Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gangguan organ respirasi Kelompok 6 - Coggle Diagram
Gangguan organ respirasi
Kelompok 6
Pleuritis
Gejala : batuk kering, sesak napas, demam, sakit di dada, bahu, sendi, dan otot, serta merasa mual.
Pencegahan : menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, menghindari obat-obatan yang menyebabkan alergi.
Penyebab : peradangan selaput pleura menyebabkan rasa nyeri saat bernapas.
Penanganan : mengonsumsi antibiotik dan melakukan penyedotan cairan pada ronggo pleura
Faringitis
Gejala : nyeri saat menela, batuk berkepanjangan, dan nafsu makan berkurang.
Pencegahan : menggunakan masker, menjaga kebersihan lingkunagan sekitar, memisahkan peralatan makanan sendiri.
Penyebab : infeksi bakteri
streptococcus pharingitis
Penanganan : mengonsumsi antibiotik dan makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.
Sianosis
Penyebab : kandungan oksigen yang rendah dalam darah.
Pencegahan : olahraga teratur, mengonsumsi makanan bergizi, dan rajin melakukan senam pernapasan, serta memberikan oksigen pada penderita.
Gejala : sesak napas, kulit berwarna biru, sakit di dada, lengan, dan jari tangan, serta keringat dingin.
Penanganan : memberikan oksigen pada pasien
Sinusitis
Gejala : demam, hidung mengeluarkan cairan kuning kehijauan, nyeri di wajah, dan napas berbau.
Pencegahan : mengonsumsi vitamin C, rajin mencuci tangan, berhenti merokok, dan olahraga teratur, serta menjaga kelembapan ruangan tempat tinggal.
Penyebab : infeksi
patogen, alergi, dan polusi udara.
Penanganan : mengonsumsi antibiotik dan steroid, melakukan operasi (jika keadaan pasien parah).
Adenoid
Pencegahan : menghindari makanan berminyak, makanan/minuman dingin, makanan yang mengandung 5P (pengawet, penyedap, pemanis, pewarna, pengemulsi), serta banyak minum air putih.
Penanganan : melakukan tindakan operasi (adeinodektomi).
Gejala : mulut selalu terbuka, disartria, suara sengau saat berbicara, dan mendengkur saat tidur.
Penyebab : pembengkakan kelenjar limfa oleh polik dan amandel sehingga menyumbat saluran napas.
Hipoksia
Gejala : warna kulit kebiruan, sesak napas, dan sakit kepala.
Pencegahan : tidak mengonsumsi narkoba, olahraga teratur, dan selalu waspada saat berada di lokasi rendah oksigen (pegunungan dll).
Penyebab : keracunan zat-zat karsinogenik serta gangguan pada jantung dan paru-paru.
Penanganan : memasok oksigen ke dalam tubuh menggunakan selang oksigen, melakukan intubasi, dan memasukkan pasien ke ruang hiperbarik (jika ada penyebab khususnya).
Bronkitis
Gejala :batuk berdahak, sakit pada tenggorokan, sesak
napas, hidung tersumbat, dan demam.
Penyebab : infeksi pada bronkus
Pencegahan : berhenti merokok,
menghindari terkena paparan asap rokok, dan menghindari mengonsumsi alkohol.
Penanganan : senam pernapasan, mengonsumsi air putih yang cukup, serta menggunakan masker.
Difteri
Penanganan : Mengonsumsi antibiotik, dan anti toksin sesuai resep dokter.
Pencegahan: Vaksinasi secara teratur.
Gejala : Terbentuk lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel, demam, sakit tenggorokan, pembengkakan pada kelenjar limfe pada leher, serta sesak napas.
Penyebab: Corynebacterium diphteriae.
Rinitis
Gejala : bersin, hidung tersumbat/berair, dan iritasi disekitar hidung.
Pencegahan : menghindari lingkungan berpolusi/terpapar asap rokok, dan menghindari obat-obatan yang memicu alergi.
Penanganan : mengonsumsi obat Dekongestan dan Antihistamin, serta melakukan imunoterapi.
Penyebab : infeksi patogen dan alergi.
Laringitis
Gejala : batuk, nyeri tenggorokan, kesulitan berbicara, dan suara menjadi serak.
Pencegahan : menjaga kesehatan lingkungan tempat tinggal, menghindari konsumsi alkohol dan kafein, serta menghindari tempat-tempat yang terpapar zat-zat berbahaya.
Penanganan : banyak minum air putih dan mengonsumsi makanan bergizi.
Penyebab : infeksi patogen.