Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

TRAUMA DAN CIDERA PADA ANAK - Coggle Diagram

- - - - Near Drowning (Hampir tenggelam )
        
        masih hidup setelah peristiwa tenggelam, dan dapat menyebabkan komplikasi sekunder serius termasuk kematian .
      - Drowning (tengelam)
        
        Kematian sekunder akibat asfiksia saat direndam atau kematian dalam 24 jam direndaman dalam cairan, biasanya air.
    - - Tenggelam (Drowning)
        
        Gangguan pernapasan akibat terendam/ dimasukan dalam cairan, yang mungkin mengakibatkan kematian, kesakitan, atau tidak menyebabkan sakit
        
        Tenggelam: suatu proses yang dapat menghasilkan kegagalan nafas yang diakibatkan dari tertutupnya sebagian atau semua area jalan nafas, sehingga menghambat pertukaran oksigen didalam tubuh (Martinez dan Hooper, 2014).
        
        Cairan yang dimaksud tidak harus air
  - - -  Kekurangan udara dan biasanya panik
      -  Refleks upaya inspirasi menyebabkan aspirasi air dan laringospasme
      -  Terjadi asfiksia dan hipoksemia/asidosis.
  - - - Tenggelam di air hangat (temperatur air > 200C)
      - Tenggelam di air dingin (temperatur air 5-200C)
      - Tenggelam di air sangat dingin (temperatur <50C)
    - - Tenggelam dalam air tawar dan air asin dll
      - Tempat air alamiah (sungai , danau, laut dll)
      - Tempat air buatan manusia (bak mandi , sumur dll.)
  - - -  Tenggelam termasuk 10 penyebab utama kematian pada anak-anak dan dewasa (WHO, 2016)
      -  Kejadian tenggelam setiap tahunnya merenggut 372.000 jiwa
      -  40% dari kejadian tenggelam terjadi di musim panas
      -  Diperkirakan tahun 2030 kematian akibat tenggelam akan meningkat mencapai 5.208.000.
      -  Di Indonesia 633 kejadian korban tenggelam dan meninggal sekitar 278 orang atau 5,4% (Basarnas, 2015).
      -  Hampir 90% kejadian tenggelam di Indonesia tidak mendapat pertolongan secara cepat.
    - - Bayi baru lahir yang tenggelam di bak mandi (kelalaian pengasuh)
      - Anak usia 1-4 tahun yang tenggelam di kolam (minimnya pengawasan orang tua)
      - Anak yang sudah besar / orang dewasa juga tidak luput dari bahaya tenggelam.
  - - - Korban sadar akan menahan nafas dan mungkin meronta untuk menyelamatkan diri atau bahkan panik
      - Dorongan bernafas (“air hunger”) menyebabkan terjadinya inspirasi spontan terengah-engah.
      - Terjadi aspirasi cairan, menghalangi jalan nafas korban, menghambat korban untuk bernafas, kemudian
      - Diikuti kejang dan kematian karena hipoksemia.
  - - - Air tawar (hipotonik) menyebabkan gangguan surfaktan alveolar terjadi ketidakstabilan alveolar, atelektasis, dan penurunan compliance paru, dengan mismatching ventilasi/ perfusi (V/Q).
      - Air laut (hyperosmolar) menyebabkan menipisnya surfaktan (washout surfaktan), compliance paru berkurang, hipoksia serius.
      - Hipertensi pulmonal
      - Edema paru
      - Sindrom gangguan pernapasan akut
      - Pneumonia
      - Pneumonitis (kolam diklorinisasi atau ember yang berisi produk pembersih)
    - -  Takikardia
      -  Hipertensi
      -  Takipnea
      -  Diaforesis
      -  Agitasi
      -  Kekakuan otot
      -  Kejang mungkin akibat hipoksia serebral akut
      -  Kehilangan kesadaran
    - - Hipovolemia
      - Hipotensi berat.
      - Disfungsi miokard
      - Hipertensi pulmonal
      - Aritmia primer, termasuk sindrom QT memanjang dan CPVT
    - - Sinus
      - Paru-paru
      - SSP
      - Infeksi tempat lain jarang.
      - Dapat disebabkan infeksi bakteri, amuba, dan jamur
  - - - Menegaskan kembali prinsip ABC
      - Manuver Heimlich tidak efektif
      - Apabila fasilitas memungkinkan berikan oksigen 100%
      - Koreksi Hipoksia
      - Batasan tindakan intubasi harus sangat rendah
      - Indikasi Intubasi
        
