Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gangguan dan Teknologi Sistem Respirasi - Kelompok 5 - Coggle Diagram
Gangguan dan Teknologi Sistem Respirasi - Kelompok 5
Gangguan Sistem Respirasi
Bronkitis
Penyebab
Infeksi bakteri/ virus menyebabkan lendir yang banyak
Memiliki riwayat perokok aktif/pasif menyebabkan kerusakan silia dan
dinding bronkus
Terpapar zat berbahaya (aminia, kimia, dll)
Usia dibawa 5 tahun dan di atas 40 tahun rentan terkena penyakit
bronkitis
Tidak melakukan vaksin influenza/pneumonia
Gejala
Batuk lendir kental atau darah, demam tinggi, sesak napas, mual, muntah dan diare
Sakit tenggorokan dan sakit kepala
Pencegahan
Tidak merokok/ menghirup asap
rokok
Menjaga kebersihan dan melakukan
vaksin
Mengkonsultasikan kepada dokter, jika terjadi batuk dalam waktu cukup lama
Macam-Macam
Bronkitis Akut: Memiliki gejala 2-3 minggu dan biasanya menginfeksi anak-anak usia di bawah 5 tahun
Bronkitis Kronis: Menginfeksi bronkus dengan jangka waktu minimal 3 bulan dan biasanya menginfeksi orang dewasa dengan umur di atas 40 tahun
Tuberculosis
Penyebab
Infeksi Mycobacterium tuberculosis
Tertular dari percikan droplet penderita TBC ketika bersin atau batuk
Makanan dan minuman terkontaminasi bakteri TBC dari percikan droplet
Gejala
Batuk berkepanjangan (2 minggu lebih) dan berdahak yang terkadang tercampur dengan darah
Sesak napas/ sering nyeri pada dada
Muncul bintik-bintik kecil pada dinding alveolus
Berat badan menurun
Nafsu makan hilang
Pencegahan
Menjaga kebersihan dan menghindari kontak dengan penderita TBC aktif
Menjalankan pola hidup sehat
Melakukan vaksin BCG (Bacillus Callmete Guerin)
Berhenti merokok
Membersihkan sirkulasi
Asma
Proses Infeksi Asma
Rangsangan luar (debu, asap rokok, bulu binatang, udara dingin, aktivitas fisik, infeksi virus/terpapar zat kimia) → saluran pernapasan→ pita otot sekitar saluran pernapasan mengencang→ udara tidak dapat bergerak bebas→ sesak napas dan timbul suara mengi (udara yang keluar dari saluran napas yang sempit)
Gejala
Napas yang berbunyi (mengi/ bengek)
Sesak napas/ napas pendek
Dada terasa berat
Batuk parah di malam hari hingga sulit tidur
Otot leher dan dada mengencang
Pencegahan
Menghindari hal-hal yang dapat memicu asma
Mengatur pola hidup sehat serta menjaga kebersihan
Mengikuti langkah pengobatan yang tepat dan mengkonsumsi obat yang telah dianjurkan dokter
Pneumonia
Proses Infeksi Pneumonia
Udara pernapasan (terdapat droplet penderita pneumonia → rongga hidung →saluran respiratori→ trakea → parenkim baru →alveolus → patogen akan dimakan oleh makrofag (sel langhans) → jumlah makrofag lebih sedikit dari jumlah patogen → respon imun tubuh turun → merangsang pelepasan neutrofil dan leukosit menuju alveolus → terdapat cairan edema fibrinosa dalam alveolus → peradangan pada alveolus
Gejala
Anak-dewasa → demam, lansia → penurunan suhu tubuh
Batuk kering, batuk berdahak kental berwarna kuning kehijauan hingga batuk berdarah
Berkeringat, menggigil serta mual/muntah
Diare, selera makan menurun dan lemas
Sesak napas disertai detak jantung meningkat
Bibir dan ujung jari berwarna kebiruan
Pencegahan
Vaksinisasi yang sesuai
Menjaga kebersihan diri dengan lingkungan
Menjaga sistem imun tetap baik dengan menjaga pola hidup sehat
Penyebab
Infeksi bakteri, virus, jamur dan bahan kimia
Droplet yang berasal dari penderita Penumonia
Pengguna antibiotik yang salah
Adanya penyakit kironik
Difteri
Penyebab
Difteri biasa menyerang saluran pernapasan anak bagian atas yang disebabkan oleh
Corynebacterium diphteriae.
Gejala
Terbentuk lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel, demam, sakit pada tenggorokan, pembengkakan kelenjar limfe pada leher, serta sesak napas.
Pencegahan
Dicegah dengan melakukan vaksinasi secara teratur.
Mengonsumsi antibiotik dan antitoksin sesuai resep yang diberikan dokter.
Pengobatan
Mengonsumsi antibiotik dan antitoksin sesuai resep yang diberikan dokter.
Hipoksia
Penyebab
Kekurangan oksigen di dalam jaringan sehinggadapat mematikan sel-sel dalam jaringan tubuh.
Keracunan
zat-zat karsinogenik serta gangguan pada jantung dan paru-paru.
Gejala
Warna kulit kebiruan, sesak napas, dan sakit pada kepala.
Pencegahan
Tidak mengonsumsi obat-obatan terlarang atau narkoba, olahraga secara teratur, danselalu waspada saat berada pada lingkungan dengan kadar oksigen rendah seperti pegunungan, areakebakaran, dan berada di dalam air.
Pengobatan
Memasok oksigen ke dalamtubuh menggunakan slang oksigen, melakukan intubasi atau pembuatan saluran udara mekanis yangberfungsi menyalurkan oksigen ke paru-paru, dan jika hipoksia disebabkan karena keracunan gaskarbon monoksida dapat diatasi dengan memasukkan penderita ke ruang hiperbarik agar oksigendalam darah meningkat.
