Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Peningkatan berat badan/Obesitas - Coggle Diagram
Peningkatan berat badan/Obesitas
Patofisiologi
Central processing unit, terutama terdapat pada hipotalamus, yang mana terintegrasi dengan sinyal aferen.
Sistem efektor membawa perintah dari hypotalamus, nuclei dalam bentuk reaksi untuk makan dan pengeluaran energi.
Sistem aferen, menghasilkan sinyal humoral dari jaringan adiposa (leptin), pancreas (insulin), perut (ghrelin)
Obesitas terjadi karena ketidakseimbangan antara asupan energi dengan keluaran energi sehingga terjadi kelebihan energi yang selanjutnya disimpan dalam bentuk jaringan lemak. Asupan dan pengeluaran energi tubuh diatur oleh mekanisme saraf dan hormonal.
Komplikasi
Penyakit refluks asam lambung atau gastroesophageal reflux disease (GERD)
Asma
Sleep apnea
Gangguan kantong empedu, seperti kolesistitis dan batu empedu
Gangguan jantung, seperti aritmia, serangan jantung, dan angina.
Gangguan kandungan, berupa infertilitas atau menstruasi yang tidak menentu
Stroke
Gangguan ginjal
Sindrom metabolik, berupa tekanan darah tinggi atau hipertensi, serta kadar trigliserida tinggi dan kadar kolesterol HDL yang rendah
Beberapa jenis kanker, seperti kanker rahim, usus, hati, pankreas, ginjal, dan prostat.
Diabetes tipe 2
Osteoarthritis
Epidemiologi
Profil Kesehatan Indonesia tahun 2017 menyatakan bahwa prevalensi obesitas pada penduduk dewasa sebesar 33,5%.2. Berdasarkan data Riskesdas tahun 2013, tercatat obesitas pada perempuan dewasa sebesar 32,9%.3Sedangkan pada tahun 2018 mengalami sedikit penurunan menjadi 29,3%.1 Angka ini bernilai 2 kali lipat persentase obesitas pada laki-laki yaitu sebesar14,5%.
Cara mendiagnosis
Pemeriksaan Fisik
Status Komorbiditas
Berat Badan
Lingkar Pinggang
Vital sign
Pemeriksaan Penunjang
Fungsi hati (GOT, GPT, Gamma GT)
Fungsi ginjal (kreatinin)
Profil lipid (kolesterol total, kolesterol HDL, kolesterol LDL, trigliserida)
Indeks peradangan (Hs-CRP, feritin)
Kadar Gula Darah (KGD)
Asam urat dalam darah, jika asam urat
Fungsi tiroid (TSH)
Penilaian kardiovaskular (ergometri, ekokardiografi), jika diindikasikan
Pemeriksaan endokrin (Cushing, penyakit hipotalamus), jika diindikasikan secara klinis.
Anamnesis
Gaya hidup dan keluarga
Riwayat keluarga obesitas dan penyakit kardiometabolik.
Tingkat harapan dalam hal penurunan berat badan dan lingkar pinggang serta perubahan dalam kehidupan mereka sendiri.
Penilaian gangguan makan, depresi, kecemasan, stres, kualitas tidur yang buruk, profil psikologis dan aspek sosial (kontak keluarga).
Evaluasi perawatan masa lalu dan efeknya (jenis diet pelangsing, efek yo yo, kegagalan dan keberhasilan diet)
Eksplorasi asupan makanan dan profil perilaku
Evaluasi sensasi fisiologis lapar dan kenyang, kecepatan makan, kesenangan saat makan. Terjadinya ngemil, pesta makan, hiperfagia, bulimia, sindrom makan malam,
Menentukan apakah obesitas terjadi sejak masa kanak-kanak atau apakah kenaikan berat badan baru terjadi, karena hal ini akan mengarah pada pendekatan manajemen yang berbeda
Identifikasi alasana kenaikan berat badan
Etiologi
Obesitas disebabkan oleh kadar kalori yang berlebihan dalam tubuh. Penumpukkan kadar kalori yang berlebih ini dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor (multifaktorial). Interaksi antara berbagai macam faktor inilah yang menyebabkan seseorang dapat mengalami obesitas.
