PENYAKIT PARU OBSTRUKSI KRONIS

Definisi

kondisi peradangan paru-paru jangka panjang yang menyebabkan terjadinya obstruksi aliran udara pada paru-paru.

Etiologi

click to edit

Asap rokok (baik mereka yang merokok aktif ataupun perokok pasif).

Asap, gas, uap, atau bahan kimia

Debu

Polusi dalam ruangan (seperti bahan bakar padat yang digunakan untuk memasak dan pemanasan)

Polusi luar ruangan

Debu dan zat kimia okupasi (uap, iritan, dan asap)

Infeksi pernapasan bawah yang sering terjadi selama masa kanak-kanak

Klasifikasi

Ringan dan sedang

Faktor resiko

click to edit

Orang berusia 65-74 tahun

Ras kulit putih non-Hispanik

Orang yang menganggur, pensiun, atau tidak mampu bekerja

Orang dengan pendidikan di bawah SMA

Orang dengan pendapatan rendah

Perokok yang masih aktif ataupun mantan perokok

Orang dengan riwayat asma

Komplikasi

click to edit

Depresi

Diabetes

Sleep apnea

Demensia

Hipertensi pulmonal

Berat badan turun drastis

Pneumonia

Pneumothorax

Kanker paru-paru

Atrial fibriasi

Gagal jantung

Gagal napas

Pencegahan dan edukasi

Tidak merokok atau berhenti merokok

Menghindari paparan polusi udara

Berolahraga

Konsumsi makanan mengandung antioksidan

Asap rokok (baik mereka yang merokok aktif ataupun perokok pasif)—merokok jangka panjang merupakan penyebab dari 80 sampai 90 persen kasus PPOK

Asap, gas, uap, atau bahan kimia

Debu

Polusi dalam ruangan (seperti bahan bakar padat yang digunakan untuk memasak dan pemanasan)

Polusi luar ruangan

Debu dan zat kimia okupasi (uap, iritan, dan asap)

Infeksi pernapasan bawah yang sering terjadi selama masa kanak-kanak

Diagnosis banding

click to edit

Asma

SOPT (Sindroma Obstruksi Pascatuberculososis)

click to edit

Pneumotoraks

• Gagal jantung kronik

• Penyakit paru dengan obstruksi saluran napas lain misal : bronkiektasis, destroyed lung.

Cara mendiagnosis

Anamnesis

Identitas penderita

Keluhan utama: OLDCART

Keluhan lainnya

click to edit

Riwayat merokok atau bekas perokok dengan atau tanpa gejala pernapasan

  • Riwayat terpajan zat iritan yang bermakna di tempat kerja
  • Riwayat penyakit emfisema pada keluarga
  • Terdapat faktor predisposisi pada masa bayi/anak, mis berat badan lahir rendah (BBLR), infeksi saluran napas berulang, lingkungan asap rokok dan polusi udara.

Batuk berulang dengan atau tanpa dahak

  • Sesak dengan atau tanpa bunyi mengi

Pemeriksaan vital sign

Tekanan darah

Denyut nadi

Pernafasan

Suhu

Pemeriksaan fisik

Inspeksi

click to edit

Pursed - lips breathing (mulut setengah terkatup mencucu)

  • Barrel chest (diameter antero - posterior dan transversal sebanding)
  • Penggunaan otot bantu napas
  • Hipertropi otot bantu napas
  • Pelebaran sela iga
  • Bila telah terjadi gagal jantung kanan terlihat denyut vena jugularis i leher dan edema tungkai

Penampilan pink puffer atau blue bloater

Palpasi

Pada emfisema fremitus melemah, sela iga melebar

Perkusi

Pada emfisema hipersonor dan batas jantung mengecil, letak diafragma rendah, hepar terdorong

