Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Hukum Islam dan Perbedaan Mazhab - Coggle Diagram

- - - - Hukum islam adalah syariah atau fiqih
        
        Syariah
        
        Berdasarkan etimologis syariah berarti jalan menuju tempat keluarnya air.
        
        Berdasarkan terminologis (istilah), syariat adalah segala ketentuan Allah yang ditetapkan kepada hamba-hamba-Nya baik menyangkut aqidah, ibadah, akhlak dan mu'amalah
        
        Syariat Islam dapat dibagi tiga cakupan:
        a. Meliputi bimbingan untuk memperoleh pengenalan (ma'rifat) yang benar tentang Allah SWT dan alam gaib, yang disebut "ahkam syar'iyyah i'tiqadiyyah" yang menjadi bidang bahasan ilmu tauhid.
        b. Meliputi petunjuk dan bimbingan untuk pengembangan potensi kebaikan yang ada dalam diri manusia, yang disebut “ahkam syar'iyyah khuluqiyyah” yang menjadi bidang kajian ilmu tasawuf (akhlak).
        c. Meliputi berbagai seperangkat peraturan hukum untuk menata hal praktis dalam melakukan ibadah kepada Allah, melakukan hubungan sesama manusia, melakukan hubungan dalam lingkungan keluarga, dan melakukan penertiban hukum untuk menjamin tegaknya keadilan dan terwujudnya ketenteraman yang disebut “ahkam syar'iyyah amaliyyah” yang menjadi bahasan ilmu fiqih.
        
        Fiqih
        
        Secara bahasa fikih diartikan dengan al-fahm, yakni pemahaman atau pengertian.
        
        Secara istilah, fikih adalah memahami ketentuan syariah yang bersifat aplikatif melalui dalil-dalilnya.
        
        Hubungan syariah dan fiqih
        
        Rumusan
        
        Syariat Berupa nash-nash (teks) yang terhimpun dalam al- Qur`an dan hadis Nabi. Fiqih berupa pemikiran para ulama sebagai hasil penafsiran dan penjabaran atas syariah.
        
        Sifat
        dasar
        
        Syariat bersifat fundamental,global,absolud (qath'iy), dan tidak berubah. Fiqih bersifat instrumental, terinci, relatif (dhanny), dan selalu berubah sesuai perkembangan situasi
        
        Ruang lingkup
        
        Syariat mencakup persoalan agama yang berhubungan dengan keyakinan, akhlak, hal praktis seputar tata cara beribadah kepada Allah. Fiqih hanya mencakup persoalan ibadah kepada Allah dan muamalah dengan sesama manusia.
        
        Keragaman
        
        Syariat hanya dalam bentuk nash al-Qur`an dan hadis Nabi. Fiqih terdiri dari banyak ragam karena banyaknya ulama' fikih yang merumuskannya. Seperti Imam Hanafi, Imam Malik, Imam Syafi'i, Imam Hambali, dll.
    - - Tekstualis atau transkripturalis
        
        Memahami al-Qur'an dan hadis secara tersurat (apa adanya) dan menjadikan hasil penafsiran para ulama' generasi awal (fikih klasik) menjadi rujukan untuk dilaksanakan pada jaman sekarang.
        
        Rasionalis
        
        Memahami teks al-Qur'an dan Hadis secara tersirat (makna dibalik teks) dan sehingga perlu menggunakan rasio/nalar yang besar. Teks al-Qur'an dan hadis harus sesuai dengan rasio, jika tidak maka teks tersebut tidak layak dijadikan pedoman.
        
        Kontekstual
        
        Menggali substansi teks al-Qur'an dan hadis kemudian mengkontekskannya sesuai perkembangan situasi sehingga pesan luhur teks tidak hilang, namun formulasi penerapannya dalam kehidupan disesuaikan dengan perkembangan sosio kemasyarakatan
- - - - Secara etimologis berarti "bacaan" atau "yang dibaca"
        
        Secaara terminologis Al-Qur`an adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Rasul-Nya, Muhammad bin Abdullah dalam bahasa Arab dan maknanya yang murni, yang sampai kepada kita secara mutawatir.
        
