Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
DISLEKSIA, DISGRAFIA, DISKALKULIA - Coggle Diagram
DISLEKSIA, DISGRAFIA, DISKALKULIA
Disleksia
Disleksia adalah ketidakmampuan belajar yang terutama mengenai dasar berbahasa tertentu, yang mempengaruhi kemampuan mempelajari kata-kata dan membaca meskipun anak memiliki tingkat kecerdasan rata-rata atau diatas rata- rata, motivasi dan kesempatan pendidikan yang cukup serta penglihatan dan pendengaran yang normal.
Penyebab Disleksia
Satu diantara penyebab disleksia adalah terhambatnya anak disleksia pada pemrosesan bahasan karena terjadi pemusatan pada perjalanan saraf penghubung atau atau confusing traffic jam off nerve signal menjadikan proses memberikan informasi antar saraf menjadi lebih lama (Devaraj:2006:36).
Disleksia menurut etimologinya diyakiini oleh para pakar bahwa gangguna disleksia dikarenakan oleh faktor keturunan yaitu 23-64 persen, orang tua atau saudara yang mengidap disleksia cenderung menjadi penyebab orang mengalami disleksia yang diturunkan dengan melalui kromosom (Shaywitz, 2008:458).
Penanganan Disleksia
Latihan multisensorik untuk membantu anak pengidap disleksia belajar baca tulis. Latihan multisensorik adalah cara mengajar yang melibatkan lebih dari satu indra dalam satu waktu.
-
-
-
-
-
-
-
Disgrafia
Disgrafia adalah masalah pembelajaran spesifik yang berdampak pada kesulitan dalam menyampaikan hal yang ada dalam pikiran dalam bentuk tulisan yang akhirnya malah menyebabkan tulisan menjadi buruk
Penyebab Disgrafia
Secara spesifik penyebab disgrafia tidak diketahui secara pasti, namun apabila disgrafia terjadi secara tiba-tiba pada anak maupun orang yang telah dewasa maka diduga disgrafia disebabkan oleh trauma kepala entah karena kecelakaan, penyakit, dan seterusnya.
-
Diskalkulia
Kata dyscalculia berasal dari Yunani dan Latin yang berarti: menghitung dengan buruk. Awalan ―dys berasal dari bahasa Yunani dan berarti ―buruk. ―Calculia berasal dari bahasa Latin ―calculare―, yang berarti ―menghitung. Kata ―calculare berasal dari ―kalkulus, yang berarti ―kerikil atau salah satu perhitungan pada sempoa. Diskalkulia adalah ketidakmampuan dalam melakukan keterampilan aritmatika yang diharapkan untuk kapasitas intelektual dan tingkat pendidikan seseorang yang diberikan melalui tes yang dibakukan secara individual (Hidayati, n.d).
-
Penanganan Diskalkulia
Melatih anak secara bertahap untuk memahami dan menguasai simbol angka dan simbol operasi perhitungan matematika.
Membantu anak memahami soal cerita pada konsep matematika dengan cara menghadirkan benda-benda yang disebutkan dalam soal secara visual.
Melatih anak untuk mengerti dan menguasai konsep nilai pada uang. Hal ini dapat dilakukan dengan berlatih berbelanja sendiri mulai dari sejumlah barang yang sedikit sampai dengan yang cukup banyak.
Anak dilatih untuk melakukan ordering (mengurutkan) dan seriasi pada suatu obyek. Misalnya mengurutkan bilangan dari yang terkecil sampai terbesar.
Melatih korespondensi pada anak. Korespondensi adalah keterampilan memahami jumlah satu set obyek pada suatu tempat adalah sama banyaknya dengan satu set obyek pada tempat lain tanpa menghiraukan karakteristik obyek tersebut. Misalnya, menghubungkan gambar 5 buah mangga dengan lambang bilangan 5.
Memberikan pujian ketika anak sudah menunjukkan kemajuan dalam memahami konsep matematika, namun jangan terlalu menekan anak untuk pandai berhitung.