Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SKENARIO 5, konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi setara dengan…
SKENARIO 5
Diabetes melitus
etiologi
pangaturan sistem kadar gula darah terganggu sehingga insulin tidak cukup mengatasi, kemudian kadar gula dalam darah bertambah tinggi dan dikeluarkan bersama air kemih
epidemiologi
meningkat dari 4,7% menjadi 8,5% pada
populasi orang dewasa
patofisiologi
hiperglikemia
transduksi sinyal
keluhan
TRIAS
polidipsi (rasa haus terus-menerus)
poliuri (sering kencing terutama pada malam hari)
polifagi (makan yang berlebihan)
akibat kenaikan glukosa hati, tubuh mengatasi dengan metabolisme
karbohidrat
4 more items...
protein
1 more item...
lemak
1 more item...
komplikasi
keton +
ketoasidosis diabetikum
dekompensasi metabolik yang ditandai oleh
hiperglikemia, asidosis dan ketosis
kalium turun
PH menurun
dehidrasi
insulin berikatan dengan resptor di sel otot/ sel adiposa, dll, kemudian terjadi fosforilasi protein dan fosforilasi sel itu sendiri, yang mengakibatkan GLUT 4 (pintu masuk glukosa pada sel) berpindah dari sitoplasma ke membran sel
penurunan insulin akibat gangguan dari sekresi insulin dan gangguan transduksi sinyal
patogenesis
DM tipe 1
autoimun
sel yang memproduksi insulin
DM tipe 2
tidak mampu memproduksi insulin yang cukup
resistensi insulin pada otot, liver, dan kegagalan sel β pankreas.
tata laksana
penggunaan insulin
indikasi
Insulin subkutan terutama diberikan pada DM tipe 1, DM tipe 2 yang tidak dapat di atasi hanya dengan diet dan atau antidiabetik oral
kompikasi
Reaksi Alergi Dan Resistensi
Lipoatrofi dan Lipohipertrofi
pengggunaan metformin
indikasi
termasuk ke dalam obat antidiabetes golongan Biguanide, yang bekerja dengan cara menghambat produksi glukosa (glukoneogenesis) di hati.
komplikasi
Hampir 20% pasien dengan metformin mengalami mual, muntah, diare
alergi
Terapi non farmakologis
pencegahan
medis
Pencegahan primer, Mencegah orang normal dari penyakit DM
Pencegahan sekunder, Mencegah komplikasi pada penderita DM
Pencegahan tersier, Mencegah kecacatan akibat komplikasi DM
islam
puasa
bekam
mengkonsumsi madu
klasifikasi
diabetes melitus tipe 1
diabetes melitus tipe 2
diabetes melitus tipe Gestasional
pankreas
anatomi
bagian
caput
collum
corpus
cauda
inervasi
saraf simpatik dan parasimpatik
vaskularisasi
a. lienalis
arteria pancreaticoduodenalis superior dan inferior
histologi
komponen endokrin
Pulau Langerhans
Sel Alfa
hormon glukagon
Sel Beta
hormon insulin
Sel Delta
hormon somatostatin
Sel F
hormon polipeptida pancreas
komponen eksokrin
asini serosa
sel zimogenik
fisiologi
Regulasi gula darah
pengaturan kadar gula darah normal
hati
sistem penyangga glukosa darah
insulin dan glukagon
mempertahankan konsentrasi glukosa darah normal
Hormon epinefrin
melindungi agar tidak timbul hipoglikemia
hormon
insulin
sekresi insulin
pembentukan insulin oleh sel beta pankreas yang akan berikatan gengan GLUT 2
glukosa masuk ke dalam sel beta pankreas yang diubah menjadi glukosa neofosfat oleh enzim glukokinase dan menjadi asam piruvat
menghasilkan ATP sehingga terjadi perubahan polaritas yang mengaibatkan kanal kalium akan terbuka terus dan memicu keluarnya insulin ke sel beta pankreas
efek
karbohidrat, protein, lemak
glukagon
menurunkan kadar glukosa darah merangsang sekresi glukagon dan bekerja meningkatkan cAMP
efek
karbohidrat
meningkatkan produksi & pelepasan glukosa oleh hati
lemak
meningkatkan produksi keton hati (ketogenesis)
Ketosis
Ketonemia
1 more item...
Ketonuria
1 more item...
protein
menghambat sintesis protein di hati
keseimbangan asam basa
sistem dapar kimiawi
sistem dapar H2CO3, HCO3-
sistem dapar protein
sistem dapat hemoglobin
sistem dapar fosfat
kelainan
asidosis pH <7,35
metabolik
terjadi penurunan HCO3-
kompensasi tubuh agar seimbang dengan melakukan hiperventilasi ( napas cepat dan dalam)
respiratoris
terjadi kenaikan pCO2
kompensasi tubuh dengan melakukan penurunan Eksresi ginjal HCO3-
alkalosis>7,45
metabolik
terjadikenaikan HCO3-
kompensasi tubuh dengan melakukan Hipoventilasi ( napas sedikit pelan)
respiratoris
penurunan H2CO3
kompensasi tubuh dengan melakukan penurunkan pCO2
Keseimbangan cairan dan elektrolit
cairan tubuh
Cairan intraselular
Cairan ekstraselular
jenis cairan
Elektrolit
contoh natrium, kalium, klorida
Non elektrolit
faktor mempengaruhi
usia, temperatur, diet, stress, sakit
mekanisme pergerakan cairan
difusi
proses bergeraknya molekul lewat pori-pori. dari tinggi ke rendah
osmosis
bergeraknya molekul (zat terlarut) melalui membran semipermeabel (permeabel selektif) dari rendah ke tinggi
transport
kondisi
hipotensi (80/60 mmhg)
lemas
etiologi
penyakit kronik
anemia
stress
riwayat keluarga DM
keganasan (kanker)
patofisiologi
insulin yang menurun mengakibatkan glukosa sedikit yang masuk ke dalam sel menyebabkan lemas dengan kadar glukosa dalam darah meningkat sehingga terjadi proses glukoneogenesi
lemas, penderita DM 10thn, mengkonsumi obat metformin, dan insulin basal. TTV 80/60 mmhg, RR 30x/menit, HR 110x/menit, suhu afebris mucosa bibir kering, GDS 550mg/dl, Kalium 2,5 dan pH 7,2 UL keton (+) dan glucosuria +3,
konsentrasi ion hidrogen yang diproduksi setara dengan konsentrasi ion hidrogen yang dikeluarkan oleh sel
menurunkan kadar glukosa,asam Iemak, dan asam amino darah serta mendorong penyimpanan bahan-bahan tersebut.
akibat penurunan vol. cairan ekstraseluler dan penurunan osmolariras ( natrium yang tidak diabsorbsi dan kalium yang tidak disekresi akibat dari osmotik/ peningkatan pengeluaran urin)