Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GIGITAN HEWAN TIDAK BERBISA - Coggle Diagram
GIGITAN HEWAN TIDAK BERBISA
Definisi
satu masalah kesehatan yang berpotensial menimbulkan penyakit rabies
bentuk luka vulnus morsum
Etiologi
hewan yang agresif atau defensive
Manusia melakukan kontak fisik dengan hewan
Masih sulit dijelaskan
Diagnosis
Lokasi luka
tanggal terjadinya luka
pemeriksaan fisik
kondisi arteri dan vvena
faktor luka
faktor kulit
foto luka
Patofisiologi
virus rabies masuk ke dalam tubuh manusia melalui gigitan hewan
selama 2 minggu virus tetap tinggal pada tempat masuk
melakukan replikasi di jaringan otot sekitar luka gigitan
bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf posterior tanpa menunjukkan perubahan-perubahan fungsinya
Setelah sampai diotak, virus kemudian memperbanyak diri dan menyebarluas dalam semua bagian neuron, terutama terhadap sel-sel sistem limbik, hipotalamus dan batang otak
virus kemudian ke arah perifer dalam serabut saraf eferen baik pada saraf volunter maupun saraf otonom
virus dapat menyerang hampir tiap organ dan jaringan didalam tubuh, dan berkembang biak dalam jaringan, seperti kelenjar ludah, ginjal, dan sebagainya
Masa inkubasi virus
7 hari-1 tahun (rata-rata) 1-2
Klasifikasi
Luka ringan
berukuran kecil, tidak dalam, dan tidak menimbulkan perdarahan
Luka dalam
berupa tusukan gigi taring atau kuku binatang yang tajam dan umumnya disertai dengan perdarahan
luka terinfeksi
infeksi biasanya timbul setelah 6-8 jam dari awal luka
Tanda Gejala
Tahap prodromal
demam
lemas dan lesu
tidak nafsu makan/anorexia
insomnia
sakit kepala sakit tenggorokan
nyeri
Tahap sensoris
kesemutan/rasa panas di lokasi gigitan
cemas dan reaksi berlebihan terhadap rangsang sensorik
Eksitasi
gangguan neurologik
tampak bingung dan gelisah
halusinasi
tampak ketakutan dan menjadi agresif
muncul berbagai macam phobia
Tahap Paralisis
paralisis otot
penurunan kesadaran berkembang perlahan dan akhirnya mati karena paralitik otot pernafasan dan jantung
gejala paralitik
Penatalaksanaan awal
anamnesis
pemeriksaan fisik
diagnosis klinis
Diagnosis ditegakkan dengan riwayat gigitan (+) dan hewan yang menggigit mati dalam 1 minggu.
gejala flu, malaise, anoreksia, kadang ditemukan parestesia pada daerah gigitan, gatal-gatal, rasa terbakar (panas),berdenyut dan sebagainya
Gejala lanjutan: agitasi, kesadaran fluktuatif, demam tinggi yang persisten,nyeri pada faring terkadang seperti rasa tercekik (inspiratoris spasme),hipersalivasi, kejang, hidrofobia dan aerofobia
Penatalaksanaan
Isolasi pasien setelah diagnosis
fase awal
Luka gigitan dicuci dengan air sabun 5-10 menit, dibilas dengan air bersih
dilakukan debridement
Jika terkena selaput lendir seperti mata, hidung atau mulut, maka cucilah kawasan tersebut dengan air lebih lama
Fase lanjut
tidak ada terapi untuk penderita rabies yang sudah menunjukkan gejala rabies
tindakan suportif dalam penanganan gagal jantung dan gagal nafas
Pemberian Serum Anti Rabies (SAR) Bila serum heterolog (berasal dariserum kuda) Dosis 40 IU/ kgBB disuntikkan infiltrasi pada luka sebanyak-banyaknya, sisanya disuntikkan secara IM