Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

PBL - Coggle Diagram

- - - - Jenis lantai rumah balita (tanah)
      - Pencahayaan kurang
      - Kepadatan hunian
      - kelembaban kamar balita
      - jenis dinding rumah
      - ventilasi kamar
    - - Organisme Patogen
        
        Mycoplasma Pneumonia
      - Jamur
        
        Sering terjadi pada orang dengan masalah kesehatan kronis
      - Bakteri
        
        Streptococcus Pneumoniae
      - Virus
        
        Penyebab paling umum pada anak <5 tahun
  - - - melewati sistem imunitas selular & humoral
      - memicu inflamasi pada parenkim
      - masuknya cairan plasma & sel darah merah dari kapiler
      - patogen masuk ke saluran nafas bagian bawah(droplet)
      - rasio ventilasi perfusi menurun
      - SATURASI O2 MENURUN
    - - penyebaran melalui darah
      - inhalasi bahan aerosol
      - inokulasi langsung
      - kolonisasi di permukaan mukosa
  - - - Takipnu
        
        gejala penting untuk menegakkan diagnosis
      - Peningkatan frekuensi nafas
      - Demam
        
        gejala paling sering terjadi dengan suhu yang tinggi dan pada umumnya terjadi pada infeksi yang disebabkan oleh bakteri
      - Nafas cuping hidung
      - Batuk
        
        paling banyak dijumpai pada banyak penelitian yang sudah dilakukan
        
        dapat diikuti takikardia, retraksi dinding dada, mengi dan pilek
      - Hipoksia dengan didukung pemeriksaan foto toraks
    - - Pneumonia virus
        
        batuk,
        
        mengi, atau stridor, dan gejala
        
        demam lebih tidak menonjol
      - Pneumonia bacterial
        
        Tipikal
        
        demam tinggi,
        
        menggigil, batuk, dispneu
        
        auskultasi ditemukan konsolidasi paru
        
        Atipikal
        
        Takipneu
        
        Batuk
        
        Ronki kering
        
        Konjungtivits chmydial
        
        Distress napas (napas cuping hidung, retraksi intercosta dan merintih
  - - - Pneumonia Lobularis (Bronchopneumonia)
        
        Sumbatan yang dimulai dari cabang akhir yaitu bronkiolus
      - Pneumonia Interstitial
      - Pneumonia Lobaris
        
        Peradangan pada semua atau sebagian besar segmen paru dari satu segmen atau lebih
    - - 2 bulan - < 5 tahun
        
        Batuk bukan pneumonia
        
        Pneumonia
        
        Pneumonia berat
      - < 2bulan
        
        Pneumonia berat
        
        Batuk bukan pneumonia
    - - Pneumonia Komunitas (PK)
      - Pneumonia Nosokomial (PN)
      - Pneumonia aspirasi
      - Pneumonia pada penderita immunocompromised
    - - pneumonia berat atau penyakit sangat berat
      - Pneumonia
      - batuk bukan pneumonia
    - - Bakteri
        
        Gejala berat : Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenza, dan Staphylococcus aureus
        
        Gejala ringan : Mycoplasma pneumoniae, Chlamydophila pneumoniae, dan Legionella pneumophila
      - Virus
        
        adenovirus, virus influenza, hantavirus, dan coronavirus
      - Jamur
        
        Cryprococcus, Coccidioides, dan Histoplasma.
  - - - batasi paparan antibiotik
      - batasi spektrum aktivitas
      - gunakan dosis yang tepat
      - treatment dengan durasi waktu pendek (efektif)
    - - berat
        
        harus dirawat di rumah sakit
        
        antibiotik dapat diberikan melalui infus
        
        mungkin diperlukan pemberian oksigen tambahan, cairan intravena dan alat bantu nafas mekanik
      - ringan atau tidak terlalu berat
        
        rawat jalan
        
        pemberian antibiotik oral
    - - Mencegah dehidrasi
      - Menghindarkan paparan asap rokok & polusi dari anak
      - Jangan berikan obat batuk sembarangan
      - Berikan antibiotik sesuai resep dokter
- - - - Zat Aktif
        
        Toksoid Difteri murni : 20 Lf (≥ 30 IU)
        
        Toksoid Tetanus murni : 5 Lf (≥ 60 IU)
        
        B.pertussis inaktif : 12 OU (≥ 4 IU)
        
        HbsAg :10 mcg
        
        Konjugat Hib : 10 mcg
      - Zat Tambahan
        
        Al3+sebagai aluminium fosfat : 0,33 mg
        
        Thimerosal : 0,025 mg
    - - Imunisasi Dasar
        
        pada anak usia 2,3,4 bulan atau 2,4,6 bulan
      - Imunisasi Booster
        
        Pada anak usia 18 bulan
    - - disuntikan secara IM pada anterolateral paha atas
      - dosis 0,5 ml
  - - - Demam Non Infeksi
        
        Demam yang bukan disebabkan oleh masuknya bibit penyakit ke dalam tubuh
      - Demam Infeksi
        
        Demam yang di sebabkan masuknya patogen ke tubuh misal bakteri, kuman, virus
      - dapat berlangsung 0-3 hari
        
        Ditangani dengan parasetamol 15mg/kgBB setiap 3-4 jam
      - Julianti (2017)
        
        Reaksi Sistemik
        
        demam ringan 38,0 -38,4 C
        
        demam sedang 38,5 - 38,9 C
        
        demam berat >= 39,0 C
        
        Reaksi Lokal
        
        Kemerahan
        
        bintik ringan < 2,5 cm
        
        bintik sedang 2,5 - 5 cm
        
        bintik berat > 5 cm
        
        Iritabilitas
    - - DPT
        
        Reaksi lokal
        
        Reaksi sitemik
        
        Berpotensi menyebabkan kerusakan hati & otak
      - Hep. B
        
        Dapat ditoleransi
        
        Nyeri lokal, myaldia dan demam ringan
        
        Tidak ada kausalitas dengan sindrom guilllin barre, kerusakan demyelenisasi dan gangguan sklerosis
        
        Tidak ada hubungan kausalitas dengan sindroma fautige kronis, artritis, kelainan autoimun, asthma, SIDS, diabetes
      - Hib
        
        Ditoleransi dengan baik
        
        Reaksi lokal 24 jam
        
        Reaksi sistemik ringan seperti demam
    - - perdarahan dikulit yang diameternya 2 mm
      - dilakukan cek darah lengkap, PT dan PTT untuk menegakan diagnosis
      - penyebab
        
        mekanis, seperti trauma atau peningkatan tekanan intravaskular dari batuk atau muntah, bisa menyebabkan petechiae dan purpura
        
        Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI)
        
        Reaksi Lokal
        
        Reaksi sistemik