melalui kontak langsung ke cairan atau melalui cairan yang keluar dari penderita saat batuk atau bersin. Saat flu, hidung dipenuhi lendir sehingga mengganggu pernapasan.

Keluhan utama pada penyakit ini adalah nyeri tenggorokan. Faringitis seringkali disebabkan oleh infeksi virus, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri, sehingga untuk penanganannya dibutuhkan antibiotik. Beberapa kasus faringitis disebabkan oleh alergi atau iritasi pada tenggorokan.

Laringitis adalah gangguan pernapasan yang menyerang laring atau pita suara. Peradangan yang terjadi biasanya disebabkan oleh penggunaan pita suara berlebihan, iritasi, atau infeksi pada laring. Suara serak atau parau bahkan hilang sama sekali adalah gejala umum yang muncul jika seseorang mengalami laringitis.

Asma disebabkan oleh penyempitan saluran napas. Sesak napas menjadi tanda umum dari penyakit ini. Biasanya sesak napas dibarengi oleh mengi (wheezing) yang merupakan suara khas bernada tinggi saat pasien mengeluarkan napas.

Bronkitis adalah peradangan pada bronkus, yang merupakan saluran udara dari dan ke paru-paru. Bronkitis umumnya dicirikan dengan batuk berdahak yang kadang dahaknya bisa berubah warna.

Emfisema menyerang kantung udara alias alveoli. Seseorang yang terkena emfisema tidak selalu menunjukkan gejala yang khas. Namun seiring perjalanan penyakitnya, biasanya penderita kondisi ini lambat laun akan mengalami sesak saat bernapas. Gangguan ini adalah salah satu kondisi yang digolongkan sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Emfisema menyerang kantung udara alias alveoli. Seseorang yang terkena emfisema tidak selalu menunjukkan gejala yang khas. Namun seiring perjalanan penyakitnya, biasanya penderita kondisi ini lambat laun akan mengalami sesak saat bernapas. Gangguan ini adalah salah satu kondisi yang digolongkan sebagai penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

Merupakan salah satu jenis kanker paling berbahaya dengan angka kematian yang tinggi. Terjadinya kanker paru-paru pada seseorang berkaitan erat dengan merokok baik aktif maupun pasif, riwayat kanker paru-paru di keluarga, riwayat paparan zat kimia dan gas beracun seperti asbestos dan radon, atau menghirup udara berpolusi dalam jangka panjang.

Pengertian

Macam-macam

Teknologi sistem pernapasan adalah sebuah alat yang terdapat di dunia kesehatan yang digunakan untuk bisa membantu terkait dengan permasalahan sistem pernapasan. Lalu untuk masalah sistem pernapasan sendiri bisa seperti kesulitan bernapas, adanya sebuah kelainan yang dikarenakan oleh sebuah penyakit tertentu.

Teknologi Trakeostomi

Teknologi trakeostomi adalah sebuah prosedur pembedahan yang pada dasarnya dilakukan untuk sebuah pemasangan alat yang berbentuk seperti selang di dalam trakea

Teknologi Pulmotor

Teknologi Spirometer

Teknologi Oxygen Catheter

Teknologi Nebulizer

Teknologi pulmotor adalah teknologi yang biasanya digunakan untuk membantu proses pemberian bantuan pernapasan buatan.

Teknologi spirometer adalah sebuah alat yang berguna untuk membantu memberikan sebuah diagnosa tentang kondisi paru-paru.

Teknologi oxygen catheter adalah sebuah alat yang berbentuk selang yang dipasangkan ke dalam hidung.

Teknologi nebulizer adalah alat yang digunakan dan dapat membantu bagi penderita asma kronis.

Fungsi dari pemasangan selang ini tak lain adalah berguna untuk memperlancar dan juga memberikan sebuah jalan ketika proses pernapasan berlangsung, cara yang digunakan untuk memperlancar sistem pernapasan tersebut adalah dengan menghisap lendir-lendir yang menghalangi sistem pernapasan.

Biasanya teknologi ini digunakan untuk orang yang tenggelam atau bisa juga ketika seseorang terkena sengatan listrik.

Dengan menggunakan alat ini, keadaan paru-paru bisa didiagnosa dengan cepat dan juga bisa diketahui kondisi terbarunya secara langsung.

