Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sindrom Geriatri, ERLIANI (1808260085) - Coggle Diagram
Sindrom Geriatri
Gangguan pencernaan pada lansia
Rongga mulut
Kehilangan gigi penyebab utama adanya Periodontal disease yang biasa terjadi setelah umur 30 tahun, penyebab lain meliputi kesehatan gigi yang buruk dan gizi yang buruk. Indera pengecap menurun disebabkan adanya iritasi kronis dari selaput lendir, atropi indera pengecap (± 80 %), hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap di lidah terutama rasa manis dan asin, hilangnya sensitivitas dari syaraf pengecap tentang rasa asin, asam, dan pahit
Esofagus
Esophagus mengalami penurunan motilitas, sedikit dilatasi atau pelebaran seiring penuaan. Sfingter esophagus bagian bawah (kardiak) kehilangan tonus. Refleks muntah pada lansia akan melemah, kombinasi dari faktor-faktor inimeningkatkan resiko terjadinya aspirasi pada lansia
Lambung
Kesulitan dalam mencerna makanan adalah akibat dari atrofi mukosa lambung dan penurunan motalitas lambung. Motilitas gaster biasanya menurun, dan melambatnya gerakan dari sebagian makanan yang dicerna keluar dari lambung dan terus melalui usus halus dan usus besar
Usus halus
ukosa usus halus juga mengalami atrofi, sehingga luas permukaan berkurang, sehingga jumlah vili berkurang dansel epithelial berkurang.
Usus besar dan rektum
Pada lansia terjadi perubahan dalam usus besar termasuk penurunan sekresi mukus, elastisitas dinding rektum, peristaltic kolon yang melemah gagal mengosongkan rektum yang dapat menyebabkan konstipasi
Pankreas
Produksi enzim amilase, tripsin dan lipase akan menurun sehingga kapasitas metabolisme karbohidrat, protein dan lemak juga akan menurun.
Hati
Proses penuaan telah mengubah proporsi lemak empedu tanpa perubahan metabolisme asam empedu yang signifikan. Faktor ini memengaruhi peningkatan sekresi kolesterol
Nutrisi pada lansia
Berikan diet sesuai dengan gizi seimbang. Sesuai untuk lansia, baik dari sisi jumlah, jenis, dan jadwal makan.
Atur jadwal makan menjadi 5-6 kali sehari. Berikan selingan berupa buah. Bentuk dan tekstur makanan harus disesuaikan dengan kondisi lansia (bisa dalam bentuk makanan cair, saring, lunak, tim, biasa, dan lainnya)
Hindari makanan berlemak, banyak mengandung natrium, dan makanan yang diawetkan
Minum air putih sesuai dengan kebutuhan (lebih kurang 1500-2000 ml/hari)
Perbanyak makan sayur dan buah
Olah makanan dengan dikukus, direbus, dan dipanggang.
Hindari pengolahan dengan digoreng atau mengandung santan.
Defenisi dan karakteristik sindrom geriatri
Defenisi
sindrom geriatri yang meliputi: Imobilisasi, instabilitas, inkontinensia, insomnia, depresi, infeksi, defisiensi imun, gangguan pendengaran dan penglihatan, gangguan intelektual, kolon irritable, impecunity, dan impotensi.
Karakteristik geriatri
multipatologi, yaitu adanya lebih dari satu penyakit kronis degeneratif.
daya cadangan faali menurun karena menurunnya fungsi organ akibat proses menua.
gejala dan tanda penyakit yang tidak khas.
penurunan status fungsional yang merupakan kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Karakteristik khusus pasien geriatri yang sering dijumpai di Indonesia ialah malnutrisi.
Proses fisiologis penuaan
Terdapat banyak definisi proses menua, namun teori yang paling banyak dianut saat ini adalah teori radikal bebas dan teori telomer.
Teori radikal bebas menyatakan proses menua terjadi akibat akumulasi radikal bebas yang merusak DNA, protein, lipid, glikasi non-enzimatik, dan turn over protein. Kerusakan di tingkat selular akhirnya menurunkan fungsi jaringan dan organ.
Teori telomer menyatakan hilangnya telomer secara progresif menyebabkan proses menua. Telomer akan memendek setiap kali sel membelah. Bila telomer terlalu pendek maka sel berhenti membelah dan menyebabkan replicative senescence.
Masalah umum pada proses menua adalah penurunan fungsi fisiologis dan kognitif yang bersifat progresif serta peningkatan kerentanan usia lanjut pada kondisi sakit.
Gangguan kardiovaskular pada lansia
Perubahan-perubahan pada jantung
Pada miokardium terjadi brown atrophy disertai akumulasi lipofusin (aging pigment) pada serat serat miokardium
Terdapat fibrosis dan kalsifikasi dari jaringan fibrosa yang menjadi rangka dari jantung
Terdapat penurunan daya kerja dari nodus sinoatrial yang merupakan pengatur irama jantung.
Terjadi penebalan dari dinding jantung, terutama pada ventrikel kiri.
Terjadi iskemia subendokardial dan fibrosis jaringan interstisial.
'ilangnya elastisitas dari aorta dan arteri arteri besar lainnya.
Dinding kapiler menebal sehingga pertukaran nutrisi dan pembuangan melambat.
Penyakit kardiovaskular pada lansia
Penyakit jantung koroner dan infark miokard
Gagal jantung/Chronic heart failure
Kelainan katup
Penanganan farmako dan non farmako gangguan berkemih pada lansia
Farmako
Anti Cholinergic
Meningkatkan kapasitas kandung kemih; mengurangi kontraksi involunter kandung kemih
AgonisB3 rec
Menghambat kontraksi kandung kemih
Alpha blocker
Relaksasi otot polos uretra dan kapsul prostat
Non farmako
Latihan otot dasar panggul (Kegel exercise)
Bladder training
Caregiver dependent
P3G
Defenisi
Pengkajian Paripurna Pasien Geiatri (P3G) : Suatu proses diagnostic interdisiplin, untuk menentukan masalah dan kapabilitas medis, kemampuan fungsional, psikososial dan lingkungan bagi pasien lanjut usia
Pengelompokan
1.Lanjut Usia sehat dan mandiri 2.Lanjut Usia sehat dengan ketergantungan ringan 3.Lanjut Usia sehat dengan ketergantungan sedang 4.Lanjut Usia dengan ketergantungan berat/ total 5.Lanjut Usia pasca-rawat (dua minggu pertama) 6.Lanjut Usia yang memerlukan asuhan nutrisi 7.Lanjut Usia yang memerlukan pendampingan (memiliki masalah psiko-kognitif)
Kelompok 1 & 2 –Balai Lansia (ruang kegiatan usia lanjut) Kelompok 3 & 4 –Asuhan rumah/ home care Kelompok 5,6,dan 7 ketergantungan ringan – sedang –Balai Lansia (ruang kegiatan usia lanjut) + pengawasan dokter P3G Pada Pelayanan Puskesmas
Gangguan sendi pada lansia
Osteoarthritis
Osteoartritis(OA)merupakan penyakit sendi degeneratif
yang berkaitan dengan kerusakan kartilago sendi.
Faktor resiko : Usia, jenis kelamin, BB berlebih, faktor kebiasaan jongkok atau berlutut yang lama.
Gejala klinis : nyeri sendi, kaku, gerak sendi terbatas, nyeri tekan pada sendi
Terapi : Symptom, kompres dengan air dingin jika bengkak, terapi bedah
ERLIANI (1808260085)