Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
TRAUMA/CIDERA PADA BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH - Coggle Diagram
TRAUMA/CIDERA PADA BAYI, BALITA DAN ANAK PRASEKOLAH
TENGGELAM
Definisi
Tenggelam merupakan gangguan pernapasan akibat terendam yang mungkin mengakibatkan kematian, kesakitan, atau tidak menyebabkan sakit
Tenggelam merupakan suatu proses yang dapat menghasilkan kegagalan nafas akibat dari tertutupnya sebagian atau semua area jalan nafas, sehingga menghambat pertukaran oksigen di dalam tubuh.
-
Klasifikasi
-
Klasifikasi Lain
-
Tempat air alamiah (sungai , danau, laut dll)
Tempat air buatan manusia (bak mandi , sumur dll)
-
Efek Downing
-
-
-
Terjadinya Infeksi
-
-
-
Dapat disebabkan infeksi bakteri, amuba, dan jamur
-
Penanganan
-
Penanganan Awal
Bantuan hidup dasar penanganan airway, breathing, circulation (ABC) merupakan hal utama yang harus dilakukan, dengan fokus utama pada perbaikan jalan napas dan oksigenasi buatan
-
-
-
KERACUNAN
Definisi
Keracunan Makanan
Keracunan makanan adalah masuknya zat toxic (racun) dari bahan yang kita makan kedalam tubuh baik dari saluran cerna, kulit, inhalasi, atau dengan cara lainnya yang menimbulkan tanda dan gejala klinis
Ditandai dengan munculnya mual, muntah, atau diare setelah mengonsumsi makanan yang telah terkontaminasi
-
-
Tanda dan Gejala
Pusing, mual, muntah, kesadaran menurun dan kejang (cramp) perut/usus, kadang-kadang disertai dengan kejang otot serta tanda-tanda lain
-
Gejala yang timbul akibat keracunan yang disebabkan oleh mikroba ditandai oleh gangguan pada perut bagian bawah, pusing, berak-berak, muntah-muntah, demam dan sakit kepala.
-
Penanganan
Keracunan Kepiting, Udang, dan Ikan Laut
Mengusahakan memuntahkan isi perut anak dengan cara mencolok tenggorokannya dengan jari yang bersih atau memberi minuman air hangat.
-
-
-
Jika semua tindakan telah dilakukan dan tidak ada perubahan, segera bawa ke dokter.
-
Keracunan jamur
Dalam setiap proses pengolahan makanan, hindari jamur dengan cara tidak memakai makanan kadaluwarsa atau sudah basi.
Menyimpan bahan makanan di tempat yang aman, seperti di dalam lemari es.
-
Keracunan Racun
-
-
-
-
Berhati-hatilah dalam penyimpanan kosmetik dan produk perawatan rambut yang kemasannya tidak aman bagi anak.
-
-
Keracunan Besi
-
-
Lakukan pengambilan darah pada pasien yang dirawat di rumah sakit untuk penentukan kadar besi serum dan kapasitas pengikaan besi.
-
-
-
-
-
-
LUKA BAKAR
Definisi
Suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak dengan sumber panas, contohnya air panas, benda padat panas, asap atau api langsung, radiasi sinar ultraviolet/ infra merah, materi radioaktif, listrik atau bahan kimia.
Jaringan yang rusak akibat luka bakar biasanya meliputi kulit, mukosa hingga jaringan yan lebih dalam lagi.
Angka kejadian
Menurut laporan WHO, setiap tahunnya 300.000 orang meninggal di seluruh dunia akibat luka bakar.
Berdasarkan laporan data riset kesehatan dasar di Indonesia, prevalensi luka bakar adalah 0,7% dari seluruh kejadian trauma.
-
Klasifikasi
Luka bakar derajat satu
-
Terjadi eritema dan blister tanpa kehilangan epidermis, yang sering disebut sebagai epidermal burn.
Kapiler mengalami dilatasi dan terjadi transudasi cairan ke dalam jaringan ikat, yang menyebabkan edema.
Luka bakar derajat dua
-
-
Epidermis dapat mengalami koagulasi, pengerutan yang dibatasi oleh zona yang berwarna kemerahan, dan blister kulit.
Luka bakar derajat tiga
Luka bakar dengan kerusakan yang luas tidak hanya pada kulit dan subkutis, tetapi juga pada otot dan tulang.
-
-
Patofisiologi
Luasnya luka bakar ditentukan oleh derajat panas, lamanya jaringan terpapar dan ketebalan kulit yang terkena oleh sumber panas.
Kerusakan jaringan pada luka bakar jarang sekali homogen dan biasanya terbagi atas 3 zona yaitu zona koagulasi, stasis dan hyperemia.
Proses mendasar yang terjadi pada luka bakar dapat berupa reaksi inflamasi lokal dan sistemik, dengan hasil akhir terjadinya perpindahan cairan ke ruang intersitisial.
-
Beberapa keadaan yang perlu diperhatikan pada lukabakar adalah inflamasi, edema, kehilangan cairan dan elektrolit, infeksi.
Pada luka bakar terjadi pelepasan mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, prostaglandin, tromboksan, komplemen dan sitokin lainnya
Pada luka bakar yang luas terjadi pelepasan vasoaktif ke sirkulasi sehingga terjadi peningkatan permeabilitas kapiler sistemik.
-
Penanganan Awal
-
-
-
-
Mematikan listrik atau buang sumber listrik dengan menggunakan objek yang kering dan tidak menghantarkan arus (nonconductive).
