Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ABSES PARU NISA ULJANNAH 1908260096 - Coggle Diagram
ABSES PARU
NISA ULJANNAH 1908260096
PENYAKIT PARU DENGAN KELUHAN NYERI DADA
EMboli paru, paru-paru kolaps, pleurisi, hipertensi paru
DEFENISI DAN ETIOLOGI ABSES PARU
Abses paru adalah infeksi bakteri pada paru-paru yang menyebabkan munculnya nanah. Gejala utama abses paru adalah batuk berdahak. Dahak yang dikeluarkan sering kali mengandung darah atau nanah, serta berbau.
Penyebab utama abses paru adalah munculnya infeksi di dalam jaringan paru-paru akibat cairan atau makanan yang mengandung bakteri secara langsung masuk ke dalam paru-paru. Kejadian ini terjadi ketika seseorang tidak sadar akibat pengaruh alkohol atau obat-obatan, terutama obat penenang.
CMD ABSES PARU
ANAMNESIS => Muncul keluhan yg menyerupai pneumonia :
Kelelahan
Hilang nafsu makan
BB turun
Berkeringat
Batuk berdahak
Nyeri dada
PEMERIKSAAN FISIK :
Vital sign :
Demam ( 60-90% )
Suhu badan rendah = infeksi bakteri anaerob
Suhu badan tinggi (>38,5°C) = infeksi mikroorganisme lainnya
Inspeksi mulut = infeksi pada gusi
PEMERIKSAAN PENUNJANG : Foto Thorax (Khas) = Radiologist Air Fluid Level Gambaran air-fluid level hanya akan terlihat pada posisi penderita tegak (upright) atau lateral decubitus tetapi bila terdapat penebalan pleura, atelektasis atau pneumotoraks, gambaran air-fluid level tersebut akan sulit terlihat.
PROGNOSIS
Prognosis pasien dengan abses paru memiliki angka mortalitas 10-20%. Pengenalan gejala dan tanda sejumlah komplikasi abses paru seperti empiema, perdarahan paru masif, fistula bronkopleura, dan abses sistemik dapat membantu menurunkan risiko kematian.
EDUKASI
Edukasi yang dapat dilakukan pada pasien dengan abses paru antara lain terkait perjalanan alamiah penyakit dan kemungkinan sumber penyebab abses paru pada pasien. Identifikasi riwayat penyakit dahulu dan faktor risiko (misalnya penggunaan narkoba suntik atau konsumsi minuman beralkohol) dapat memberikan dokter arahan langkah edukasi lanjutan untuk mencegah komplikasi maupun kekambuhan abses paru.
PATOFISIOLOGI NYERI DADA
Proses aterosclerosis => penyumbatan aliran pembuluh darah => Demand O2 bertambah => proses anaerob => nyeri dada
TATALAKSANA
Penisilin, Clindamycin, Piperacillin, Amoxicillin-clavulanate, Metronidazole, Ciprofloxacin, Vancomycin, Amikacin, Meropenem ,Levofloxacin
PATOFISIOLOGI ABSES PARU
Abses paru timbul bila parenkim paru terjadi obstruksi, infeksi kemudian proses supurasi dan nekrosis. Perubahan reaksi radang pertama dimulai dari suppurasi dan trombosis pembuluh darah lokal, yang menimbulkan nekrosis dan likuifikasi. Pembentukan jaringan granulasi terjadi mengelilingi abses, melokalisir proses abses dengan jaringan fibrotik. Suatu saat abses pecah, lalu jaringan nekrosis keluar bersama batuk, kadang terjadi aspirasi pada bagian lain bronkus terbentuk abses paru. Sputumnya biasanya berbau busuk, bila abses pecah ke rongga pleura maka terjadi empyema.
MANIFESTASI KLINIS & FAKTOR RISIKO
Nyeri dada, Sesak napas, Kehilangan berat badan, Lemas, Demam tinggi, Napas berbau, Berkeringat (terutama pada malam hari)
Mengalami penurunan kesadaran akibat kecanduan alkohol, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, stroke, koma, dan kekurangan oksigen.
Memiliki kondisi lain seperti stroke, epilepsi, penyakit gusi (periodontal), emfisema, kanker paru-paru, dan gangguan esofagus (kerongkongan).
Mengalami gangguan otot dan saraf di saluran napas sehingga mengakibatkan disfagia atau kesulitan menelan makanan dan ketidakmampuan untuk batuk.
Memiliki gangguan pernapasan atas seperti infeksi sinus
KOMPLIKASI
Fistula bronkopleural. Kondisi ini dapat muncul jika abses di dalam paru pecah dan menyebabkan kebocoran. Akibatnya, udara dari dalam paru-paru dapat mengalir ke luar dari paru-paru. Komplikasi ini dapat diperbaiki dengan operasi.
Perdarahan paru-paru. Pecahnya abses paru-paru dapat diikuti dengan pecahnya pembuluh darah di dalam organ tersebut. Kondisi ini dapat menyebabkan pasien kehilangan darah akibat perdarahan. Jika perdarahan terjadi cukup parah, maka dapat membahayakan nyawa penderita akibat kehilangan darah.
Penyebaran infeksi. Abses yang pecah akan menyebabkan bakteri menyebar dari lokasi infeksi ke bagian tubuh lainnya.