Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GIGITAN BINATANG BERBISA - Coggle Diagram
GIGITAN BINATANG BERBISA
Klasifikasi
-
-
-
-
Definisi
Gigitan berbisa adalah suatu keadaan ketika seseorang mendapat gigitan dari binatang berbisa (ular) yang membuatnya mengalami tanda dan gejala klinis, sehingga perlu dilakukan penanganan segera
Patofisiologi
Bisa ular
terdiri dari campuran beberapa polipeptida, enzim dan protein
Jumlah bisa, efek letal dan komposisinya bervariasi tergantung dari spesies dan usia ular
-
protein yang dapat menimbulkan kerusakan pada sel-sel endotel dinding pembuluh darah, sehingga menyebabkan kerusakan membran plasma
-
Bradikinin, serotonin dan histamin adalah sebagian hasil reaksi yang terjadi akibat bisa ular
-
menimbulkan rasa nyeri, hipotensi, mual dan muntah serta seringkali menimbulkan keluarnya keringat yang banyak setelah terjadi gigitan
-
-
-
-
bisa ular dapat menyebabkan kerusakan permanen, gangguan fungsi bahkan dapat terjadi amputasi pada ekstremitas
-
Tatalaksana
Anti bisa ular
-
-
Setelah pemberian pertama, observasi keadaan umum, perdarahan sistemik, serta gejala neurotoksik
-
Terapi tambahan
Pemberian kolinesterase dianjurkan terutama pada kasus keracunan neurotoksik yang disebabkan gigitan kobra
-
-
Terapi dengan kristaloid harus diobservasi (tekanan JVP, laju napas, dan krepitasi)
pada pasien yang mengalami peningkatan permeabilitas kapiler dapat diberikan vasokonstriktor seperti dopamin
evaluasi adanya tanda-tanda gagal ginjal akut seperti oligouri, peningkatan kreatinin serum, dan sindrom uremia
-
Dialisis dapat dilakukan jika terjadi tanda-tanda uremia (ensefalopati, perikarditis), overload cairan yang tidak merespon dengan diuretik, asidosis simptomatik, dan nilai ureum >130 mg/dl atau kreatinin >4 mg
Pemeriksaan penunjang
-
-
Darah : Hb/hematokrit, trombosit, leukosit
-
-
Urin : dipstick untuk darah, hemoglobin, myioblobin, proteinuria, dan pemeriksaan mikroskopis
-
Penanganan di RS
-
Pemeriksaan fisik
dimulai dari area gigitan, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik secara umum dan spesifik
Manifestasi klinis
Area gigitan : bengkak, nyeri tekan, tanda drainase limfonodi, ekimosis, tanda awal nekrosis
Vital sign : HR, perbedaan TD duduk dan berdiri (postural drop)
Kulit dan membran mukosa : ptekie, purpura, ekimosis, dan pendarahan konjungtiva
-
-
-
Neurologis : lateralisasi, paralisis flaksid otot
-
Ibu hamil : abortus, prematur, perdarahan vaginal (ante/post partum)
Primary Survey
-
-
Pemberian profilaksis tetanus, antibiotik, dan analgesic selain NSAID
-
Penilaian pulang
diskusi dengan pasien atau keluarga pasien mengenai implikasi terjadinya gigitan ular dan proses penyembuhan
-
-
-
Pertolongan pertama
dilakukan segera setelah gigitan ular dan sebelum pasien sampai di rumah sakit atau klinik, dapat dilakukan oleh korban maupun orang lain dengan prosedur yang sesuai
-
-
-
-
-
Tanda Gejala
-
-
Pemeriksaan Laboratorium
-
-
-
-
-
-
-
-
Natrium, kalium, klorida, calsium, serta glukosa darah masih dalam batas normal
-
-
-
-