        Dari 6360 ayat Al-Qur`an, hanya 368 ayat yang berbicara tentang masalah hukum
        
        Distribusi ayat Al-Quran: 1)Ibadah mahdhah (shalat, puasa, zakat, dan haji) 140 ayat.
        2)Keluarga (perkawinan, perceraian, mawaris) 70 ayat.
        3)Ekonomi (perdagangan, sewa-menyewa, kontrak, dan hutang-piutang) 70 ayat
        4)Pidana (kriminal dan norma hukum lainnya) 30 ayat
        5) Qadha' (persaksian dan sumpah dalam proses peradilan) 13 ayat.
        6)Politik (hak warga negara dan hubungan pemerintah dengan warganya) 10 ayat
        7)Hubungan sosial (interaksi umat Islam dengan non Islam dan hubungan antara negara Islam dengan non Islam) 25 ayat.
        8) Hubungan sosial antara orang kaya dengan orang miskin, jaminan negara terhadap orang miskin ,10 ayat.
    - - Secara etimologis berarti perkataan, cerita, atau kejadian
        
        Secara terminologis berarti segala sesuatu yang datang dari Nabi Muhammad, baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapannya
        
        Hadist baru ditulis pada jaman Khalifah Umar bin 'Abd al-Aziz pada Dinasti Umayyah
        
        Hadis berperan sebagai bayan (penjelas) dan penafsir terhadap kandungan al-Qur`an.
        
        Hadis yang dapat digunakan sebagai pijakan hukum adalah hadis shahih dan hasan, sementara hadis dha'if tidak bisa digunakan. Akan tetapi dalam hal fadhail al-a'mal (keutamaan ibadah), hadis dha'if masih bisa digunakan.
    - - Secara bahasa adalah mencurahkan segala kemampuan untuk merealisasikan sesuatu
        
        Secara istilah ijtihad adalah upaya seorang mujtahid mencurahkan kemampuannya dalam memperoleh pengetahuan tentang berbagai hukum syariah
        
        Hasil dari setiap ijtihad bersifat zhanni (dugaan kuat) sehingga tidak mutlak kebenarannya
        
        Syarat seseorang berijtihad:
        a. Mampu memahami dengan baik al-Qur`an dan hadis.
        b. Menguasai seluruh masalah yang hukumnya telah ditunjukkan oleh ijma' (kesepakatan para sahabat Nabi).
        c. Menguasai bahasa Arab secara komprehensif.
        d. Menguasai ilmu Ushul al-Fiqh .
        e. Memiliki pengetahuan di bidang nasikh-mansukh (konsep pembatalan hukum, baik yang menyangkut ayat al-Qur'an atau hadis Nabi).
        f. Mampu memahami secara utuh permasalahan yang akan dikaji dari beragam sudut pandang.
        
        Ijtihad diklasifikasi menjadi dua, yakni ijtihad fardhi ( dilakukan individu) dan jama'i (dilakukan banyak orang ).
        
        Persoalan yang menyangkut kepentingan publik, lebih baik menggunakan ijtihad jama'i karena dikaji dari berbagai sudut pandang.
- - - - Mazhab adalah metode menggali hukum syariah yang bersifat praktis dari dalilnya yang bersifat kasuistik.
        
        Klasifikasi mazhab : mazhab politik (Syiah, Khawarij, Ahlussunnah dan Murjiah),
        mazhab akidah (Jabariyah, Qadariyah [Muktazilah], Asy'ariyah, Maturidiyah, Salafiyah dan Wahabiyah),
        mazhab fikih (Hanafiyah, Malikiyah, Syafiiyah, Hanabilah, Zahiriyah, Zaidiyah dan Ja'fariyah), mazhab dalam persoalan qiroah (mazhab Ibnu Katsir, Nafi, Khafs).
        
        Ulama membagi nas-nas syariah menjadi dua, yakni qath'i dan dzanni
        
        Qath'i artinya mutlak, absolut, bebas dari penafsiran. Seperti membahas kewajiban sholat, zakat, puasa, haji
        
        Dzanni artinya interpretatif dan mungkin ditafsirkan.
        
        Kelompok awam (umum) diberikan pilihan bijak untuk mengikuti apa yang telah dirumuskan oleh mujtahid.
    - - Mazhab Hanafi
        
        Mazhab tertua
        
        Didirikan Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit Al Kufi
        
        Mazhab paling dominan (pengikut sekitar 45%).
        
        Penganut banyak terdapat di Asia Selatan, Mesir bagian Utara, separuh Irak, Syria, Libanon dan Palestina, Kaukasia.
        
        Karakteristiknya yaitu penggunaan rasio yang dominan
        
        Hukum yang dihasilkan bersifat rasional.
        
        Mazhab
        Maliki
        
        Didirikan Imam Malik
        
        Imam Malik adalah imam terkemuka di bidang fikih dan hadis. Karya monumentalnya adalah kitab hadis al-Muwaththo'.
        
        Awal mula tersebar di Madinah, kemudian mulai dianut Tunisia, Maroko, al-Jazair, Bahrain, Kuwait, Mesir Atas, beberapa daerah Afrika.
        
        Dianut oleh sekitar 15% umat Muslim dunia.
        
        Mazhab maliki cenderung tradisional.
        
        Imam
        Syafi’i
        
        Dibangun oleh Muhammad bin Idris asy-Syafi'i
        
        Di Irak, Imam Syafi'i mengeluarkan fatwa keagamaan yang disebut Qaul Qadîm (pendapat lama).
        