Auskultasi

click to edit

suara napas vesikuler normal, atau melemah

  • terdapat ronki dan atau mengi pada waktu bernapas biasa atau pada ekspirasi paksa
  • ekspirasi memanjang
  • bunyi jantung terdengar jauh

Tidak ada gejala waktu istirahat atau bila eksersais

  • Tidak ada gejala waktu istirahat tetapi gejala ringan pada latihan sedang (mis : berjalan cepat, naik tangga)

Tidak ada gejala waktu istirahat tetapi mulai terasa pada latihan atau kerja ringan

Gejala ringan pada istirahat

Berat

click to edit

Gejala sedang pada waktu istirahat

  • Gejala berat pada saat istirahat
  • Tanda-tanda korpulmonal

Tanda dan gejala

click to edit

batuk kronis (berkepanjangan)

batuk dengan dahak berwarna bening, putih, abu kekuningan atau hijau—meskipun jarang, lendir bisa terdapat bercak darah

sring infeksi pernapasan, seperti flu dan pilek

sesak napas, terutama saat beraktivitas fisik

perasaan sesak di dada

mengi

kelelahan

demam ringan dan panas-dingin

Patogenesis

Pada bronkitis kronik terdapat pembesaran kelenjar mukosa bronkus, metaplasia sel goblet, inflamasi, hipertrofi otot polos pernapasan serta distorsi akibat fibrosis. Emfisema ditandai oleh pelebaran ronggaudara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dinding alveoli.

Obstruksi saluran napas pada PPOK bersifat ireversibel dan terjadi karena perubahan struktural pada saluran napas kecil yaitu : inflamasi, fibrosis, metaplasi sel goblet dan hipertropi otot polos penyebab utama obstruksi jalan napas.

Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan rutin

Faal paru: spirometri dan uji bronkodilator

Darah rutin: hemaglobin, hematokrit, leukosit

Radiologi

Foto thorax

Pada emfisema terlihat gambaran :

Hiperinflasi

  • Hiperlusen
  • Ruang retrosternal melebar
  • Diafragma mendata

Jantung menggantung

Prognosis

Prognosis dari PPOK cukup buruk, karena PPOK tidak dapat disembuhkan secara permanen, 30% penderita dengan sumbatan yang berat akan meninggal dalam waktu satu tahun, 95% meninggal dalam waktu 10 tahun. Ini terjadi oleh karena kegagalan napas, pneumonia, aritmia jantung atau emboli paru

Patofisiologi sesak nafas

Sesak nafas terjadi karena tubuh membutuhkan oksigen lebih banyak dari sebelumnya. Hal itu menyebabkan Anda bernafas lebih cepat untuk mencoba meningkatkan aliran udara yang kaya oksigen ke paru-paru. Dari paru-paru, oksigen masuk ke aliran darah dan oleh jantung dipompa ke seluruh tubuh.

Tatalaksana

Farmako

Bronkodilator

Bronkodilator merupakan pengobatan yang dapat meningkatkan FEV1 dan atau
mengubah variabel spirometri.

Beta2-agonist

click to edit

Prinsip kerja obat ini adalah relaksasi otot polos pada saluran pernafasan dengan

menstimulasi reseptor beta2-adrenergik, dimana akan meningkatkan siklus AMP

dan memproduksi efek fungsional yang berlawanan dengan bronkokonstriksi.

Antimuskarinik

Prinsip kerjanya dengan mem-blok efek bronkokonstriksi asetikolin pada
reseptor muskarinik M3 pada otot polos saluran pernafasan

Methylxanthines

Theophylline merupakan jenis methylxantine yang paling sering digunakan,
dimana dimetabolisme oleh cytochrome P450 dengan fungsi oksidase

Antiinflamasi dan antibiotik

Non farmako

Aktivitas fisik dan program rehabilitasi paru

Edukasi dan self managemen

Vaksinasi

Terapi oksigen

Terapi ventilasi

Intervensi bronkoskopi dan operasi

Modifikasi gaya hidup