Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) - Coggle Diagram
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
Tatalaksana Farmako dan Non Farmako
Farmako:
Antiseptik saluran kemih: Efektif penyembuhan ISK ringan tanpa komplikasi, tapi TIDAK untuk ISK dengan gejala sistemik
Antimikroba sistemik: Tahap akut & tanda-tanda infeksi sistemik (+)
Pilihan antibiotk:
Nitrofurantoin
Pipemidic Acid/ (Asam Pipemidat)
Nalidixid Acid (Asam Nalidiksat)
Phenazopyridine HCl
5.Methenamin
Non farmako:
1.Jangan menggunakan pembersih organ intim yang penggunaannya dimasukkan ke dalam vagina karena bisa menyebabkan iritasi. Cukup gunakan di area vulva.
Mencuci tangan dengan benar, khususnya usai melakukan aktivitas di toilet
Berkemih dan membesihkan diri setelah berhubungan seksual
Anatomi Sistem Urinaria
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko
Defenisi ISK: Dijumpai koloni kuman 105 atau lebih dari biakan contoh urin porsi tengah (mid-stream) atau dijumpai ≥ 10.000 kuman /ml urin kateter atau
Berapapun kuman dari urin aspirasi suprapubik.
Etiologi:
Escherichia coli (sering dijumpai),
Enterobacter sp,
3.Proteus mirabilis,
Pseudomonas aeruginosa,
Staphylococcus epidermidis
Faktor risiko:
Perempuan > laki-laki,
Jarang mengonsumsi air putih,
Anak laki-laki yang tidak menjalani sirkumsisi , 4.Organisme gram negatif bakteri
Kebiasaan membersihkan genetalia yang kurang baik
Komplikasi dan Prognosis
Prognosis pada infeksi saluran kemih (ISK) terbilang sangat baik, dengan pengobatan antibiotik yang tepat maka penderita dapat sembuh sempurna
Komplikasi:
Gagal ginjal
ISK berulang atau kronik kekambuhan
ISK pada wanita hamil dapat menyebabkan risiko bayi lahir prematur atau dengan berat badan di bawah normal
Striktur uretra dapat terjadi pada pria dengan urethritis yang sebelumnya mengalami infeksi urethritis gonokokal
Patofisiologi ISK
Fisiologi Berkemih
Proses pengosongan kandung kemih setelah terisi urine. Tahap primer → terisi secara progresif hingga tegangan pada dinding meningkat. Tahap sekunder → adanya refleks saraf yang akan mengosongkan kandung kemih.
Pada dinding posterior kandung kemih, tepat di atas leher kandung kemih, terdapat daerah segitiga kecil yang disebut trigonum.
Bagian terendah apeks trigonum leher kantung kemih di bagian atas apeks trigonum. Panjang nya 2-3cm. Dindingnya tersusun atas otot detrusor . di daerah ini disebut sfingter interna
Setelah melewati uretra posterior, uretra berjalan melalui diafragma urogenital yang mengandung suatu otot yang disebut sfingter eksterna kandung kemih (otot rangka volunter)
CMD ISK
Anamnesis:
ISK Atas: nyeri pinggang, demam, menggigil, mual, muntah, hematuria
ISK Bawah: polakisuria, disuria, nyeri suprapubik
Pemfis: Pemeriksaaan tanda-tanda lokal: Nyeri tekan suprasimpisis atau abdominal, nyeri ketok costovertebrae. Adanya kelainan genitalia seperti fimosis, retensi smegma, sinekia vulva, kelainan kongenital anorektal dengan kemungkinan fistulasi ke sistem uro
Pemeriksaan Penunjang:
Urinalisis : deskripsi warna urin, pH, proteinuria, hematuria dan leukosituria
Pemeriksaan Mikroskopik Urin : untuk menentukan jumlah leukosit dan bakteri dalam urin.
Jika leukosit > 10/LPB, maka harus dilakukan Pemeriksaan Kultur Urine.
Pemeriksaan Kultur Urine (Gold Standart)
-Jika jumlah koloni > 10*5 koloni/ml urin (dipastikan bakteri yang tumbuh merupakan penyebab ISK)
-Jika jumlah < 10*3 koloni/ml urin, maka bakteri yang tumbuh hanya kontaminasi flora normal
-Jika jumlah 10
3 - 10
5 kolobi/ml urine, kemungkinan kontaminasi belum dapat disingkirkan dan dilakukan biakan ulang dengan urine yang baru.
Diagnosis Banding ISK
Pyelonefritis gejala: nyeri pinggang / nyeri pada sudut costovertebrata, demam tinggi sampai menggigil, mual dan muntah
Cystitis gejala: Disuria, hematouria, frekuensi urin meningkat, nyeri suprapubik
Urethritis gejala: disuria, pruritis, burning, discharge
Bacterial Asymptomatic