        Gagal nafas
        
        Hilangnya refleks perlindungan jalan nafas
        
        Memburuknya pemeriksaan neurologis
        
        Distress pernafasan berat/ hipoksia
        
        Hipotermia
  - - - Aman diri sendiri
      - Aman Lingkungan
      - Aman Korban
    - - • Dapat meminta bantuan, berteriak dan menghubungi nomor telepon darurat.
      - • Melemparkan benda-benda yang dapat mengapung kearah korban
      - • Mengulurkan galah/bambu/kayu panjang, tali, kemudian menarik korban kedarat atau tempat yang aman
    - - • Dapat meminta bantuan berteriak dan menghubungi ke nomor telepon darurat.
      - • Mendekati korban dan menarik korban kedarat atau ketempat yang aman.
      - • Menggunakan alat keselamatan untuk mendekati korban.
- - - - Keracunan adalah keadaan sakit yang ditimbulkan oleh racun. Bahan racun yang masuk ke dalam tubuh dapat mengganggu organ tubuh tertentu, seperti paru paru, hati, ginjal dan lainn-ya (ENA, 2018).
  - - - Keracunan makanan adalah masuknya zat toxic (racun) dari bahan yang kita makan kedalam tubuh baik dari saluran cerna, kulit, inhalasi, atau dengan cara lainnya yang menimbulkan tanda dan gejala klinis.
      - Keracunan makanan adalah kondisi yang ditandai dengan munculnya mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi.
    - - • Salah satu masalah yang dapat menyebabkan kematian.
      - • Menurut WHO, 2 juta orang meninggal tiap tahun akibat keracunan makanan dan minuman.
      - • Di Indonesia, sekitar 200 kasus keracunan makanan terjadi tiap tahunnya (WHO,2016).
      - • Produk makanan yang tidak sesuai dengan standar 35% (BPOM, 2011-2015)
    - - Jamur
      - Kentang Hijau
      - Hidangan hasil laut
      - Keracunan ketela pohon
      - Keracunan jengkol
    - - a. Toksin dan Nontoksin
        
        Toksin yang dihasilkan sebelum ditelan
        
        Patogen yang menghasilkan toksin di luar tubuh adalah Staphylococcus aureus, Bacillus cereus, Clostridium botulinum, dan Clostridium perfringens
        
        Toksin sebelum tertelan umumnya menimbulkan gejala yang lebih cepat, yaitu sekitar 2–12 jam
        
        Menyerang sistem gastrointestinal atau sistem saraf pusat.
        
        Toksin yang dihasilkan setelah tertelan
        
        terbentuk setelah tertelan memiliki masa inkubasi yang lebih lama yaitu 24 jam atau lebih
        
        Manifestasi: diare, baik berdarah maupun tida atau infeksi sistemik
        
        Contoh patogen: adalah Escherichia coli.Patogen yang tidak memproduksi toksin akan merusak sel epitel saluran pencernaan dan dapat menginvasi melewati sawar di intestinal.
        
        Contoh patogen yang tidak memproduksi toksin adalah Cryptosporidium, Shigella, Salmonella, Listeria monocytogenes dan virus.
      - b. Lokasi Patogen (Usus Halus dan Usus Besar)
        
        Patogen di usus halusmengganggu sekresi dan absorpsi muncul diare dalam jumlah banyak dan sangat berair. Menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit atau asam basa.
        
        Usus besar memiliki fungsi sekresi dan absorpsi yang lebih sedikit dibandingkan usus halus sehingga diare tidak profus, namun sering mengandug mukus atau darah.
      - c. Patogen Invasif dan Noninvasif
        
        patogen invasif menyebabkan diare inflamatori.
        
        Proses invasi melalui kerusakan sel epitel saluran pencernaan, baik dirusak secara langsung, maupun oleh sitotoksin. Manifestasi yang timbul biasanya adalah diare berdarah.
        
        Pemeriksaan feses dapat ditemukan sel darah putih.
    - - Muntahkan isi perut anak (mencolok tenggorokannya / beri minuman air hangat.
      - Beri obat penawar racun berupa norit.
      - Jika pingsan dan tak bernapas segera diberi pernapasan buatan.
      - Jika terjadi diare diberi cairan oralit
      - Segera bawa ke dokter atau rumah sakit terdekat
      - Pencegahan
        
        Pilih ikan yang masih segar.
        