Pleuritis
Penyebab
Peradangan selaput pleura sehingga timbul rasa
nyeri saat bernapas.
Gejala
Batuk kering,
sesak napas, demam, sakit pada bagian dada, bahu, sendi, dan otot, serta merasa mual.
Pencegahan
menerapkan pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi,
dan menghindari obat-obatan yang memicu alergi.
Pengobatan
Mengonsumsi obat-obatan yang mengandung antibiotik dan melakukan penyedotan cairan dari
dalam rongga pleura (torakosentesis).
Sianosis
Penyebab
Kandungan O2 yang rendah dalam darah
sehingga kulit dan membran mukosa berwarna kebiruan atau pucat.
Gejala
Sesak napas, kulit berwarna kebiruan, sakit pada bagian dada, lengan, dan jari tangan, serta
berkeringat dingin.
Pencegahan
olahraga secara teratur, mengonsumsi makanan
bergizi, dan rajin melakukan senam pernapasan.
Pengobatan
Memberikan
oksigen kepada penderita.
Laringitis
Penyebab
Peradangan pada laring yang disebabkan oleh infeksi patogen.
Gejala
Batuk, nyeri di bagian tenggorokan, kesulitan berbicara, dan suara menjadi serak.
Pencegahan
Menjaga kesehatan lingkungan di sekitartempat tinggal, menghindari konsumsi alkohol dan kafein, serta menghindari tempat-tempat dengan paparan zat-zat berbahaya.
Pengobatan
Memperbanyak minum air putih
dan mengonsumsi makanan bergizi.
Rinitis
Penyebab
Peradangan pada rongga hidung yang disebabkan oleh infeksi patogen dan alergi.
Gejala
Bersin-bersin, hidung tersumbat atau hidung
berair, serta terjadi iritasi di sekitar hidung.
Pencegahan
Menghindari
lingkungan berpolusi atau terpapar asap rokok dan menghindari obat-obatan yang memicu alergi.
Pengobatan
mengonsumsi obat dekongestan dan
antihistamin, serta melakukan imunoterapi.
Sinusitis
Penyebab
Peradangan pada rongga hidung bagian atas yang dapat disebabkan oleh infeksi
patogen, alergi, dan polusi udara.
Gejala
Demam, hidung
mengeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan, nyeri pada wajah, dan napas berbau.
Pencegahan
Menjaga kesehatan tubuh dengan cara mengonsumsi makananyang mengandung vitamin C, rajin mencuci tangan, berhenti merokok, dan olahraga secara teratur,serta menjaga kelembapan ruangan tempat tinggal.
Pengobatan
Mengonsumsi antibiotik dan steroid, serta melakukan operasi jika dalam keadaan parah.
Faringitis
Penyebab
Infeksi bakteri Streptococcus pharyngitis
sehingga mengakibatkan terjadinya peradangan pada faring.
Gejala
Kerongkongan terasa nyeri saat menelan, batuk berkepanjangan, serta nafsu makan
berkurang.
Pencegahan
Rajin mencuci tangan, menggunakan masker saatbepergian, menjaga kebersihan lingkungan sekitar tempat tinggal, dan tidak mencampur peralatanmakan dengan peralatan lain.
Pengobatan
Mengonsumsi antibiotik
dan makanan bergizi untuk menjaga daya tahan tubuh.
COVID-19
Penyebab
Coronavirus → SARS-Cov.2
Gejala
Demam dengan suhu diatas 38 derajat celcius
Diare, sakit kepala dan ruam di kulit
Sesak napas
Batuk kering dan sakit tenggorokan
Hilangnya kemampuan indra pembau
Hilangnya kemampuan indra pengecap
Pencegahan
Menerapkan protokol sesuai anjuran pemerintah dan WHO → 3M →
Memakai Masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak
Tidak menyentuh mulut, mata, hidung setelah bepergian dan belum mencuci tangan
Menjaga kesehatan lingkungan dan rumah
Membawa dan menggunakan handsanitizer jika tidak ada air serta melakukan vaksinasi
Meningkatkan imun tubuh dengan menjaga pola hidup sehat
Adenoid
Penyebab
Pembengkakan kelenjar
limfa oleh polip dan amandel sehingga menyumbat saluran napas.
Gejala
Mulut selalu terbuka, kesulitan berbicara, suara sengau saat berbicara, dan
mendengkur saat tidur.
Pencegahan
Menghindari makanan yangdapat mengiritasi amandel seperti makanan berminyak, makanan atau minuman dingin, makananyang mengandung pengawet, penyedap rasa, dan pewarna sintesis, serta memperbanyak minum airputih.
Pengobatan
Melakukan tindakan operasi
(adenoidektomi).
Teknologi Sistem Respirasi
Trakeosomi
Pembuatan lubang pada dinding anterior trakea untuk mempertahankan jalan napas agar udara dapat masuk ke paru-paru melewati jalan napas bagian atas. Dilakukan pada penederita difteri akut
Ventilator
Umumnya digunakan untuk membantu prosespernapasan pada pasien yang tidak dapat bernapassendiri. Contoh: Gangguan paru-paru berat, sepertigagal napas, pneumonia, asma berat danpembengkakan paru (edema paru)
Emergency Oxygen
Pemberian oksigen menggunakan peralatan emergency oxygen yang diberikan melalui kanula hidung/ masker wajah yang ketat
Pulmotor
Alat yang digunakan untuk melakukan pernapasan buatan untuk orang yang mengalami gangguan pernapasan karena tenggelam dan shock karena sengatan listrik