Faktor resiko
Obat-obatan tertentu
Stres
Junk food
Kurang aktivitas
Genetik
Tidak cukup tidur
Defenisi
Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan sehingga membuat berat badan di atas normal. Penambahan berat badan akan terjadi ketika asupan kalori yang masuk lebih banyak daripada yang digunakan tubuh. Kalori yang tidak digunakan tersebut kemudian tersimpan di dalam tubuh, yang sebagian besar disimpan dalam bentuk lemak tubuh.
Operatif bariatrik
Indikasi
Operasi bariatrik dilakukan untuk menurunkan berat badan dan mengurangi risiko terjadinya gangguan medis akibat berat badan berlebihan, yang mengancam jiwa,
sleep apnea
Diabetes tipe-2
Memiliki BMI 35-39,9 denga adanya gangguan medis
Hipertensi atau tekanan darah tinggi
Memiliki indeks masa tubuh (IMT) 40 lebih
Penyakit jantung dan stroke
Prosedur
Tindakan medis ini bertujuan untuk mengubah fungsi sistem pencernaan untuk menurunkan berat badan.
Operasi bariatrik dilakukan bila perubahan pola diet dan aktivitas fisik tidak dapat menurunkan berat badan atau ketika berat badan berlebih menimbulkan masalah kesehatan tertentu.
Operasi bariatrik dilakukan untuk mengecilkan ukuran lambung (gastric bypass) maupun menurunkan berat badan
Komplikasi
Kebocoran saluran pencernaan
Kematian saat operasi berlangsung
Gangguan pernapasan
Sumbatan usus (obstruksi usus)
Efek samping sedasi dan anestesi
Sindroma Dumping yang ditandai dengan diare, flushing, pusing, mual, atau muntah
Perdarahan, infeksi, dan bekuan darah
Batu empedu
Kadar gula darah rendah (hipoglikemia
Kontraundikasi
Refluks asam lambung dan muntah
Hernia
Malnutrisi
gumpalan darah dan trombosis vena dalam
Pendekatan gizi dan tahap assement gizi
Menghitung kalori basal
Penghitungan kalori pada bahan makanan
Pengukuran IMT
Daftar komposisi bahan makanan
Tahap assesment
Tatalaksana
FARMAKOTERAPI
Diethylpropion, obat ini bekerja dengan menurunkan nafsu makan dan meningkatkan jumlah energi yang dibutuhkan oleh tubuh
Phentermin, obat penurun nafsu makan dengan efek berdebar dan risiko penyakit jantung
Liraglutide, obat ini bekerja dengan mengendalikan kadar gula darah.
Orlistat, Orlistat merupakan obat antiobesitas yang bekerja dengan cara menghambat enzim pemecah lemak, sehingga lemak tidak dapat dicerna dan diserap oleh tubuh. Dengan begitu, lemak yang dikonsumsi akan dibuang dan berat badan diharapkan akan berkurang.
Penatalaksanaan komorbid
Insulin untuk DM
Terapi hiperkolesterolemia
Yang harus diperhatikan:
Pasien mengalami penyakit penyerta, seperti diabetes, tekanan darah tinggi dan sleep apnea
Pertimbangkan riwayat medis dan efek samping yang dapat ditimbulkan
Nilai IMT melebihi 30
Pertimbangkan riwayat medis dan efek samping yang dapat ditimbulkan
Jika perubahan pola makan dan peningkatan aktivitas fisik belum berhasil menurunkan berat badan
Reaksi dengan obat lain
Edukasi dan pencegahan obesitas
Saling mengingatkan dengan teman atau keluarga untuk makanan yang sehat.
Makan dan minum yang seimbang
Menghindari minum alkohol
Hindari godaan, jangan menyimpan banyak camilan di kamar atau tempat kerja, jangan belanja makanan pada saat anda lapar.
Konsumsi snack rendah kalori
Pilih makanan yang kaya serat
Makan perlahan, gigit lebih kecil dan kunyah dengan baik
Mulai aktivitas fisik seperti berolahraga
Jangan makan berlebih