Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
LUKA GIGITAN HEWAN BERBISA - Coggle Diagram
LUKA GIGITAN HEWAN BERBISA
Pengertian
Luka yang disebakan gigitan hewan berbisa seperti ular yang dapat mengancam nyawa
2,5 juta dari 5 juta orang yang digigit ular mengalami keracunan
100,000 orang meninggal dan 3 kali lipat amputasi
Klasifikasi
Menurut Derajat
Derajat 0 (terasa nyeri dan timbul pembengkakan, eritema <3 cm dalam 12 jam)
Derajat 1 (terasa nyeri, timbul edema dan eritema 3-12 cm dalam 12 jam)
Derajat 2 (nyeri sekali,timul edema dan eritema 12-25 cm dalam 12 jam, neurotoksik, terasa mual, pusing dan syok)
Derajat 3 (nyeri sekali, timbul edema dan eritema >25 cm dalam 12 jam, tibul pendarahan kulit mual, pusing,syok)
Derajat 4 (nyeri sekali, timbul edema dan eritema >25 cm dalam 12 jam, tibul pendarahan kulit mual, pusing, gagal gijnal kronik, koma)
Menurut jenis ular
Elapidae
GIgi taring pendek
Viperidae
Gigi taring cukuppanjang
Colubridae
Manifestasi Klinis
Vital signs : denyut nadi dan perbedaan tekanan darah saat berdiri dan duduk terlihat adanyapostural syok
Kulit dan mebra mukosa : ptekie, purpura, ekimosis, pendarahan knjungtiva
Sulcus gingivalis : tanda pendarahan sistemik spontan
Hidung : epistaksis
Abdomen : nyeri tekan sebagaitanda pendarahan intraabdomen dan retroperitonial
Neurologis : lateralisasi, paralis fleksid otot
Nyeri seluruh tubuh dan urin gelap
Penanganan
Penanganan Awal
WHO
Insisi lokal
Tusukan pada area gigitan
mengikat erat torniquet di sekitar gigitan
penggunaan bahan kimiawi
tanaman atau es batu
Risal & Neema (2020)
Recovery position
Imobilisasi tangan/ kaki yang terkena gigitan
Transportasi cepat menuju faskes
tattoing (menghisap racun) tidak direkomendasikan
Penanganan Lanjutan
Anamnesis
Dibagian tubuh mana yan terkena?
Kapan digigit?
/Seperti apa bentuk ular?
Bagaimana perasaan saat ini?
Pemeriksan fisik
Area gigitan ditemukan pembengkakan, nyeri tekan, tanda drainase limfoid, ekimosis, tanda awal nekrosis (melepuh, perubahan warna dan bau pembusukan)
Peneriksaan Lab
Pemeriksaan Hb dan hematokrit
Pemeriksaan apusan darah
Pemeriksaan fungsi hati (indikasi spesies ular yang menggigit)
Pemeriksaan urin
Antibisa Ular
IV (maks 2 ml/menit)
infus IV diencerkan dengan 5 ml larutan isotonis per kg BB
Indonesia : 2 vial SABU (10 ml) diencerkan dalam 100 ml NS 0,9% drip 60-80 tetes/menit, diulang setiap 6-8 jam
Sediakan epinefrin untuk penanganan reaksi anafilatik
Terapi tambahan
Kolinesterase untuk kasus keracunan
Pemberian cairan kristaloid untuk mengatasi syok
Dilakukan passive leg raising untuk menilai respon cairan
Manajemen Luka gigitan
Debriment luka
Antibiotik
Antibisa ular
Penilaian pulang
diskusi dengan pasien terkait proses penyembuhan dan rehabilitasi
kontrol rutin setiap 1-2 minggu
edukasi untuk mencegah terjadinya gigitan ular kembali
Prinsip
Rekomendasi
Segera menjauh dari wilayah terkena gigitan
Gunakan tongkat jika ular masih menempel
Tetap tenang dan usahakan mengingat jenis dan warna ular
Posisikann gigitan lebih rendah dari jantung
Tutup bekas luka
Singkirkan sesuatu yang ketat
Imobilisasi untuk neurotoksik
Gunakan tandu darurat untuk membawa korban ke RS
Pantau jalan nafas dan pernafasan korban dengan cermat
Tidak boleh dilakukan
Jangan memanipulasi luka (menyedot bisa ular)
Jangan menggosok luka dengan bahan kimia
Jangan memberi korban minuman kopi atau beralkohol
Jangan pernah mencoba mengejar atau menangkap ular
Hindari pemberian pertolongan secara tradisional seperti obat obatan herbal