        Di Mesir , fatwa keagamaan Imam Syafi'i keluarkan disebut Qaul Jadîd (pendapat baru).
        
        Mazhab Syafi'i adalah mazhab tengah, artinya tidak terlalu rasional, tetapi juga tidak terlalu tradisonal.
        
        Keistimewaan Imam Syafi'i adalah ulama' pertama yang menciptakan ilmu Ushul Fikih dalam karyanya ar-Risâlah. Adapun karya dalam bidang Fikih yang menjadi rujukan mazhabnya ialah al-Umm.
        
        Dianut di Libia, Mesir, Indonesia, Filipina, Malaysia, Somalia, Arabia Selatan, Palestina, Yordania, Libanon, Siria, Irak, Hijaz, Pakistan, India, Jazirah Indo Cina, Sunni-Rusia dan Yaman.
        
        Mazhab terbesar kedua dalam hal jumlah pengikut setelah mazhab Hanafi, yaitu pengikutnya 28% umat muslim dunia
        
        Imam Hanbali
        
        Pendirinya Imam Abu Abdillah Ahmad bin Hanbal bin Hilal az-Zahili asy-Syaibani
        
        Awalnya berkembang di Bagdad, Irak dan Mesir dalam waktu lama
        
        Pada abad 12, mazhab Hanbali berkembang di Arab Saudi terutama pada masa pemerintahan Raja Abdul Aziz as-Su'udi.
        
        Mazhab Hanbali menjadi mazhab resmi pemerintahan Saudi Arabia dan mempunyai penganut terbesar di seluruh Jazirah Arab, Palestina, Syiria dan Irak.
    - - Membekali diri dan mendasari sikap dengan ilmu, iman, amal dan akhlaq secara proporsional.
        
        Memprioritaskan perhatian dan kepedulian terhadap masalah besar ummat.
        
        Memahami ikhtilaf (perbedaan), mengakui dan menerimanya sebagai rahmat Allah.
        
        Meneladani etika dan sikap para ulama salaf dalam ber-ikhtilaf
        
        Mengikuti pendapat ulama dengan mengetahui dalilnya
        
        Setiap orang berhak mengikuti dan mengamalkan pendapat atau madzhab yang rajih (kuat) menurut pilihannya.
        
        Mengutamakan sikap melonggarkan dan bertoleransi (tausi'ah & tasamuh)
        
        Menghindari sikap ghuluw (berlebihan) atau tatharruf (ekstrem) dalam masalah furu' (bukan inti).
        
        Mengutamakan masalah prinsip yang telah disepakati atas masalah furu yang diperselisihkan.
        
        Menjadikan masalah ushul yang disepakati (masalah ijma') sebagai standar dan keistiqamahan seorang muslim.
        
        Menjaga agar ikhtilaf (perbedaan) dalam masalah furu' ijtihadiyah tetap berada di wacana pemikiran dan tidak masuk ke hati.
        
        Menyikapi penganut madzhab lain sesuai kaidah : Perlakukan penganut madzhab lain sebagaimana engkau, madzhabmu ingin diperlakukan.
- - - - Ketika Islam turun, masyarakat Arab kala itu telah memiliki budaya dan adat istiadatnya (urf)
        
        Rasul SAW tidak menghilangkan tradisi masyarakat Arab secara keseluruhan, tetapi menyempurnakan yang kurang baik.
        
        Para ahli hukum Islam membuat rumusan kaidah hukum dengan memberikan porsi yang besar terhadap budaya atau kebiasan baik yang dilakukan umat Islam, yaitu Al-Adatu Muhakkamah (tradisi/budaya bisa menjadi dasar penetapan hukum)
        
        Kebiasaan yang berlaku tidak boleh bertentangan dengan spirit Islam yang tertuang dalam al-Qur'an dan hadis. Jika bertentangan, maka kaidah ini tidak berlaku
    - - Contoh Wali Songo yang mendakwahkan Islam di Jawa dengan cara yang akomodatif dengan budaya Jawa.
        
        Tradisi masyarakat yang tidak bertentangan dengan prinsip syari'at Islam dapat dijadikan dasar pertimbangan dalam menetapkan hukum Islam (fikih).
        
        Imam Malik menjadikan tradisi masyarakat Madinah menjadi kaidah hukum yaitu jumlah rakaat sholat tarawih adalah 36 rakaat.
        
        Imam Syafi'i merumuskan hukum yang berbeda pada situasi dan kondisi yang berbeda, yaitu Qaul jadid (pendapat Imam Syafi'i ketika berada di Iraq) dan Qaul Qadim (pendapat Imam Syafi'i setelah pindah ke Mesir)