Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
keratitis download (10), MILA ANRIYANI-1908260159-SGD20 - Coggle Diagram
keratitis
anatomi mata
Pada lapisan Dinding yang melapisi Bagian Organ Bulbus Oculi
iris
corpus ciliare
sclera
choroidea
cornea
retina
Media Refraksi
Cornea
Aqueous Humor
Lensa
Corpus Vitreus
pembuluh darah
Arteriae : A. Ophtalmica
Venae : V. Ophtalmica Superior & V. Ophtalmica Inferior
histologi mata
Lensa
Kapsul : lamina basalis yang tebal membungkus seluruh lensa
Epitel subkapsular : tdd epitel kuboid satu sama lain berhubungan melalui gap junction dan terintegrasi dengan serat-serat lensa.
Serat lensa : sel berdiferensiasi tinggi, memanjang ketika memanjang, tidak mempunyai inti dan organel. Tdd protein (kristalin).
Lig. Suspensorium : menjaga tegangan lensa dan memfokuskan pada obyek ttt.
Aqueous humor
Cairan menyerupai plasma dalam kompartemen ant yang dibentuk oleh sel-sel epitel yang membatasi proc.siliaris.
Iris
Permukaan anterior terdiri dari dua cincin konsentris: zona pupil, dan zona siliaris yang lebih lebar.
Permukaan anterior iris tidak beraturan, dengan parit memanjang ke dalamnya. fibroblas
Permukaan posterior : halus, ditutupi oleh lanjutan dari dua lapisan epitel retina yang menutupi badan siliaris.
Vitreus humor
Berupa jel tdd air, kolagen, asam hialuronat. Mengisi bagian dalam bola mata post erior.
Choroid
bagian posterior berpigmen, terikat secara longgar pada sklera dan dipisahkan dari retina oleh membran Bruch.
Lapisan bervaskularisasi baik pada dinding posterior bola yang melekat longgar pada tunika fibrosa.
jaringan ikat longgar (banyak fibroblas dan sel jaringan ikat lainnya)
Warna hitam : melanosit.
Retina
Berperan sebagai fotoreseptor
Memiliki fovea sentralis (sel kerucut), daerah tengahnya dsb makula.
10 lapisan yang berbeda
Epitel pigmen retina : sel torak melekat ke membran bruch. Fungsi membentuk ester vit A.
cornea
Bowman membrane
corneal stromal
Descemet membrane
Endothelium
anterior corneal epithelium
diagnosis banding mata merah
blepharitis
perddarahan subkonjungtiva
konjungtivitis
keratitis
episkleritis
fisiologi penglihatan normal
patofisiologi penglihatan terganggu
Pembuluh darah mengalami dilatassi karena infeksi, alergi dan inflamsi, sehingga terjadi dilatssi di mata dan mmata berwarna merah. Benda asing atau mikroorganisme yang lolos masuk ke media refraksi maka akan menggagu keseimangan pemngihatan sehigga terganggunya penglihatan dan visus menurun
klasifikasi keratitis
keratitis viral
keratitis acanthamoeba
keratitis bakteri
keratitis jamur
patogenesis keratitis
komplikasi dan prognosis keratitis
endolftamitis
kebutaan
perforasi kornea
jaringan parut
Ad vitam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap proses
kehidupan : Ad bonam
Ad functionam, menunjuk pada pengaruh penyakit terhadap fungsi
organ atau fungsi manusia dalam melakukan tugasnya : Dubia Ad
bonam
Ad sanationam, menunjuk pada penyakit yang dapat sembuh total
sehingga dapat beraktivitas seperti biasa : Dubia Ad bonam
CMD keratitis
pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik mencakup pemeriksaan visus dan evaluasi mata secara sistematis dengan temuan khas, misalnya berupa infiltrat seperti cincin pada kornea, atau hipopion
pemeriksaan penunjang
pemeriksaan fluorescein menggunakan lampu Wood atau oftalmoskop dengan filter kobalt.
anamnesis
Mata merah, nyeri, dan bengkak. Mata gatal atau terasa seperti terbakar. Mata menjadi sensitif terhadap cahaya. Mata terus menerus mengeluarkan air mata atau kotoran.
tatalaksana
Medikamentosa : Keratitis bakteri : Gentamisin 15 mg/ml, Tobramisin 15
mg/ml
Untuk hari-hari pertama diberikan setiap setengah jam,
kemudian diturunkan menjadi setiap jam sampai 2 jam bila
membaik. Keratitis jamur : Ekonazol 1%
Air mata buatan
Sikloplegik untuk menghindari terbentuknya sinekia posterior
dan mengurangi nyeri akibat spasme siliar
edukasi daan pencegahan
Cuci tangan sebelum menyentuh lensa kontak
Tidak menggunakan lensa kontak disposable melebihi batas waktu penggunaannya,
misalnya lensa kontak harian harus diganti setiap hari, dan lensa kontak mingguan diganti setiap minggu.
Untuk lensa kontak dengan durasi pemakaian yang lama, ganti lensa kontak setiap 3-6 bulan atau sesuai dengan petunjuk penggunaannya
Jangan menggunakan lensa kontak saat terjadi keluhan pada mata
Gunakan cairan lensa kontak untuk mencegah kontaminasi
Menggunakan pengaman mata saat melakukan aktivitas berbahaya
Apabila sedang terkena herpes, hindari sentuhan mata setelah memegang lesi pada kulit
Cuci tangan teratur
etiologi dan faktor resiko keratitis
infeksi
Bakteri: Pseudomonas aeruginosa, Staphylococcus aureus, Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, Moraxella catarrhalis, spesies Neisseriae, Corynebacterium diphtheriae, spesies Listeriae, Mycobacteria, Spirochete
Jamur: spesies Aspergillus, spesies Fusarium, Candida albicans
Virus: Herpes simplex, Herpes zoster, sitomegalovirus, Epstein-barr virus
Protozoa: spesies Acanthamoeba, spesies Onchocerca, spesies Leishmania
nin infeksi
Trauma epitelium kornea
Gangguan autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan lupus eritematosus sistemik
Malposisi dan gangguan struktur kelopak mata, seperti entropion dengan trikiasis dan lagoftalmos
Dakriosistitis kronik
Kortikosteroid topikal
Radiasi ultraviolet
Iatrogenik, seperti komplikasi tindakan operasi laser in situ keratomileusis (LASIK)
faktor resiko
Penggunaan lensa kontak
Defisiensi vitamin A
Defisiensi air mata
Penyakit permukaan okular
Erosi/abrasi kornea
Imunokompromais
Riwayat penyakit autoimun
Riwayat operasi mata
MILA ANRIYANI-1908260159-SGD20