Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Abses Paru - Coggle Diagram
Abses Paru
Faktor Risiko
penyakit infeksi di sal,napas
-
aspirasi benda/makanan kedalam sal,napas
-
-
-
-
tanda dan gejala
-
-
-
-
penurunan berat badan, kelelahan
-
-
Klasifikasi Sputum
-
-
Mukopurulen : kondisi sputum dalam kondisi kental, bewarna kuning kehijauan
-
-
Pemeriksaan fisik
-
Vital Sign : Temp (febris),RR (>22x/i)
-
-
-
Penunjang
foto rontgen thorax :Terdapat kaviti berbentuk oval dan bulan dengan dinding tebal dan gambaran Air Fluid Level didalam kaviti tersebut
Mikrobiologi : pewarnaan gram sputum,kultur sputum
-
Komplikasi
-
-
peradarahan masif,abses sistemik
Etiologi
Primer : abses yang disebabkan oleh kondisi paru/lesi paru dan kuman anaerob (Prevotella melanninogenica,Fusobacterium nucletum,Peptosraptococcus)
Skunder : disebabkan dari proses lain diluar paru(Staphilococcus aereus,Streptococcus pneumoniae,Klebsiella pneumoniae,Haemophillus influenza)
Patofisiologi Abses Paru
Penyebaran bronkogenik dapat ditemukan abses paru akibat aspirasi sekret orofaring dan obstruksi bronkial, benda asing dan pembesaran kel.getah bening dan malformasi kongenita
penyebaran hematogenik dapat ditemukan pada abses paru yang disebabkan oleh sepsis abdomen, endokarditis infektif, dan tromboemboli septik..
Tatalaksana
Farmako
Antibiotik
Aktinomises: penisilin dosis tinggi, klindamisin
Klostridium: metronidazole, penisilin
-
Peptostreptokokus: kombinasi inhibitor betalaktamase, karbapenem, penisilin dosis tinggi
-
Prevotella : metronidazole, klindamisin, kombinasi inhibotor betalaktamase dan karbapenem
-
Nonfarmako
-
-
Abses yang lebih besar dari enam sentimeter (cm) tidak mungkin sembuh dengan terapi antibiotik saja dan mungkin memerlukan intervensi bedah atau perkutan
Prognosis
-
Prognosis buruk, terutama pada pasien immunocompromised dan pasien dengan neoplasma bronkial dibandingkan dengan abses paru primer dengan angka kematian sekitar 75%
-
-