PENYAKIT BAYI, BALITA, APRAS

Demam

Saluran Nafas

Telinga

Saluran Cerna

Anemia

Diare

Pneumonia

Dengue

Malaria

Otitis Media

Mastoiditis

Akut

Kronis

Definisi

Klasifikasi

Patofisiologi

Etiologi

Tanda Gejala

Diagnosis image

Penatalaksanaan

Komplikasi

BAB >4x pada neonatus
BAB >3x pada bayi dan anak

Kriteria penting : BAB cair dan sering

Kehilangan cairan dan elektrolit

Dehidrasi

Gangguan keseimbangan elektrolit

Demam

Sakit perut

Penurunan nafsu makan

Lelah

Penurunan BB

Syok hipovolemik

Kerusakan organ

Koma

Berdasarkan lama terjadinya

Berdasarkan kehilangan cairan

Diare Akut

Diare berkepanjangan

Diare Persisten

Diare Kronik

Diare tanpa dehidrasi

Diare dengan dehidrasi ringan

Diare dengan dehidrasi sedang

Diare dengan dehidrasi berat

Disentri

Sifat : Mendadak

Durasi : 3-5 hari

Dehidrasi : dengan atau tanpa

Konsistensi tinja : lembek atau cair

Tidak ada cairan yang hilang

2-5% BB cairan hilang

5-8% BB cairan hilang

8-10% BB cairan hilang

Durasi : 7-14 hari

Durasi : 15-30 hari

Dehidrasi : dengan atau tanpa

Peralihan antara diare akut dengan diare kronik

Sifat : hilang timbul, menahun

Penyebab : non infeksi

Durasi : >30 hari

Diare yang disertai darah

Gangguan Osmotik

Gangguan Sekresi

Gangguan Motilitas Usus

Faktor Infeksi

Faktor Infeksi

Faktor Susunan Makanan

Faktor Lingkungan

Faktor Psikologis

Faktor Risiko

Faktor Karakteristik Individu

Faktor Perilaku Pencegahan

Faktor Lingkungan

Cuci tangan : sebelum makan, setelah BAB

Cuci alat dan bahan makan/masak

Rebus air minum

Umur bayi <24 bulan

Status gizi

Tingkat pendidikan pengasuh

Kepadatan perumahan

Ketersediaan sarana air bersih (SAB)

Pemanfaatan SAB

Kualitas air bersih

Infeksi Enteral image

Infeksi Parenteral

Infeksi Bakteri : Vibrio, E. coli, salmonella, Shigella, Campylobacter, Yersinia, Aeromonas, dsb.

Infeksi Virus : Enterovirus (virus ECHO, Coxsackie, poliomielitis), adenovirus, rotavirus, astrovirus, dll.

Infeksi Parasit

Cacing (Ascaris, Trichiuris, Oxyuris, Strongyloides)

Protozoa (Entamoeba histolytica, Giardia Lambia, Trichomonas hominis)

jamur (Candida albicans)

Antigen

Osmolaritas

Malabsorpsi

Mekanik

Kandungan

Mengandung protein yang tidak homolog

Osmolaritas tinggi (formula susu, makanan padat)

Karbohidrat

Lemak

Protein

Kandungan serat berlebihan ➡ merusak fungsi mukosa usus

Basi, beracun, mengandung alergen

Sarana Air Bersih (SAB)

Jamban

Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL)

Keadaan rumah

Tempat pembuangan sampah

Kualitas bakteriologis air

Kepadatan tempat tinggal

Rasa takut dan cemas ➡ peningkatan peristaltik usus

Muntah (sebelum/sesudah diare)

Dehidrasi image

Gangguan keseimbangan asam basa atau elektrolit

Lambung meradang

Tinja semakin asam (karena asam laktat)

Anus dan sekitarnya lecet

Warna tinja berubah kehijauan (karena cercampur dengan empedu)

Tinja cair, disertai lendir/darah

Cengeng, gelisah, suhu tubuh meningkat, nafsu makan menurun

BB menurun

Turgor kulit berkurang

Mata dan UUB cekung

Bibir, mulut, kulit tampak kering

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik

Riwayat pemberian makan

Diare (frekuensi BAB, durasi, adanya darah dan muntah)