        Anak yang alergi atau tidak cocok makan makanan laut, sebaiknya tidak diberi makanan dari laut.
    - - Akibat bakteri Chlostridium botulinum (anaerob) dan berbentuk spora.
        
        Terdapat pada makanan kaleng, seperti daging, ikan, sayur dan buah-buahan; lalat dna tanaman busuk; makanan kuda dan hati babi; bangkai; dan ikan/daging mentah.
      - Racun botulinum: racun yang sangat kuat menyerang saraf dan pencernaan manusia.
      - Gejala
        
        sukar menelan, mual, muntah, anggota badan terasa kaku, julingm dan diare berat.
      - Penanggulanan
        
        Memuntahkan benda atau makanan yang tertelan
        
        Membilas lambung
        
        Memberikan antioksidan dan antibiotik
        
        Pengobata yang terbaik dilakukan di rumah sakit.
      - Pencegahan
        
        Bahan makanan harus disimpan dalam suhu 3oC
        
        Makanan kaleng harus dipanaskan minimal dengan suhu 90oC
        
        Garam dalam makanan harus tidak kurang dari 10% berat makanan
        
        Makanan harus kering jika akan diawetkan
        
        Hindari makanan yang sudah basi
    - - Deskripsi
        
        Jamur Myocotoxicis terdapat pada makanan yang telah lama atau telah basi, dengan ciri berbau tidak enak berbau basi, tengik, dan berlumut.
        
        Racun jamur alfatoksin merusak hati dan empedu, kanker hati
        
        Alfatoksin mengakibatkan dehidrasi berat akibat diare dan keringat yang keluar.
        
        Jamur ini dapat tumbuh pada makanan kacang-kacangan, oncom, tempe bongkrek, atau makanan kaleng (seperti kornet atau sarden).
      - Pencegahan
        
        Tidak memakai makanan kadaluwarsa atau sudah basi.
        
        Hindari kerusakan bahan makanan, simpan di dalam lemari es.
        
        Hindari makanan yang telah rusak.
  - - - Keracunan merupakan masuknya suatu racun ke dalam tubuh disebabkan oleh menelan, mencium, menyentuh, atau menyuntikkan berbagai macam obat, bahan kimia, racun, atau gas yang mengganggu fungsi organ an dapat menimbulkan kematian.
        
        Bahan kimia beracun didalam rumah setiap saat dapat mengancam keselamatan kita terutama anak-anak. Bahan kimia tersebut dapat berupa oli, bensin, air aki di garasi, cuka dan minyak tanah di dapur, racun serangga dikamar, obat-obatan di lemari obat.
    - -  Kasus keracunan bahan kimia beracun ini sering menimpa anak-anak, terutama balita
      -  Naluri untuk meminum dan makan sesuatu cairan atau benda
      -  Belum mengerti untuk membedakan mana yang beracun dan mana yang tidak beracun.
      -  Rasa ingin tahu yang besar terhadap sesuatu yang ada di sekelilingnya.
      - Kebanyakan pasien yang mengalami keracunan tidak mempunyai masalah yang serius, namun keracunan bisa menimbulkan angka kesakitan pada korban
    - - Bahan
        
        Keracunan spiritus/metanol
        
        Alkohol
        
        Keracunan asam cuka, air keras
        
        Keracunan aseton
        
        Keracunan bensin, minyak tanah
        
        Keracunan insektisida
        
        Keracunan kamper
        
        Keracunan kaporit
        
        Keracunan karbol
        
        Keracunan terpetin
        
        Keracunan obat-obatan
        
        Keracunan hidrokarbon
        
        Botulisme
        
        Keracunan carbamate (baygon)
        
        Organofosfat
    - - Pencegahan
        
        Simpan bahan beracun dengan benar, termasuk produk rumah tangga dan bahan kimia
        
        Lakukan pemeriksaan di setiap ruangan rumah
        
        Hindari gangguan ketika menggunakan bahan beracun.
        
        Jangan menyimpan produk rumah tangga bersama makanan.
        
        Belilah produk yang tutup wadahnya aman
        
        Hati-hati dalam penyimpanan kosmetik dan produk perawatan rambut serta tubuh
        
        Simpan produk dalam kemasan dan label aslinya.
        
        Periksa keberadaan racun ketika membawa anak ke luar rumah
        
        Kenali racun tanaman
    - - Deskripsi
        
        Terutama pada anak usia 12-36 bulandi daerah perkotaan.
        
