Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
GIGITAN HEWAN BERBISA - Coggle Diagram
GIGITAN HEWAN BERBISA
Definisi
seseorang mendapat gigitan dari binatang berbisa (ular) yang membuatnya mengalami tanda dan gejala klinis, sehingga perlu dilakukan penanganan dengan segera
Patofisiologi
-
enzim bisa ular
larginine esterase
pelepasan bradikinin
rasa nyeri, hipotensi, mual dan muntah, keringat yang banyak
-
-
-
-
-
Gejala
-
-
-
Major
-
-
terdapat tanda sistemik (muntah, sakit kepala, nyeri pada perut dan dada, syok
-
-
Penatalaksanaan
Pertolongan pertama
-
-
melakukan imobilisasi pada tangan/kaki yang terkena gigitan baik menggunakan sling, splint, maupun metode pressure bandage immobilization (PBI)
Penangan di Rumah sakit
mempertahankan Airway, Breathing, dan Circulation
-
-
anti bisa ular
neurotoksik Naja sputatix, Bungarus fasciatus dan Calloselasma rhodostoma
2 vial SABU (10 ml) diencerkan dalam 100 ml Normal Saline 0.9% kemudian drip 60-80 tetes per menit, dapat diulang setiap 6-8 jam
Pengulangan dosis awal dapat dilakukan jika ada gangguan koagulasi persisten setelah 6 jam atau terdapat perdarahan setelah 1-2 jam serta timbul deteriorasi neurotoksik atau kardiovaskular setelah 1 jam
-
Terapi Tambahan
Pemberian kolinesterase dianjurkan terutama pada kasus keracunan neurotoksik yang disebabkan gigitan kobra
atropine sulfat (0.6 mg untuk dewasa; 50µg/kg untuk anak-anak) secara IV kemudian diikuti neostigmine bromide atau methylsulphate (prostigmin) secara IM dengan dosis 0.02 mg/kg untuk dewasa, 0.04 mg/kg untuk anak-anak
Jika responnya baik, maka maintain dengan neostigmine methylsulphate 0.5-2.5 mg setiap 1-3 jam hingga 10 mg/24 jam untuk dewasa dan 0.01-0.05 mg/kg tiap 2-4 jam untuk anak-anak