Penanganan Lanjutan
Rawat inap semua pasien dengan luka bakar >10% permukaan tubuh; yang meliputi wajah, tangan, kaki, perineum, melewati sendi
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Perawatan Luka Bakar
Derajat I
Luka seperti ini tidak perlu di balut, cukup dengan pemberian salep antibiotik untuk mengurangi rasa sakit dan melembabkan kulit.
Bila perlu dapat diberi NSAID (Ibuprofen, Acetaminophen) untuk mengatasi rasa sakit dan pembengkakan
-
-
Gigitan Hewan Berbisa (ular)
Definisi
-
Gigitan ular yang berbisa mempunyai akibat yang beragam mulai dari luka yang sederhana sampai dengan ancamannyawa dan menyebabkan kematian.
Klasifikasi
Derajat 0
-
Bisa terasa nyeri atau timbul pembengkakan atau edema serta kemerahan atau eritema dengan lebar < 3cm dalam 12 jam.
Derajat I
Terdapat Luka bekas gigitan, terasa Nyeri
-
Derajat II
Terdapat Luka bekas gigitan, terasa Nyeri sekali
Timbul pembengkakan atau edema serta kemerahan atau eritema dengan lebar 12 - 25 cm dalam 12 jam, timbul neurotoksik, terasa mual mual, pusing dan timbul syok.
Derajat III
Terdapat Luka bekas gigitan, terasa Nyeri sekali
Timbul pembengkakan atau edema serta kemerahan atau eritema dengan lebar lebih 25 cm dalam 12 jam, timbul perdarahan kulit, mual mual, pusing dan timbul syok.
Derajat IV
Terdapat Luka bekas gigitan, terasa Nyeri sekali
Timbul pembengkakan atau edema serta kemerahan atau eritema dengan lebar lebih 25 cm dalam 12 jam, timbul perdarahan kulit, mual mual, pusing, gagal ginjal kronik dan koma.
Manifestasi Klinis
Mual, muntah, sesak napas, tubuh lemas
Kulit kesemutan, kelenjar bengkak dan lunak di ketiak atau selangkangan
Merasa cemas, pusing, sakit kepala, penglihatan kabur, kesulitan menelan, sakit perut.
Detak jantung tidak teratur, kelemahan otot, kebingungan.
Darah mengalir dari gusi atau tempat gigitan ular, kelumpuhan, koma, atau bahkan kematian.
Vital sign: denyut nadi dan perbedaan tekanan darah saat duduk dan berdiri untuk melihat adanya postural drop.
Kulit dan membran mukosa: ptekie, purpura, ekimosis, dan pendarahan konjungtiva.
-
-
Penanganan Awal
Pertolongan pertama yang direkomendasikan adalah upaya menenangkan korban, melakukan imobilisasi seluruh tubuh korban dengan membaringkannya dalam recovery position
Melakukan imobilisasi pada tangan/kaki yang terkena gigitan baik menggunakan sling, splint, maupun metode pressure bandage immobilization (PBI).
-
Prinsip penanganan
-
Jika ular masih menempel di lokasi gigitan, gunakan tongkat atau alat lain untuk melepaskannya
Tetap tenang dan usahakan untuk mengingat jenis, warna, serta ukuran ular
-
-
-
-
-
-
Gigitan hewan tidak berbisa
Definisi
Pada umumnya terdapat empat binatang yang paling sering menyebabkan luka gigitan pada manusia yaitu anjing, kucing, tikus dan ular.
Komplikasi terberat luka gigitan binatang ini adalah terinfeksi virus rabies pada luka akibat gigitan anjing dan kucing, serta kematian pada gigitan ular.
Klasifikasi
Rabies
-
Penularan virus ini dapat terjadi antara manusia-manusia, hewan-hewan, dan juga hewan-manusia.
Serangga
Luka gigitan ini biasanya tidak disadari oleh penderita karena ukurannya yang sangat kecil, keluhan biasanya mulai timbul setelah ada reaksi seperti bengkak dan nyeri.
Kemungkinan infeksi pada luka ini lebih kecil karena jaringan kulit tidak robek selayaknya luka gigitan hewan lain.
Kucing
Gigitan kucing lebih merata di antara kelompok umur, tanpa predisposisi untuk satu kelompok pada khusus.
Cedera akibat gigitan kucing tampaknya tidak separah kebanyakan gigitan anjing pada pandangan pertama karena kulit kurang dan lembut kerusakan jaringan.
Tanda Gejala
Gigitan serangga
Ringan
Bengkak, Gatal-gatal, Ruam dan kemerahan, Panas seperti terbakar
Kaku atau kesemutan, Nyeri pada area yang digigit.
Berat
Demam, Mual dan muntah, Pusing, Pingsan, Jantung berdebar
Bengkak di wajah, bibir, atau tenggorokan
Sulit menelan dan bicara, Sesak napas.
Gigitan Anjing/kera
Tahap Prodromal
Demam, lemas, lesu, tidak nafsu makan/ anorexia, insomnia, sakit kepala hebat, sakit tenggorokan dan sering ditemukan nyeri.
Tahap Sensoris
Kesemutan atau rasa panas (parestesi) di lokasi gigitan, cemas dan reaksi berlebih terhadap rangsang sensorik
Eksitasi
Gangguan neurologik, penderita tampak bingung, gelisah, mengalami halusinasi, tampak ketakutan disertai perubahan perilaku menjadi agresif
Tahap Paralisi
Bentuk ini ditandai dengan paralisis otot secara bertahap dimulai dari bagian bekas luka gigitan/cakaran.
-
-