Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

PENYAKIT BAYI BALITA dan APRAS, AYU ANDRIAN TOHALIFAH (185070601111005) -…

- - - - ditandai dengan berkurangnya cadangan besi, absorpsi besi non heme naik, dan ferritin serum turun
    - - didapatkan suplai besi tidak cukup untuk menunjang eritropoisis. Besi serum turun, saturasi transferrin turun, TIBC naik, FEP naik
    - - bila besi yang menuju eritoid sumsum tulang tidak cukup shg Hb turun
  - - - Tidak anemia
        
        Jika anak < 2 tahun, nilai pemberian makanan, jika ada masalah pemberian makanan --> kunjungan ulang 7 hari
    - - Anemia
        
        Lakukan Penilaian Pemberian Makan pada anak. Bila ada masalh,beri konseling pemberian makan dan kunjungan ulang 7 hari
        
        Beri zat besi
        
        Beri tiap hari hingga 4 minggu untuk anak umur 6 bulan sampai 5 tahun
        
        6 bulan - < 12 bulan (7 - < 10 kg)
        
        Tablet besi: 1/4 x 1 hari
        
        Sirup besi: 2,5 ml (1/2 sendok takar) x 1 hari
        
        12 bulan - < 5 tahun (10 - < 19 kg)
        
        Tablet besi: 1/2 x 1 hari
        
        Sirup besi: 5 ml (1 sendok takar) x 1 hari
        
        Beri obat cacingan jika anak ≥ 1 tahun dan belum mendapatkan obat dalam 6 bulan terakhir
        
        Pilihan pertama: ALBENDAZOL, pilihan kedua: PIRANTEL PAMOAT
        
        ALBENDAZOL
        
        1 - < 2 tahun
        
        1/2 tablet 400 mg
        
        2 - < 5 tahun
        
        1 tablet 400 mg
        
        PIRANTEL PAMOAT
        
        4 - 9 bulan (6 - < 8 kg)
        
        1/2 tablet 125 mg dosis tunggal
        
        6 bulan - < 1 tahun
        
        3/4 tablet 125 kg dosis tunggal
        
        1 - < 3 tahun
        
        1 tablet 125 mg dosis tunggal
        
        3 - < 5 tahun
        
        1 1/2 tablet 125 mg dosis tunggal
        
        Jika daerah Risiko Tinggi Malaria: beri antimalaria oral
        
        Nasihati kapan kembali segera
        
        Kunjungan ulang 14 hari
    - - Anemia berat
        
        Bila masih menyusu, teruskan pemberian ASI
        
        RUJUK SEGERA
- - - - Disebabkan oleh S. Pneumoniae, P aeruginosa, Enterobacteriaceae, S
  - - - Bakteri berinvasi ke sistem daerah terdekat dan sirkulasi
        
        [STADIUM 1] Hiperemia lapisan mukosa sel udara mastoid
        
        [STADIUM 2] Transudasi dan eksudasi cairan nanah di dalam sel
        
        [STADIUM 3] Nekrosis tulang karena hilangnya vaskularisasi septa
        
        [STADIUM 4] Hilangnya dinding sel dan penggabungan ke rongga abses
        
        [STADIUM 5] Perpanjangan infalamasi ke daerah lain
        
        1 more item...
  - - - Beri dosis pertama antibiotik yang sesuai
      - Beri dosis pertama parasetamol untuk mengatasi nyeri
      - RUJUK SEGERA
    - - Beri antibiotik yang sesuai selama 5 hari
      - Beri parasetamol untuk mengatasi nyeri
      - Keringkan telinga dengan bahan penyerap setelah dicuci dengan H2O2 3%
      - Kunjungan ulang 5 hari
    - - Keringkan telinga dengan kain/kertas penyerap setelah dicuci dengan H2O2 3%
      - Beri tetes telinga yang sesuai
      - Kunjungan ulang 5 hari
    - - Tidak perlu tindakan tambahan
- - - - Adanya virus pada infeksi saluran pernafasan atas
        
        Inflamasi pada nasofaring, yang menyebabkan perubahan pada sifat kepatuhan bakteri dan kolonisasi, dan gangguan fungsi dari tuba Eusthacius
        
        Virus juga merubah jaringan mukus dan menghilangkan pembersihan pada mukosiliar yang melapisi sel epitel dengan cara mengurangi produksi dari zat anti bakteri pada nasofaring, tuba Eusthaius, dan rongga telinga tengah
        