Laporan tentang KLB Kolera

Riwayat pengobatan

Gejala invaginasi

Tanda dehidrasi

Darah dalam tinja

Tanda invaginasi

Tanda gizi buruk

Perut kembung

Oralit

Zinc selama 10 hari berturut

teruskan ASI dan pemberian makan

Antibiotik selektif

Nasihat bagi ibu/pengasuh

Sesuai tingkat dehidrasi

Definisi

Patofisiologi

Diagnosis

Natural History of The Disease

Peradangan akut pada parenkim paru, bronkiolus respiratorius, dan alveoli

Menimbulkan konsolidasi jaringan paru sehingga dapat mengganggu pertukaran O2 dan CO2

Alveolus terisi dengan cairan dan sel darah

Sumber patogen : Aspirasi bahan di orofaring, kebocoran mulut saluran endotrakeal, inhalasi, sumber patogen yang berkoloni di pipa endotrakeal

Patogen sampai ke trakea

Infeksi menyebabkan peradangan membran paru

Cairan plasma dan sel darah merah dari kapiler masuk

Rasio ventilasi perfusi menurun, saturasi O2 menurun

kesulitan bernafas, dapat terjadi sianosis, asidosis respiratorik dan kematian

Faktor Risiko

Pada inang dan terapi : pemberian antibiotik, penyakit penyerta yang berat, tindakan invasif pada saluran nafas

Kritis : ventilasi mekanik >48 jam, lama perawatan di ICU

Faktor predisposisi lain : pasien dengan imunodefisiensi

Patogen melewati mekanisme pertahanan inang (daya tahan mekanik, pertahanan humoral, seluler)

Pneumonia Lobar

  1. Red Hepatization, menyerang konsistensi hati. Neutrofil, eritrosit, dan sel epitel terdeskuamasi. Terjadi endapan fibrin di alveoli
  1. Gray Hepatization, paru tampak coklat tua, terjadi akumulasi hemosiderin dan hemolisis eritrosit (2-3 hari)
  1. Edema alveolar dan kongesti vaskular (24 jam pertama)
  1. Resolusi, infiltrat selular diserap kembali, paru dipulihkan

Pemeriksaan Fisik

Gambaran Klinis

Pneumonia virus

Foto thorax

Gejala infeksi umum : demam, sakit kepala, gelisah, malaise, penurunan nafsu makan, keluhan GIT (mual, muntah, diare), infeksi ekstrapulmoner

Gejala gangguan respiratori : batuk, sesak napas, retraksi dada, takipnea, nafas cuping hidung, air hunger, merintih, sianosis

Pekak perkusi

Suara napas melemah

Ronchii

Terdapat anemia ringan dan laju endap darah meningkat

Efusi pleura : cairan ekstrudat dengan sel PMN 300-100.000/mm3, protein >2,5 g/dL, glukosa relatif lebih rendah daripada glukosa darah

Leukosit DBN atau sedikit meningkat

Pneumonia bakteri

Leukositosis (15.000-40.000/mm3) dengan predominan PMN

Bakteremi : Leukopenia (30.000/mm3)

Chlamydia : Eosinofilia

Terdapat anemia ringan dan laju endap darah meningkat

Infiltrat interstisial : peningkatan corak bronkovaskular, peribronchial cuffing, hiperaerasi

Infiltrat alveolar : konsolidasi paru dengan air bronchogram

Bronkopneumonia : gambaran difus merata pada kedua paru (bercak infiltrat yang dapat meluas hingga perifer paru), peningkatan corak peribronkial

Gejala : demam mendadak, menggigil, kaku, nyeri dada pleuritik, batuk produktif mukopurulen, sputum berkarat, dyspneu, tachypneu, hipoksia, takikardi, malaise, kelemahan

Penularan : kontak langsung dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan dan autoinokulasi pada orang yang membawa bakteri di SPA

Etiologi

Klasifikasi

Tanda gejala

Penanganan

Berdasarkan usia

Nosokomial

Umum

Bakteri

Virus (Respiratory syncitial virus (RSV), parainfluenzae, influenzae, dan adenovirus)

Mycoplasma

HiB (Haemophylus influenzae type B)