Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
NEPHROLITHIASIS, TUGAS MIND MAPPING SGD 16, NADIANTY AZ ZAHRAH, NPM :…
NEPHROLITHIASIS
Tata Laksana
Tata Laksana Farmakologi : Terapi medikamentosa ditujukan untuk batu yang ukurannya < 5 mm, karena diharapkan batu dapat keluar spontan, terapi yang diberikan bertujuan untuk mengurangi nyeri (NSAID)
Intervensi Bedah : Penatalaksanaan batu ginjal dapat berupa:
Konservatif batu ukuran <0,5 cm biasanya dapat keluar sendiri
Medikamentosa dpt diberikan Alpha blocker atau alkalinisasi urin
ESWL (extracorporeal shock wave lithotripsy)
Operasi Terbuka nefrolitotomi, pyelolitotomi, bivalve pyelolitotomi
Operasi Endourologi PCNL atau RIRS
Tata Laksana Non Farmakologi : Pasien dianjurkan untuk ;
Minum air putih yang cukup 2-2,5 L perhari
Hindari minuman soda, alcohol, teh dan kopi
Diet rendah purin untuk batu asam urat
Pada batu kalsium kurangi konsumsi kacang-kacangan, bayam, garam, daging dan produk hewani
Hindari stress
Olahraga yang teratur
Hindari sering menahan BAK
Anatomi Klinis
Struktur Pelvis Renalis ke proximal berlanjut menjadi struktur calyx major, dan kemudian menjadi struktur calyx minor
Struktur dari ureter berupa 3 tempat penyempitan yaitu :
di tempat struktur Pelvis Renalis bergabung dengan organ ueter, di dalam cavum abdomen
di tempat organ ureter melengkung saat memasuki Apertura Pelvis Superior (Pintu Atas Panggul)
di tempat organ ureter menembus dinding sisi posterior organ vesica urinaria, di dalam cavum pelvicum.
Patofisiologi
Peningkatan konsentrasi larutan akibat dari intake yang rendah dan juga peningkatan bahan-bahan organik akibat infeksi saluran kemih atau urin sehingga membuat tempat untuk pembentukan batu. Ditambah dengan adanya infeksi meningkatkan kebasaan urin oleh produksi amonium yang berakibat presipitasi kalsium dan magnesium fosfat.
Proses pembentukan batu ginjal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang kemudian dijadikan dalam beberapa teori :
Teori supersaturasi : Tingkat kejenuhan komponen pembentuk batu ginjal mendukung terjadinya kristalisasi. Kristal yang menumpuk menyebabkan terjadinya agresi kristal kemudian timbul menjadi batu.
Teori matriks : Matriks menyebabkan penempelan kristalkristal sehingga menjadi batu
Teori inhibitor : Pada kondisi normal jumlah kalsium dan fosfat sudah melampui daya kelarutan, sehingga diperlukan zat penghambat pengendapan.
Teori epistaxis: Pembentukan batu oleh beberapa zat secara bersamaan, salah satu batu merupakan inti dari batu yang merupakan pembentuk pada lapisan luarnya
Adanya faktor - faktor resiko menyebabkan resiko penigkatan pengendapan kristal di dalam darah, dan terjadinya perubahan pH yang memudahkan terbentuknya batu ginjal, dengan adanya kondisi batu di dalam struktur ginjal, dapat menyebabkan nyeri kolik akibat batu, disuria, retensi urin dan lainnya.
Penegakan Diagnosa
Anamnesis : Riw. Pribadi, KU,KT, RPK,RPO,RP terdahulu, R.Kebiasaan, R.Gizi, R.Lingkungan.
Anamnesis : Keluhan umum pasien dengan Nephrolitiasis : Nyeri kolik renal, nausea dan muntah, disuria, retensi urin, hematuria, demam
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Vital Sign, Pemeriksaan Head to Toe, Pemeriksaan fisik khusus : nyeri tekan, nyeri ketok sudut kosto vertebra, pembesaran ginjal, nyeri tekan supra simfisis, buli - buli penuh. pada urethrolithiasis : teraba batu pada urethra (pada saat colok dubur)
Pemeriksaan Penunjang
Darah Rutin, Faal Ginjal, Urinalisis, BNO, IVP
Darah Rutin : menunjukkan leukosituria, hematuria, dijumpai kristal - kristal pembentuk batu
Faal ginjal : Ureum, Kreatinin
Urinalisis : Warna, kekeruhan, volume
BNO : Tampak konkremen opak pada abdomen kanan setinggi vertebra Lumbalis II-III
Anamnesis
Komplikasi
Infeksi : Cystitis, Urosepsis
Gagal Ginjal akut dan kronis
Obstruksi : Hidroureter, hidronefrosis
Definisi, Etiologi & F.Resiko
Faktor Ekstrinsik : geografi/daerah tempat tinggal, iklim dan temperatur, asupan air (kurangnya asupan air dan tingginya kadar mineral kalsium pada air yang dikonsumsi dapat meningkatkan insiden batu saluran kemih.), diet tinggi purin, oksalat, & kalsium, dan pekerjaan (sering dijumpai pada orang yang pekerjaannya banyak duduk atau kurang beraktivitas).
Faktor - Faktor yang mempermudah terjadinya nefrolithiasis yaitu :
Faktor Intrinsik : Herediter (keturunan), Umur (paling sering didapatkan pada usia 30-50 tahun), dan jenis kelamin : sering pada laki - laki, dengan perbandingan laki - laki : perempuan = 3:1
Definisi : Nephrlolithiasis adalah suatu kondisi dimana ditemukannya batu didalam akan ginjal. Komposisi batu yang dapat ditemukan yaitu asam urat, oksalat, fosfat. sistin, kalsium, dan xantin.
Edukasi
Tindakan Preventif / Pencegahan untuk menghindari kekambuhan :
Menghindari dehidrasi dengan minum cukup dan diusahakan produksi urine sebanyak 2-3 liter per hari
Diet untuk mengurangi kadar zat - zat komponen pembentuk batu,
Aktivitas harian yang cukup dan
Pemberian medikamentosa
Beberapa diet yang dianjurkan untuk mengurangi kekambuhan adalah :
Rendah protein, karena protein akan memicu eksresi kalsium urine dan menyebabkan suasana urine menjadi lebih asam
Rendah oksalat
Rendah garam karena natriuresis akan memicu timbulnya hiperkalsiuri, dan rendah purin
Diet rendah kalsium
Diagnosa Banding
Diagnosa banding nefrolthiasis yaitu :
Jenis batu saluran kemih lainnya seperti (Vesicolithiasis, ureterolithiasis, urethrolithiasis).
Pyelonefritis
Apendisitis akut
Kehamilan ektopik
Kista ovarium
Ileus obstruksi
Pankreatitis akut
Ulkus pepticum
Gastroenteritis
Aneurisma aorta abdominal
Abses tuboovarium
Torsio testis
Torsio ovarium
Myalgia pada punggung
Iskemik mesentrik
Kolesistitis
TUGAS MIND MAPPING SGD 16
NADIANTY AZ ZAHRAH
NPM : 1808260089
Dosen/Tutor SGD :
Medan, 18 Maret 2021
dr. Irfan Hamdani, Sp.An.