        Tersumbatnya tuba Eusthacius dan terjadi tekanan negatif pada telinga tengah
        
        bakteri dan virus patogen masuk ke dalam rongga telinga tengah menyebabkan inflamasi telinga tengah, akumulasi cairan telinga tengah, dan gejala otitis media akut
  - - - hilangnya reflex cahaya
      - hilangnya bentuk (contour) normal
      - mengembung (bulging) dari membran timpani
  - - - Amoksisilin, pada dosis tinggi (80-90mg/kg/hari)
      - Makrolida (Azitromisin dan Klaritromisin
      - Cephalosporin, cefdinir, cefpodoxime dan cefuxime
      - Cefriaxone secara intramuskular dosis tunggal
      - Clindamycin
- - - - Peradangan pada membran timpani menyebabkan proses kongesti vaskuler, bila disertai tekanan akibat penumpukan discaj dapat mempermudah terjadinya perforasi membran timpani
        
        kuman dari kanalis auditorius eksternus dan dari udara luar dapat dengan bebas masuk ke dalam rongga timpani -> infeksi berulang
        
        mukosa mengalami proses pembentukan jaringan granulasi dan atau polip. Jaringan patologis dapat menutup membran timpani, sehingga menghalangi drainase,menyebabkan penyakit menjadi persisten.
        
        pertumbuhan epitel skuamus masuk ke telinga tengah, kemudian terjadi proses deskuamasi yang akan mengisi telinga tengah dan antrum mastoid -> membentuk kolesteatoma akuisita sekunder
        
        Kolesteatoma ini mampu menghancurkan tulang di sekitarnya termasuk rangkaian tulang pendengaran oleh reaksi erosi dari ensim osteolitik atau kolagenase. Pada proses penutupan membran timpani dapat juga terjadi pembentukan membran atrofik dua lapis
  - - - Telinga berair (Otorrhoe)
      - Gangguan pendengaran
      - Nyeri telinga (Otalgia)
      - Vertigo
    - - abses atau fistel retroaurikuler
      - polip atau jaringan granulasi
      - terlihat kolesteatoma
      - sekret berbentuk nanah dan berbau khas
  - - - Polimiksin B atau polimiksin E
      - Neomisin
      - Chloramphenicol 1%
- - - - suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue tipe 1-4, dengan manifestasi klinis demam mendadak 2-7 hari disertai gejala perdarahan dengan atau tanpa syok, disertai pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopenia (trombosit kurang dari 100.000) dan peningkatan hematokrit 20% atau lebih dari nilai normal
    - - Demam tinggi mendadak 2-7 hari
      - Sakit kepala
      - Pembengkakan sekitar mata
      - Tanda pendarahan seperti bintik merah, mimisan, muntah darah, gusi berdarah, hematemesis, smelena, hematuria dan tidak ada napsu makan
      - Diare
      - Konstipasi
      - Nyeri otot tulang dan sendi, abdomen dan uluh hati
    - - Virus berkembang
        
        Ditangkap makrofag
        
        Terjadi viremia
        
        Timbul gejala panas
        
        akrofag menjadi APC
        
        Mengaktifasi sel T-Helper
        
        1 more item...
    - - Diagnosis
        
        Anamnesis
        
        Pemfis
        
        Pem. Penunjang
        
        Darah lengkap
        
        Isolasi virus
        
        Identifikasi virus
        
        Uji Serologi
        
        HI test
        
        CF test
        
        NT test
        
        Mac Elisa
        
        IgG Elisa
        
        Pem Radiologi
        
        Dilatasi pembuluh darah paru
        
        Efusi pleura
        
        Kardiomegali
        
        Hepatomegali
        
        Cairan dalam rongga peritonium
        
        Penebalan dinding vesika felea
      - Pencegahan
        
        Menghindari gigitan nyamuk Aedesagypti
        
        Membuang atau menimbun barang bekas yang dapat menampung air
        
        Menaburkan serbuk abate di tempat penampungan air
        
        Meminta mengasapan (fogging)
        
        Membersihkan tempat penampungan air secara teratur
  - - - penyakit yang disebabkan oleh Plasmodium sp yang menyebabkan morbiditas dan mortalitas
    - - Pecahnya skizon – antigen- makrofag, monosit atau limfosit –mengluarkan sitokin – dibawa ke aliran darah ke hypothalamus
        
        Peningkatan eritrosit yg terinfeksi pada limfa-teraktifasi system retikuloendotelial-fagosit eritrosit yg terinfeksi
        
        Anemia – pecahnya eritrosit dan fagositosis
        
        Kelainan patologi pembuluh darah – sel darah merah kaku lengket – kapiler tergangnguu-melekat pada endotel-pembesaran cairan
    - - Frigoris
        