        Rumah dengan banyak kerusakan dan cat yang rontok mengandung konsentrasi timbal yang tinggi
      - Gejala
        
        muntah, ataksia, perubahan kepribadian, anoreksia, konstipasi, anemia, inkoordinasi, letargi, apati, konvulsi, dan stupor.
    - - Gejala
        
        meliputi muntah, nyeri abdomen, pucat, diare dan dehidrasi, asidosis dan syok dapat terjadi.
      - Penatalaksanaan
        
        Sirup ipekak harus diberikan unuk menginduksikan muntah
        
        Lambung pertama kali harus dibilas dengan larutan natrium bikarbonat 1% dengan memakai tabung gaster berlubang besar
        
        Lakukan pengambilan darah pada pasien
        
        Suatu film pemandu dari abdomen perlu dibuat
        
        Desferoksamin challenge.
        
        Urin harus dikumpulkan dan catat perubahan warna
        
        Terai simtomatis harus dilaksanakan sesuai indikasi.
        
        Pertimbangan transfusi tukar dan pengangkatan secata endoskopis atau sirurgis dari agregat pil besi di dalam lambung.
    - - Tanda Gejala
        
        ingeti hidrokarbon biasanya meliputi rasa tercekik dan tersumbat, batuk, nausea, bau napas yang karakteristik, demam, lemah, dan depresi susunan saraf.
      - Produk
        
        politur-politur, terpentin, cairan pemantik, dan benzena. Riwayat ingeti biasanya dapat diperoleh.
      - Pengobatan
        
        Merangsang emesis berdasarkan pada viskositas, tegangan permukaan, dan volatilitas zat yang teringesti.
        
        Mungkin perlu diberikan terapi oksigen, kelembapan tinggi, dan cairan IV.
        
        Adrenokortikosteroid sudah digunakan pada kasus-kasus berat, tetapi keunungannya masih dipertanyakan.
    - - Pertahankan jalan napas dan ventilasi
      - Absorpsi dan keluarkan obat
      - Perawatan umum pada pasien tak sadar-perawatan, fisioterapi, mempertahankan keseimbangan cairan untuk fungsi ginjal, dan mengatasi syok
      - Pemeriksaan psikiatrik
      - Pusat terapi racun.
  - - - Timbul secara mendadak
      - Pusing
      - Mual, muntah
      - Kesadaran menurun
      - Kejang (cramp) perut/usus
      - Kejang otot
      - tanda-tanda lain yang khas tergantung jenis racunnya
  - - - • Tahap 1: Periksa jalan napas dan pernapasan, bila terdapat masalah, segera berikan tindakan untuk memperbaiki jalan napas dan berikan napas bantuan.
        
        ABCD
        
        o Airway
        
        o Breathing
        
        o Circulation
        
        o Dehydration
      - • Tahap 2: Segera tentukan apakah anak dalam keadaan syok, tidak sadar, kejang, atau diare dengan dehidrasi berat.
    - - • Periksa anak apakah ada tanda kegawatan dan periksa gula darah
      - • Identifikasi bahan racun dan keluarkan sesegera mungkin.
      - • Jika anak tertelan premium/minyak tanah/solar jangan rangsang muntah tetapi beri minum air.
      - • Jangan gunakan garam sebagai emetik karena bisa berakibat fatal.
      - • Berikan arang aktif (activated charcoal) jika tersedia, jangan rangsang muntah
      - • Rangsang muntah (hanya pada anak sadar) yaitu dengan merangsang dinding belakang tenggorokan dengan menggunakan spatula atau gagang sendok.
    - - Mata
        
        Kulit
        
        • Lepaskan semua pakaian dan cuci seluruh daerah yang terkontaminasi
        
        • Gunakan sabun dan air untuk bahan berminyak.
        
        • Petugas kesehatan terlindungi dari kontaminasi.
        
        • Pakaian dan barang pribadi yang telah dilepas harus diamankan dalam kantung plastik transparan yang dapat disegel, untuk dibersihkan lebih lanjut atau dibuang.
        
        • Bilas mata selama 10-15 menit dengan air bersih yang mengalir atau garam normal,
        
        • Penggunaan obat tetes mata anestetik
        
        • Balikkan kelopak mata dan pastikan semua permukaannya terbilas.
        
        • Pada kasus asam atau alkali irigasi mata hingga pH mata kembali dan tetap normal (periksa kembali pH mata 15-20 menit setelah irigasi dihentikan).
    - - Keluarkan anak dari sumber pajanan.
        
        Berikan oksigen, jika diperlukan