Dahulu kala di Padang Sumatra Barat tepatnya di perkampungan Pantai Air Manis hiduplah seorang Janda bernama Mande Rubayah dan anak tunggal laki-laki nya bernama Malin Kundang. Hidup mereka serba kekurangan, sehingga Malin Kundang terpaksa harus bekerja ke kota lain untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari nya dengan emak nya. Dengan berat hati ibu Malin Kundang menyetujui niat anaknya. Tahun berganti tahun, bulan berganti bulan, serta hari berganti hari. Malin Kundang tak kunjung datang, apakah dia sudah lupa dengan ibu nya? Tiba-tiba kapal pesiar datang, semua warga menyambutnya. Alangkah terharunya bahwa itulah Malin Kundang, namun ia membawa seorang istri. Tanpa fikir panjang ibu Malin Kundang segera memeluk anaknya. Tetapi, Malin Kundang tak mau mengakui anak nya ia malah memilih pergi dengan istrinya tanpa memperdulikan ibu nya. Hati mak Mande Rubayah sangat hancur, beliau berdoa kepada Allah SWT agar diberikan keadilan. Doa tersebut menembus langit ke tujuh, Allah menurunkan mukjizat nya, tubuh Malin Kundang berubah menjadi batu.