Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sesak Nafas & Suara Mengi (ASMA BRONKIAL), Nama: Mutia Anggun Syafitri…
Sesak Nafas & Suara Mengi
(ASMA BRONKIAL)
DEFENISI ASMA
ASMA adalah penyakit jalan nafas obstruktif intermiten, reversibel dimana trakea dan bronkus berespon secara hiperaktif terhadap stimulus tertentu. Asma dimanifestasikan dengan penyempitan jalan nafas yang mengakibatkan dispnea, batuk dan mengi.
KLASIFIKASI
Berdasarkan Umur
Asma bayi baduta ( < 2 tahun), asma balita (< 5 tahun), asma usia sekolah (5-11 tahun), asma remaja (12-17 tahun)
Berdasarkan Fenotif
Asma tercetus infeksi virus, aktifitas, alergen, obesitas, banyak pencetus
Berdasarkan Timbulnya
Asma Intermiten, persisten, persisten sedang, persisten berat
Berdasarkan Derajat beratnya
Asma serangan ringan-sedang, serangan berat, ancaman henti nafas
Etiologi Asma Bronkial
Adanya gangguan parasimpatis, (hiperaktifitas saraf kolinergik) dan gangguan simpatis
Faktor Resiko Asma Bronkial
Faktor Penjamu
( Genetik, atopi, hiperesponsif jalan nafas, jenis kelamin, ras/etnik)
Faktor Lingkungan ( Alergen di dalam ruangan seperti alergen binatang, Alergen di luar rungan seperti serbuk sari, jamur. Alergen terhadap bahan di lingkungan kerja, asap rokok)
Manifestasi Klinis
Asma dapat menyebabkan kesulitan bernapas, nyeri dada, batuk, dan napas berbunyi. Gejala terkadang menjadi parah.
Batuk: berat, ringan, berdahak, kering, di malam hari, selama berolahraga atau kronis
Pernapasan: sesak, sulit bernapas, bernapas dengan cepat, bernapas melalui mulut, infeksi saluran pernapasan yang sering terjadi, napas cepat atau napas pendek saat malam
umum: tekanan dada, bangun terlalu awal, denyut jantung cepat, iritasi tenggorokan atau kegelisahan
Patofisiologi Asma Bronkial
Hiperresponsivitas saluran napas
( Ciri penting asma adalah tingginya respons bronkokonstriktor terhadap berbagai macam stimulan. Hiperresponsivitas saluran napas merupakan penyebab utama timbulnya gejala klinis seperti terjadinya mengi dan dispnea setelah terpapar oleh alergen, iritan lingkungan, infeksi virus, udara dingin, dan latihan fisik)
Obstruksi Saluran Pernafasan
( Obstruksi saluran napas bersifat difus dan bervariasi derajatnya, dapat membaik spontan atau dengan pengobatan. Penyempitan saluran napas ini menyebabkan gejala batuk, rasa berat di dada, mengi, dan hiperesponsivitasbronkus terhadap berbagai stimuli. Penyebabnya multifaktor, yang utama adalah kontraksi otot polos bronkus yang diprovokasi oleh mediator yang dilepaskan sel inflamasi.)
Hipersekresi mukosa
(terjadi hiperplasia kelenjar submukosa dan sel goblet pada saluran napas penderita asma yang disebabkan oleh aktivasi mediator inflamasi)
CMD Asma Bronkial
Anamnesis
( Dijumpai keluhan batuk, sesak, atau rasa berat di dada. Namun umumnya pasien hanya mengeluh batuk" dimalam hari atau musim tertentu)
Pemeriksaan fisik
( Dijumpai ekspirasi memanjang, mengi, hiferinplasi dada, pernafasan cepat dan sianosis)
Pemeriksaan Penunjang
( Spirometri berguna mengukur faal paru, menilai beratnya obstruksi, dan efek oengobatan). (Uji provokasi bronkus, menunjukkan adanya hiperaktivitas bronkus). (Pemeriksaan sputum banyaknya eosinofil). (Pemeriksaan kadar IgE total dan IgE spesifik dalam sputum). (Foto Thorax menyingkirkan diagnosa lain).
Tatalaksana
Obat asma digolongkan dalam 2 kelompok besar
yaitu obat pereda dan pengendali. Obat pereda untuk meredakan serangan atau gejala asma yang sedang timbul.
Obat Pereda
( agonis-β2 inhalasi kerja cepat, antikolinergik inhalans, agonis-β2 oral kerja singkat dan teofillin kerja singkat)
Obat Pengendali
(Kortikosteroid inhalasi, agonis-β2 inhalasi kerja lama dan leukotrien modifers)
Prognosis
Umumnya baik apabila terkontrol. Apabila asthma tidak terkontrol, maka dapat timbul komplikasi seperti penyakit paru obstruktif kronis (PPOK). Apabila asthma tidak terkontrol dengan baik dan berlangsung terus-menerus dapat terjadi penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Komplikasi
Pneumothorax, Pneumomediastium dan emfisema sub kutis, Atelektasis, Aspirasi, Kegagalan jantung/ gangguan irama jantung
Dignosa Banding
Dewasa
( PPOK, Bronkitis Kronik, Gagal jantung kongestif, Batuk kronik, Disfungsi laring, Tumor, Emboli Paru)
Anak-anak
(Benda asing di saluran nafas, Laringotrakeomalasia, Pembesaran kelenjar limfe, Stenosis trakea, Bronkiolitis).
Edukasi & Pencegahan
Edukasi pasien tentang penyakitnya, menghindari faktor-faktor pencetus kambuhnya penyakit yang diderita. Pasien diharapkan memakai jaket untuk menghindari udara dingin, memakai masker jika bepergian menggunakan sepedamotor. Pasien juga diberikan edukasi agar selalu menyediakan dan membawa obat-obatan yang diperlukan untuk mengatasi jika terjadi serangan. Memberikan edukasi mengenai kegiatan dan rutinitas dari pasien agar dimengertioleh keluarga. Disarankan agar pasien tidak terlalu lelah serta tidak stres serta menjaga kesehatan jasmani dan rohani dengan cara makan makanan yang sehatserta rutin melakukan olahraga.
Nama: Mutia Anggun Syafitri
NPM: 1908260173
Kasus: Asma Bronkial
Blok Pulminology
SGD: 20