Saat seorang anak/remaja mengakses pornografi, maka diproduksi hormon dopamin yang mengeluarkan serotonin dan endorfin sehingga menimbulkan kepuasan dan keinginan untuk terus mengulang. Di lain pihak, pada masa remaja, ada proses di mana bagian otak yang banyak digunakan akan berkembang, sedangkan bagian otak yang jarang digunakan akan terpangkas. Jika hal tesebut berlangsung terus menerus, akan menimbulkan perubahan konstan pada neurotransmitter, menyebabkan perubahan sistem limbik, melemahkan sistem kontrol, sehingga terjadi perubahan perubahan fungsi otak termasuk emosi, kognisi, konsentrasi, persepsi diri, perilaku, disfungsi organ.