Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Halusinasi - Coggle Diagram
Halusinasi
SKIZOFRENIA
Klasifikasi Skizofrenia
Skizofrenia Herbefrenik
Skizofrenia Residual
Skizofrenia Katatonik
Depresi Pasca Skizofrenia
Skizofrenia Paranoid
Gejala Klinis
Gejala Kognitif
Gangguan kefasihan berbicara, masalah pembelajaran yang berlanjut (serial learning) dan gangguan fungsi eksekutif (dalam mempertahankan perhatian, konsentrasi, prioritas dan pengelolaan perilaku dasar dan sosial)
Gejala agresif
Terang-terangan menunjukkan sikap bermusuhan, seperti mengejek atau melukai secara fisik atau verbal. Termasuk juga perilaku melukai diri sendiri, seperti membunuh atau membakar atau dengan benda tajam lainnya. Sikap impulsif seperti sexual acting out.
Gejala depresi/cemas
Mood depresi, mood cemas, perasaan bersalah, ketegangan, iritabilitas dan kecemasan
Gejala Negatif
Afek tumpul, penarikan emosi, rapor yang buruk, sifat pasif, menarik diri dari kehidupan sosial, ganguan berfikir abstrak, menurunnya sikap spontan, fikiran yang stereotipi, alogia, avolisi, anhedonia, gangguan pemusatan perhatian.
Gejala positif
Waham, halusinasi, distorsi atau berlebihnya bahasa dan pembicaraan, ucapan dan perilaku yang tidak beraturan, perilaku katatonik dan agitasi
Etiologi
Model Diatesis – Stres
Teori Neurodevelopmental
Faktor Biologik
Gen yang bereperan terhadap skizofrenia
Tatalaksana
Haloperidol
Risperidon
Definisi
Skizofrenia adalah gangguan mental psikosis yang tidak diketahui penyebabnya, yang bercirikan dengan gangguan/ kekacauan pikiran, mood dan tingkah laku.
Demensia
Cara Menegakkan Diagnosa
Berdasarkan PPDGJ III
Terdapatnya gejala demensia
Tidak adanya serangan apoplektik mendadak, atau gejala neurologik kerusakan otak fokal seperti hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek lapangan pandang mata, dan inkoordinasi yang terjadi dalam masa dini dari gangguan
Tidak adanya bukti klinis, atau temuan dari peemeriksaan khusus, yang menyatakan bahwa kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan demensia.
Suatu onset yang mendadak atau deteriorasi yang bertahap, disertai adanya gejala neurologis fokal, meningkatkan kemungkinan diagnosis demensia vaskuler
Onset bertahap dengan deteriorasi lambat
Hendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata (mungkin terdapat hilangnya daya ingat, gangguan daya pikir, gejala neurologis fokal). Daya tilik diri (insight) dan daya nilai (judgment) secara relati tetap baik
Tatalaksana
Berdasarkan gejala psikiatri
Gejala
Tidak dijumpai gangguan kesadaran
Demensia melibatkan orientasi, ingatan, persepsi, fungsi intelektual, pemikiran
Gejala dan disabilitas sudah nyata untuk paling sedikit 6 bulan
Halusinasi dan Delusi
Kesulitan dalam melakukan tugas harian
Penurunan kemampuan daya ingat
Definisi
Demensia merupakan sindrom yang ditandai oleh berbagai gangguan fungsi kognitif seperti IQ, belajar dan ingatan, bahasa, memecahkan masalah, orientasi, persepsi, perhatian, konsentrasi, pertimbangan, dan kemampuan sosial namun tanpa disertai gangguan kesadaran.
Prognosis
Prognosis dementia kurang baik karena penyakit ini mengganggu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga memengaruhi kualitas hidup, ekonomi, sosial, dan fungsi pasien.