Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ASMA - Coggle Diagram
ASMA
CMD ASMA
pola gejala yang merupakan ciri khas asma
riwayat keluarga
pemeriksaan fisik
pengukuran fungsi paru
spirometri
peak expiratory flow / arus puncak ekspirasi
pengukuran respons saluran napas (bronchial provocation test)
pengukuran status alergi untuk mengidentifikasi faktor risiko
PATOFISIOLOGI ASMA
Suatu serangan Asma merupakan akibat obstruksi jalan napas difus reversible.
Obstruksi disebabkan oleh timbulnya tiga reaksi utama yaitu kontraksi otot-otot polos baik saluran napas, pembengkakan membran yang melapisi bronki, pengisian bronki dengan mukus yang kental.
selain itu, otot-otot bronki dan kelenjar mukusa membesar, sputum yang kental, banyak dihasilkan dan alveoli menjadi hiperinflasi, dengan udara terperangkap didalam jaringan paru
GEJALA DAN FAKTOR RISIKO
Gejala
sesak nafas
wheezing
batuk
rasa berat di dada
memberat saat malam
Faktor Risiko
paparan asap, rokok, mikroba, polusi
keturunan
alergi, obesitas, infeksi saluran pernafasan
anak (laki-laki > perempuan), dewasa (perempuan > laki-laki)
EDUKASI DAN PENCEGAHAN
Edukasi
minum obat sesuai anjuran dokter
apabila tidak membaik maka datang lagi ke dokter untuk mengkonsulkannya
lakukan pencegahan secara dini
jaga kebersihan dan rutin berolahraga
Pencegahan
menjaga kesehatan (makan makanan yang bergizi baik, minum banyak air putih, istirahat yang cukup, rekreasi dan olahraga yang sesuai)
menjaga kebersihan lingkungan (tidak lembab, cukup ventilasi dan cahaya matahari, saluran pembuanagan air harus lancar, kamar tidur harus diperhatikan kebersihannya terutama dari debu)
menghindari faktor pemicu asma (debu, berbagai alergen seperti kucing, anjing, dan tikus, menghindari tempat yang terlalu sesak atau ramai, kelelahan yang berlebihan, asap rokok, dan udara kotor lainnya)
menggunakan obat anti asma (bronkodilator, aerosol, steroid sistemik)
DD SESAK NAFAS
karena gangguan oksigenasi
gangguan ventilasi
obstruksi saluran napas
laringitis, trauma, bronkitis, asma, emfisema
kompresi
pneumothoraks, efusi pleura
gangguan difusi
gangguan aliran darah paru
emboli paru
hipertensi pulmonar
gangguan perfusi
gangguan hemoglobin
keracunan karbonmonoksida
berdasarkan bagian yang terlibat
saluran napas
asma
PPOK
bronkhitis
bronkiektasis
tumor
parenkim paru
pneumonia
TB paru
abses paru
tumor
edema paru
atelektasis
pleura
efusi pleura
pneumothoraks
tumor
KOMPLIKASI DAN PROGNOSIS
Komplikasi
pneumonia
atelektasis
status asmatikus
gagal nafas
bronkhitis
fraktur iga
pneumothorak
pneumomediastinum
aspergilosis
Prognosis
baik selama gejala ditangani secara cepat dan tepat
secara umum baik selama pasien menghindari faktor pencetus timbulnya asma
kematian dapat terjadi dan meningkat pada pasien asma yang juga mengalami PPOK
FISIOLOGI PERNAFASAN
pernapasan paru
Pernapasan paru adalah pertukaran oksigen dan karbondioksida
yang terjadi pada paru-paru.
Ventilasi pulmoner, gerakan pernapasan yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar.
Arus darah melalui paru-paru, darah mengandung oksigen masuk ke seluruh tubuh, karbondioksida dari seluruh tubuh masuk ke paru-paru.
Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian rupa dengan jumlah yang tepat, yang bisa dicapai untuk semua bagian.
Difusi gas yang menembus membran alveoli dan kapiler
karbondioksida lebih mudah berdifusi dari pada oksigen.
pernapasan sel
transpor gas paru-paru dan jaringan
pengangkutan oksigen ke jaringan
reaksi hemoglobin dan oksigen
transpor karbondioksida
KLASIFIKASI ASMA
asma bronkial
Penderita asma bronkial, hiperaktif dan hipersensitif terhadap rangsangan dari luar, seperti asap kendaraan, bulu binatang, debu dalam rumah, dan bahan lain yang menyebabkan alergi. Gejala kemunculannya sangat mendadak sehingga serangannya bisa datang secara tiba – tiba.
asma kardial
Asma yang ditimbulkan akibat adanya kelainan jantung. Gejala yang dialami penderita asma kardial biasanya adanya sesak nafas yang hebat dan terjadi pada malam hari.
DEFINISI DAN ETIOLOGI
Definisi
penyakit tidak menular yang ditandai dengan serangan sesak napas dan mengi berulang, yang bervariasi dalam tingkat keparahan dan frekuensi dari orang ke orang
Etiologi
disebabkan oleh adanya inflamasi dan respons saluran pernafasan yang berlebihan
infeksi virus RSV
iklim (perubahan suhu secara mendadak dan tekanan udara)
inhalasi (bau asap, kapuk, tungau, bulu binatang, debu, serbuk sari)
makanan (susu sapi, coklat, biji-bijian, kacang tanah, putih telur, tomat)
obat (aspirin)
kegiatan fisik (terlalu berat, atau tertawa terlalu semangat, kecapekan) dan emosi
TATALAKSANA ASMA
Farmako
step 1: SABA
step 2: low dose ICS dan SABA
step 3: low dose ICS dan LABA dan SABA
step 4: medium dose ICS dan LABA SABA
step 5: high dose ICS dan LABA dan SABA
step 6: high dose ICS dan LABA dan steroid oral dan SABA
Non-Farmako
berhenti merokok
aktivitas fisik
asma okupasi
NSAID termasuk aspirin