Diabetes Mellitus

Ilmu Kedokteran

anatomi

hepar

bagian

lobus dekstra

lobus caudatus

lobus sinistra

lobus quadratus

aliran darah vena porta dan
arteri hepatika

vaskularisasi oleh N. X, N. hepaticus, N. Intercostale

pankreas

bagian

caput

collum

corpus

cauda

cakram

vaskularisasi

a. lienalis

arteria pancreaticoduodenalis superior dan inferior

inervasi

saraf simpatik

saraf parasimpatik

histologi pankreas

pulau langerhans

duktus interlobularis

inti sel asentro- asinus

sel asinar

sel duktus

fisiologi

eksokrin

enzim pankreas yang disekresi sel asinar

sekresi cairan alkalis

diatur oleh

sekretin

CCK

fase- fase sekresi pankreas

pencernaan protein

pencernaan karbo

pencernaan lemak

disekresi sel duktus yang menghasilkan NaHCO3, untuk menetralkan asam hidroklorida yang keluar dari lambung ke dalam duodenum

fase sefalik

fase gastrik

fase intestinal

untuk merangsang sel duktus sehingga meningkatkan sekresi cairan encer kaya NaHCO duodenum

merangsang sel- sel asinus pankreas

endokrin

pulau langerhans

Sel Alpa, sel beta, penghasil hormon insulin dan glukagon yang mendominasi

regulasi gula darah

insulin, untuk menurunkan kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino darah

glukagon, untuk meningkatkan produksi keton hati (ketogenesis)

klasifikasi

keseimbangan asam basah

sistem dapar kimiawi

sistem dapar H2CO3, HCO3-

sistem dapar protein

sistem dapat hemoglobin

sistem dapar fosfat

kelainan

asidosis respiratorik resisten abnormal CO2

alkalosis respiratorik kelebihan CO2 hilang dari tubuh akibat hiperventilasi

asidosis metabolik penurunan HCO3-

alkalosis metabolik

penurunan H+ plasma

peningkatan HCO3-

tipe 1

disebabkan oleh kondisi kronis saat pankreas memproduksi insulin sedikit atau tdak sama sekali

tipe 2

definisi

terjadi resistensi insulin sehingga menghambat
produksi glukosa oleh hati.

patognesis

rusaknya sel B pankreas karena pengaruh luar/ lingkungan

penurunan reseptor glukosa pd kelenjar pankreas

defisiensi insulin dan
kerusakan reseptor insulin

patofisiologi

resistensi insulin, karena sel sasaran insulin gagal/ tidak merespon secara normal

disfungsi sel beta pankreas karena penurunan sekresi insulin

gejala

polifagia, polidipsia, poliuria

komplikasi

epidemiologi

tata laksana

pencegahan

diagnosis banding

akut

ketoasidosis diabetik

komplikasi diabetes melitus yang ditandai dengan tingginya kadar keton di dalam tubuh.

hipoglikemia

koma hiperosmolar non ketotik

kronis

mikrovaskuler

makrovaskuler

jantung koroner, hipertensi, stroke atherosklerosis

retinopati, nefropati, neuropati

Indonesia termasuk urutan ke 6 didunia pada penderita diabetes dengan prevalensi 11,1 %

pencegahan Premordial

menciptakan prakondisi pada masyarakan dengan mengubah gaya hidup atau faktor resiko yang mendukung penyakit datang

pencegahan primer

upaya orangorang yang ditunjukan pada kelompok risiko tinggi ( lansia, kegemukan, dll)

pencegahan sekunder

upaya menghambat timbulnya penyulit dengan tindakan deteksi dini dan memberikan pengobatan sejak awal penyakit

pencegahan tersier

pencegahan lebih lanjut oleh penderita agar tidak terjadi komplikasi

pandangan islam

puasa

bekam

mengkonsumsi madu

pemberian terapi insulin

terapi farmakologi

obat antihiperglikemia oral

obat antihiperglikemia suntik

insulin, agonis GLP-1 dan kombinasi insulin dan agonis GLP-1.

pemeriksaan hbA1c

tipe 1

destruksi sel beta (autoimun, idiopatik)

tipe 2

dominan resitensi insulin atau dominan defek sekresi yang disertai resistensi insulin

DM gestasional

diabetes yg didiagnosis pada kehamilan trimester 2/3

pemberian metformin