Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PENYAKIT BAYI BALITA & APRAS (DEMAM) - Coggle Diagram
PENYAKIT BAYI BALITA & APRAS (DEMAM)
DENGUE
klasifikasi
DBD derajat 2
gejala DBD 1 ditambah perdarahan spontan dan trombositopenia, ada kebocoran plasma
DBD derajat 3
gejala DBD 2 ditambah kegagalan sirkulasi dan trombositopenia, ada kebocoran plasma
DBD derajat 1
gejala DD ditambah uji bendung postitif dan trombositopenia, ada kebocoran plasma
DBD derajat 4
syok berat disertai tekanan darah dan nadi tidak teratur
DD
Demam disertai 2 atau lebih tanda: mialgia, sakit kepala, nyeri retroorbital, atralgia
laboratorium: leukopenia, trombositopenia, tidak ada kebocoran plasma, serologi dengue positif
perjalanan penyakit
Fase Kritis/ Pembesaran plasma
(perembesan plasma dengan derajat variasi pada efusi pleura dan asites)
Fase Recovery/ Penyembuhan
(Pembesaran plasma mendadak berhenti disertai reabsorpsi cairan dan ekstravasasi plasma)
Fase Demam
(Viremia menyebabkan demam tinggi)
tanda gejala
Ruam kemerahan
Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
perdarahan (seperti pada hidung, gusi, urin, muntah)
tanda syok
Demam tinggi mendadak tanpa sebab yang jelas
(selama 2-7 hari
faktor risiko
tinggal atau bepergian ke daerah tropis
sistem imun tubuh yang rendah
riwayat DD sebelumnya
etiologi
virus dengue (melalui gigitan nyamuk)
Aedes niveus
Aedes polynesiensis
Aedes scuttelaris
Aedes albopticus
Aedes aegypti
tatalaksana (rawat di rumah sakit)
DBD tanpa syok
Berikan infus sesuai dengan dehidrasi sedang
pantau kondisi pasien, apabila terjadi perburukan lakukan tatalaksan syok
Berikan parasetamol bila demam
Berikan anak banyak minum larutan oralit atau jus buah dan lainnya untuk mengganti cairan yang hilang akibat kebocoran plasma
DBD dengan syok
Jika tidak ada perbaikan klinis tetapi hematokrit dan hemoglobin menurun pertimbangkan terjadinya perdarahan tersembunyi; berikan transfusi darah/komponen
Jika terdapat perbaikan klinis, jumlah cairan dikurangi hingga 10 ml/kgBB/jam dalam 2-4 jam dan bertahap diturunkan tiap 4-6 jam sesuai kondisi klinis dan laboratorium.
Berikan 20 ml/kg larutan kristaloid (seperti RL) secepatnya.
Berikan oksigen 2-4 L/menit secarra nasal.
cairan intravena dapat dihentikan setelah 36-48 jam
pencegahan
Mengurangi kontak atau gigitan nyamuk
(menggunakan kelambu, menggunakan obat nyamuk, menghindari menggantung pakaian)
ventilasi rumah baik
Menjaga kesehatan dan kebersihan
3M (menguras, menutup, mengubur)
Demam dengue/DD dan demam berdarah dengue/DBD (dengue haemorrhagic fever/DHF) adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus dengue
MALARIA
tatalaksana
pencegahan
Menutup kulit dengan celana panjang dan baju berlengan panjang
Tidur dengan tempat tidur berkelambu
Memakai krim pelindung dari gigitan nyamuk
tidak mendatangi daerah endemis malaria, atau ketika akan bepergian ke daerah endemis dapat diberi obat antimalaria, seperti chloroquine
pengobatan
Kombinasi obat artemether dan lumefantrine (3 hari)
Kombinasi artesunate dan amodiaquine (3 hari)
Kombinasi dihydroartemisinin dan piperaquine (3 hari)
Kombinasi artesunate, sulfadoxine, dan pyrimethamine (3 hari)
wanita hamil pada trimester pertama, maka obat yang diberikan adalah pil kina ditambah clindamycin selama 7 hari.
diagnosis
tinggal didaerah endemis malaria
riwayat gejala
Pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis untuk menentukan ada tidaknya spesies, stadium dari plasmodium.
Rapid diagnostic test (RDT).
Pemeriksaan untuk malaria berat (apabila ditemukan P.falciparum disertai dengan salah satu gejala kegawatan).
tanda gejala
tubuh lemas
nafas cepat
diare
kehilangan nafsu makan
ikterus
perdarahan
kejang
volume urin sedikit
demam tinggi
gejala flu
etiologi
Plasmodium falciparum
Plasmodium ovale
Plasmodium vivax
Plasmodium malariae
Plasmodium knowlesi
Malaria adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh parasit dari genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina
komplikasi
Anemia parah
Malaria otak
Gagal fungsi organ tubuh
Gangguan pernapasan
Hipoglikemia