Penyakit Paru Obstruktif Kronik

PATOFISOLOGI SESAK NAFAS

MANIFESTASI KLINIS

TATALAKSANA FARMAKO

EDUKASI

PANDANGAN ISLAM TENTANG ROKOK

DEFENISI & KLASIFIKASI

ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO

TATALAKSANA NON FARMAKO

CMD & DD

KOMPLIKASI & PROGNOSIS

gangguan dinding alveolar

hipersekresi mucus yang berkontribusi pada obstruksi jalan napas

fibrosis pada bronkiolus

Defenisi

Klasifikasi

Penyakit paru kronik yang ditandai oleh hambatan aliran udara di saluran napas yang bersifat progressif nonreversibel atau reversibel parsial.

Derajat II ( Sedang )

Derajat III ( Berat )

Derajat I ( Ringan )

Derajat IV ( Sangat berat )

Derajat 0 ( Normal )

Etiologi

Fakto Risiko

Debu dan bahan kimia

Genetika

Polusi udara

Usia

Merokok

Merokok dan paparan polutan

Kekurangan alfa-1antitripsin

penyumbatan obstruksi jalan nafas

Sputum Purulence, Volume & Worsening Dyspnea

Takikardi

Demam

Dyspnea & Batuk Kronis

Wheezing & Infeksi Saluran Nafas yang berulang

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan penunjang

Anamnesis

Diagnosis banding


Riwayat penyakit emfisema pada keluarga


Batuk berulang dengan atau tanpa dahak

Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja

Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi

Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan

Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, mis berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi saluran napas berulang, lingkungan, asap rokok, dan polusi udara

Palpasi

Perkusi

Inspeksi

Auskultasi

click to edit

Pursed lips breathing ( mulut setengah terkatup)

Barrel chest ( diameter anteroposterior dan transversal sebanding)

Penggunaan otot bantu napas

Hipertrofi otot bantu napas

Pelebaran sela iga

Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut jugularis dileher dan edema tungkai

Vokal fremitus melemah

Hipersonor dan letak diafragma rendah

Suara pernapasan vesikuler melemah, normal atau ekspirasi memanjang yang dapat disetai dengan ronkhi atau mengi (biasanya timbul pada eksaserbasi) pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa.

Pemeriksaan darah rutin

Analisis gas darah

Pemeriksaan sputum

Uji Faal Paru dengan Spirometri dan Bronkodilator

Foto thorax

Gagal jantung kongesti

Tuberkulosis

Asma

Antioksidan

Mukolitik

Antibiotika

Terapi oksigen

Antiinflamasi

Ventilasi mekanik

Bronkodilator

Edukasi

Nutisi

Berhenti merokok

waktu dan dosis yang harus digunakan

Menyesuaikan kebiasaan hidup sesuai dengan kondisi keparahan PPOK

Komplikasi

Prognosis

Asidosis Respiratory

Hipoxemia

Gagal jantung

Cardiac Disritmia & Infeksi pernapasan

Prognosis dari PPOK cukup buruk, karena PPOK tidak dapat disembuhkan secara permanen, 30% penderita dengan sumbatan yang berat akan meninggal dalam waktu satu tahun, 95% meninggal dalam waktu 10 tahun. Ini terjadi oleh karena kegagalan napas, pneumonia, aritmia jantung atau emboli paru

Prognosis penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD) bergantung pada kondisi klinis, riwayat penyakit, dan komorbiditas

click to edit

Memberikan informasi tentang penyakit dan gejala perburukan pasien pada pasien dan keluarganya secara lengkap.

Memberikan edukasi tentang obat yang diminum kepada pasien dan keluarga pasien

Mengedukasi keluarga pasien untuk menjaga higienitas pasien dan lingkungan rumah.

Mengedukasi keluarga pasien untuk menjaga asupan nutrisi yang bergizi baik dan seimbang dan sesuai dengan diet pada penyakit infeksi paru

Larangan tersebut tertuang dalam Fatwa Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah NOMOR 01/PER/I. 1/E/2020 tentang hukum Merokok E-cigarette. Dalam press release yang dikeluarkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, rokok elektrik hukumnya haram sebagaimana haramnya rokok konvensional.