Fungsinya adalah untuk mengalirkan oksigen masuk kedalam hidung. Biasanya teknologi ini akan terpasang dengan tabung oxygen yang terletak disampingnya.

Nebulizer berfungsi untuk mengubah obat dalam bentuk cair menjadi uap. Uap ini akan menjadi partikel yang sangat kecil, sehingga bisa dihirup oleh penderita Asma dan masuk ke bagian paru-paru yang ditargetkan dengan cepat.

Cara Pengobatan Gangguan sistem Respirasi

Kanker Paru-paru

Pneumonia

Bronkitis

Emfisema

Asma

Laringitis

Faringitis

Flu

hindari merokok atau lingkungan dengan banyak perokok di sekitarnya.

Disarankan untuk minum banyak cairan dan juga banyak istirahat.

Banyak beristirahat hingga kondisi terasa lebih baik.

Minum air putih dalam jumlah yang cukup agar tidak mengalami dehidrasi

Jangan terlalu banyak berbicara terutama bila suara sedang serak.

Banyak istirahat dan hindari kontak dengan orang lain, setidaknya selama 24 jam.

Rajin cuci tangan, untuk menghindari penyebaran virus flu ke benda atau orang lain.

Gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung ketika batuk atau bersin, kemudian buang tisu.

Minum banyak air putih dan menghindari konsumsi minuman yang mengandung kafein atau alkohol.

Menghirup inhaler dengan kandungan mentol untuk melegakan saluran pernapasan yang terasa tidak nyaman

Mengonsumsi permen mint dan berkumur dengan air garam hangat atau obat kumur khusus untuk melegakan tenggorokan.

Duduk tegap membantu membuka saluran udara Anda terbuka lebih lebar.

Lakukan pernapasan Buteyko yaitu menarik napas perlahan-lahan melalui hidung

Agar asma tidak semakin parah dari pemicunya, seperti asap rokok

Obat-obatan. Dokter paru dapat memberikan obat pelega napas, seperti terbutaline, untuk meredakan gejala. Di samping itu, obat kortikosteroid dalam bentuk obat hirup juga bisa digunakan untuk mengurangi peradangan dan meredakan gejala. Untuk penderita emfisema yang mengalami infeksi bakteri, dokter akan menyertakan antibiotik.

Terapi pendukung. Contohnya adalah fisioterapi dada atau yang juga dinamakan program rehabilitasi paru, pemberian oksigen tambahan, dan konsultasi gizi.

Operasi. Prosedur ini dilakukan untuk penderita emfisema berat, antara lain berupa operasi pengangkatan paru yang rusak, agar jaringan paru yang tersisa dapat mengembang dan bekerja lebih efektif. Sedangkan jika kerusakan paru sudah sangat berat, bisa dilakukan transplantasi paru.

Obat antipiretik dan analgetik, seperti ibuprofen atau paracetamol, untuk meredakan demam dan nyeri.

Obat antibiotik, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi bakteri.

Obat antivirus, untuk mengatasi pneumonia yang disebabkan oleh infeksi virus.

Operasi

Kemoterapi

Operasi dilakukan jika kanker masih berada di satu sisi paru-paru dan belum menyebar ke sisi lain paru atau organ lain (stadium I dan II).

Pada kanker stadium lanjut, kemoterapi dilakukan selama beberapa minggu atau beberapa bulan untuk membunuh sel kanker, serta menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker yang masih tersisa setelah operasi.

Radioterapi


Radioterapi merupakan metode pengobatan yang dilakukan setelah operasi, untuk membunuh sel kanker yang masih tersisa.

Terapi target

Terapi ini merupakan obat tablet yang langsung menyerang protein pertumbuhan dari sel-sel kanker. Obat ini diberikan pada stadium lanjut, ketika operasi dan radioterapi sudah tidak dapat dilakukan untuk menangani kanker.

Krioterapi

Terapi ablasi

Jenis pengobatan ini menggunakan gas dengan suhu yang sangat dingin untuk menyusutkan tumor atau membunuh sel kanker

Terapi ini ditujukan pada penderita kanker paru-paru stadium awal. Terapi ablasi menggunakan gelombang radio yang dapat menghasilkan panas untuk membunuh sel kanker.

Terapi fotodinamik

Pengobatan ini ditujukan pada penderita kanker paru-paru stadium awal yang menolak untuk menjalani operasi. Terapi fotodinamik menggunakan sinar laser untuk menghancurkan sel kanker.