GIGITAN ULAR BERBISA
Patofisiologi
Bisa ular terdiri dari polipetida,enzim dan protein. Jumlah,efek dan komposisi bergantung dari spesies dan usai
Gejala
Umum
Syok
Muntah
Sakit kepala
Spesifik dgn racun
Syok
Pembengkakan lokal dan meluas
Perdarahan eksternal (gusi,luka) intrakranial
Neurotoksisitas : Kesulitan bernapas, paralis otot napas, prtosis, palsi bulbar, kelemahan ekstermitas
Tanda kerusakan otat (nyeri,menghitam)
Klasifikasi
Derajat 1 (minor)
Tidak ada gejala
Derajat 2 (moderate)
Gejala lokal
Derajat 3 (Severe)
gejala bergerak ke regional
Derajat 4 (major)
Gejala sistemik
Gejala bisa muncul dalam 2-6 jam setelah gigitan
Pemeriksaan laboratorium
Peningkatan neutrofil, limfopenia,
koagulopati dengan PT dan PTT memanjang
penurunan jumlah fibrinogen
Pemeriksaan urinalisis terjadi proteinuria, hematuria
Diagnosis
Identifikasi ular yang mengigit
Adanya manifestasi klinis
Prognosis
Kematian dan keaadan berat
Protein bisa minumbulkan kerusakan pada sel endotel pembuluh darah- kerusakan membran plasma
Peptida ular dapat berikatan dengan resptor tubuh manusa
Enzim L-arginine estrasi - pelepasab bradikinin - menimbulkan rasa nyeri, hipotensi, mual dan
muntah
enzim proteasae- nekrosis jaringan
Phospholipase A -hidrolisis membran sel darah merah
Penatalaksanaan
Pertolongan pertama
Pembebbatan dengan ketat pada ekstermitas proksimal jejas gigitan
Bersihkan luka
Bawa segera ke rumah sakit yg memiliki antibisa ular
Bawa bangkai ular ke rumah sakit
Hindari membuat irisan pada luka atau menggunakan tourniqet
Perawratan di rumah sakit
Pengobatan syok/gagal napas
Atasi syok jika timbul
Paralis pernapasan yg muncul dilakukan intubasi dan ventilasi mekanik
Antibisa
- siapkan epinefrin SK atau IM untuk mengatasi alergi
Jika didapatkan gejala sistemik atau lokal yang hebat
- Berikan antibisa polivalen sesuai dosis dan cara
- Jika gatal atau timbul urtikaria,gelisah, demam, batuj atau sulit napas maka hentikan antibisa dan berikan epinefrin atau SK
- Tambahan antibisa harus diberikan setelah 6 jam jika terjadi gangguan pembukuan darah berulang
- Transfusi darah tidak diperlukan aoabila antibisa telah diberikan
Pengobatan lain atau pembedahan
1.Eksisi jaringan nekrosis
- Insisi selaput otot (fascia) untuk menghilangkan limb compartments, jika perlu
- Skin grafting, jika terjadi nekrosis yang luas
- Trakeostomi jika terjadi paralisis otot pernapasan dan kesulitan menelan.
Perawatan Penunjang
Berikan cairan peroral atau dengan NGT
Beikan obat pereda sakit
Elevasi ekstermitas jika bengkak
Berikan profilaksis antitetanus
Tidak diperlukan antibiotik kec. nekrosis
Hindari suntik IM
GIGITAN HEWAN LIAR
Prinsip penganan
Tenang dan tidak paniik
Mengenali keparahan luka
Mencegah luka bertambah parah
Pertolongan pertama
Luka gigitan Khusus
Luka ringan
Bersihkan dengan air bersih yang mengalir dan sabun
Berikan cairan antiseptik (povidone iodine/alkohol70%)
Tutup luka dengan kasa bersih
Luka dalam
Bersihkan luka dan tekan sedini mungkin sambil menuju fasilitas kesehatan
Luka Terinfeksi
Jaga kebersihan dalam 6 jam pertama
Kenalai tanda infeksi seperti bengkak, nyeri, kemerahan dan bernanah
Pergi ke fasilitas keshetan
Rabies
Infeksi virus ditularkan melalui air liur penderita rabies
Ditemukan di hewan liar, hewan meneteskan air liur dengan lidah terjulur, mengeluarkan busa, binatang tidak jelas imunisasinya (kera,anjing)
Penanganan : cuci dengan air bersih -sabun, berikan antiseptik dan pergi feskes
Ular tidak berbisa
Penanganan : memindahkan ke tempat aman, posisikan yang tegigit lebih rendah dari jantung, bershkan luka tapi tidak dengan air, tutup dengan kain bersih, fiksasi daerah tergigit dengan bidai, pergi ke faskes
Bawa ke fasilitas kesehatan
Luka dengan perdarahan tidak berhenti
Luka lebar dan dalam
Luka terinfeksi
Luka di daerah wajah
Luka kotor
LUKA GIGITAN HEWAN
Penilaian luka
• lokasi luka
• tanggal terjadinya luka
• pemeriksaan fisik (PE)
• kondisi arteri dan vena di tempat yang relevan
• faktor luka (seperti dimensi, jenis jaringan, eksudat)
• faktor kulit di sekitar luka (seperti kering / bersisik, eritema, rapuh, nyeri, pigmentasi kulit, selulitis, dll)
• foto luka.