        Mengigil
        
        Nadi cepat & lemah; bibir,jari pucat-kebituan, kejang
        
        Stadium berlangsung 15menit-1jam
      - Akme
        
        Puncak demam (41c)
        
        Muka merah, kulit kering, sakit kepala, nadi kuat
        
        Stadium berlangsung 2-4jam
      - Sudoris
        
        Berkeringat banyak
        
        Suhu turun
        
        Stadium berlangsung 2-4jam
    - - Penanganan komplikasi
      - Pemberian obat antimalaria
        
        Lini pertama
        
        artesunat intravena dengan dosis 2,4 mg/kgBB, pada jam ke-0, jam ke-12, dan jam ke-24 lalu dapat diteruskan setiap 24 jam sampai pasien sadar
        
        Lini kedua
        
        Dosis awal: 20 mg/kgBB dilarutkan dalam 500ml dekstrosa 5% atau NaCl 0,9% diberikan selama 4 jam pertama.
        
        4 jam ke dua hanya diberikan cairan dekstrosa 5% atau NaCl 0,9%.
        
        kina dengan dosis rumatan 10mg/kgBB dalam larutan 500ml dekstrosa 5% atau NaCl 0,9% selama 4 jam.
        
        4jam selanjutnya, hanya diberikan lagi cairan dekstrosa 5% atau NaCl 0,9%.
        
        tablet per oral dengan dosis 10 mg/kgBB/kali, 3x1 hari
      - Pengobatan simptomatik
    - - Koma (malaria serebral)
      - Distres pernapasan
      - Hipoglikemia (sblm terapi kina)
      - Anemia berat
      - Asidosis metabolik
      - Kolaps sirkuli, syok, hipotensi
      - Gangguan kesadaran selain koma
      - kelelahan yg sangat
      - Hiperparasitemis
      - Ikterus
      - Hiperpireksia
      - Hemoglobinuria
      - Perdarahan spontan
      - Gagal ginjal
- - - - Melewati sistem imun
        
        [Inflamasi parenkim] Cairan plasma dan eritrosit dari kapiler masuk
        
        [Rasio ventilasi perfusi turun] Saturasi oksigen turun
  - - - Masa inkubasi pneumonia pneumokokus pendek, sekitar 1-3 hari.
        
        Gejala umumnya termasuk demam mendadak dan menggigil atau kaku. Biasanya ada satu kekakuan, dan rasa menggigil berulang kali jarang terjadi.
        
        Gejala umum lainnya termasuk nyeri dada pleuritik, batuk produktif mukopurulen, sputum berkarat, dispnea, takipnea, hipoksia, takikardia, malaise, dan kelemahan
        
        Serotipe pneumokokus yang paling sering menyebabkan infeksi adalah yang paling sering ditemukan pada karier.
        
        Penularan streptococcus pneumonia terjadi sebagai akibat dari kontak langsung dari orang ke orang melalui tetesan pernapasan dan autoinokulasi pada orang yang membawa bakteri di saluran pernapasan bagian atas
  - - - Rawat jalan
      - Beri antibiotik
        
        Kotrimoksasol (4 mg TMP/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari atau Amoksisilin (25 mg/kg BB/kali) 2 kali sehari selama 3 hari. Untuk pasien HIV diberikan selama 5 hari
      - Beri tindak lanjut berupa kunjungan ulang
    - - Rawat jalan di RS
      - Lakukan terapi oksigen
      - Beri antibiotik
        
        Beri ampisilin/amoksisilin (25-50 mg/kgBB/kali IV atau IM setiap 6 jam), Bila keadaan klinis memburuk sebelum 48 jam maka ditambahkan kloramfenikol (25 mg/kgBB/kali IM/IV setiap 8 jam).
        Bila pasien datang dalam keadaan klinis berat, segera berikan oksigen dan pengobatan kombinasi ampilisin-kloramfenikol atau ampisilin-gentamisin.
- - - - berlangsung selama 3-5 hari, dengan atau tanpa dehidrasi
    - - berlangsung > 7 hari
    - - Diare persisten adalah diare yang berlangsung 15-30 hari
    - - diare hilang-timbul, atau berlangsung lama (>30 hr)
  - - - masukkan satu bungkus oralit ke dalam satu gelas air matang (200cc). Anak < 1 th -> 50-100cc setelah BAB dan anak > 1 th -> 100-200cc setelah BAB
    - - Zink diberikan satu kali sehari selama 10 hari berturut-turut dengan dosis untuk balita umur <6 bulan yaitu ½ tablet (10mg) per hari dan untuk balita ≥6 bulan diberikan dosis 1 tablet (20 mg) per hari