Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SESAK NAFAS BERAT - Coggle Diagram
SESAK NAFAS BERAT
PPOK
DEFENISI PPOK
Penyakit respirasi kronis yang dapat dicegah & diobati.
Hambatan aliran udara ; berhubungan dengan peningkatan respons inflamasi kronis
DEFENISI PPOK EKSASERBASI AKUT
Eksaserbasi Akut = Perburukan gejala
Sesak
Sputum
Perubahan warna sputum => purulen
FAKTOR RESIKO
genetik,usia,pertumbuhan dan perlembangan paru,faktor sosial ekonomi,asma dan hiperaktivitas saluran nafas,bronkitis kronis,infeksi berulang disaluran nafas.
KLASIFIKASI
Klasifikasi PPOK berdasarkan hasil pengukuran FEV1 dan FVC dengan spirometri setelah pemberian bronkodilator dibagi menjadi GOLD 1, 2, 3, dan 4.
Pengukuran spirometri harus memenuhi kapasitas udara yang dikeluarkan secara paksa dari titik inspirasi maksimal (Forced Vital Capacity (FVC)), kapasitas udara yang dikeluarkan pada detik pertama (Forced Expiratory Volume in one second (FEV1)), dan rasio kedua pengukuran tersebut (FEV1/FVC).
PATOGENESIS
PATOFISIOLOGI
GEJALA
sesak nafas,batuk berdahak,berat badan menurun,sianosis pada kuku atau bibir,mengi
TATA LAKSANA
tatalaksana non farmakologi ppok stabil
Berhenti merokok
Aktifitas fisik
Vaksinisasi influenza, pneumokokus vaksinisasi
ppok eksaserbasi
Terapi Bronkodilator
SABA (Short Acting β-2 Selective) :
Menimbulkan relaksasi otot polos bronkus, uterus, dan pembuluh darah otot rangka
Efek samping : tremor, gelisah
Dilatasi bronkus terjadi pada 5-30 menit dan menetap dalam 3-4 jam
Dapat dilarutkan dengan NaCl pada pemberian nebulizer
Drugs: Albuterol (Salbutamol), Terbutaline, Metaproterenol, Pirbuterol
Jika respon SABA terbatas maka kombinasikan dengan SAMA (Antikolinergik)
Kontroversi : < 40 th, tidak ada kelainan jantung
Terbutalin 0,5 cc subkutan, 3x dalam 15 menit
Adrenalin 0,2-0,3 cc subkutan
KOMPLIKASI
gagal jantung
asidosis respiratori
cardiac disritmia
infeksi pernafasan
hipoxemia
CMD
anamnesis
pemeriksaan fisik
vital sign
head to toe
pemeriksaan penunjang
foto toraks
tes faal paru
analisa gas darah
mikrobiologi sputum
EDUKASI & PENCEGAHAN
edukasi
menjelaskan penyakit tentang PPOK.
memberitahukan cara pemakaian obat yang benar (oral atau MDI).
mendeteksi dan menghindari pencetus eksaserbasi.
menyesuaikan kebiasaan hidup dengan keterbatasan aktivitas.
makan-makanan sehat dan nutrisi yang seimbang.
pencegahan
mencegah terjadinya PPOK:
hindari asap rokok
hindari polusi udara
hindari infeksi saluran nafas berulang.
memakai masker bila keluar rumah
mencegah perburukan PPOK:
berhenti merokok.
gunakan obat-obatan adekuat.
ETIOLOGI
asap rokok
polusi udara
pajanan ditempat kerja
INDEKS BRINKMAN
Jikahasilnya kurang dari 200 dikatakan perokok ringan,
jika hasilnya antara 200 – 599 dikatakan perokoksedang
jika hasilnya lebih dari 600 dikatakanperokok berat. Maka semakin lama seseorang merokok dan semakin banyak rokok yang dihisap perhari, maka derajat merokok akan semakin berat.
Bentuk sesak nafas
dyspnea d effort
orthopnea
pnd
DD SESAK NAFAS
sesak paru
ppok,asma,tb,pneumonia,efusi pleura,pneumotorak,atelektasis,absesparu,kanker paru.
sesak non paru
gagal jantung,anemia,asidosis metabolik,gangguan panik.
PANDANGAN ISLAM TENTANG ROKOK
Menghisap rokok adalah suatu perbuatan membunuh diri sendiri dan orang lain atau makhluk lain yang sentiasa menghirup asap yang keluar dari para perokok, sungguhpun proses pembunuhan ini mengambil masa yang agak lama.
Firman Allah s.w.t. : "Dan janganlah kamu membunuh diri kamu, sesungguhnya Allah Maha Penyayang" (An-Nisa' : 29)
Hadith Rasullulah s.a.w. :
"Siapa yang membunuh diri dengan meminum racun, maka racun itu akan tetap berada di tangannya dan diminumnya dalam neraka jahanam". (Abu Hurairah r.a.)