Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
uji latih jantung - Coggle Diagram
uji latih jantung
-
prosedur CABG
Prosedur CABG di rumah sakit secara umum memakan waktu 3- 6 jam. Lamanya waktu proses operasi tergantung kepada seberapa banyak pembuluh darah yang dicangkokkan untuk menggantikan fungsi pembuluh darah yang menyempit. Pembuatan jalur alternatif untuk mengalirkan darah bisa menggunakan pembuluh darah dari kaki (vena saphena), dada (arteri mamaria interna) atau lengan (arteri radialis).
Setelah pembuluh darah yang akan dicangkokkan diangkat, dokter akan membuat sayatan pada tulang dada agar bisa mencapai jantung. Saat memasangkan pembuluh darah cangkokan, jantung akan dihentikan dari memompa untuk sementara.
Sementara ini berlangsung, fungsi jantung untuk memompa darah ke bagian tubuh lain akan digantikan oleh suatu mesin di luar tubuh. Dengan demikian, organ-organ lain seperti otak, ginjal, dan seluruh tubuh akan tetap menerima oksigen selama aliran darah ke jantung diperbaiki.
Sesaat setelah aliran darah ke jantung sudah diperbaiki, jantung pasien diberikan kejutan listrik yang terkontrol kekuatannya sehingga kembali memompa. Pada akhir prosedur, tulang dada akan disatukan kembali dengan kawat dan kulit dijahit dengan benang.
Umumnya pasien yang melakukan prosedur CABG, membutuhkan waktu rawat inap hingga satu minggu. Masa penyembuhan operasi ini biasanya berkisar antara enam minggu hingga dua bulan. Agar proses penyembuhan optimal, penting untuk memperbaiki gaya hidup yang lebih sehat.
-
-
-
disfungsi ereksi
Disfungsi ereksi tidak selalu mengindikasikan adanya masalah pada jantung. Namun demikian, penelitian yang ada menjelaskan bahwa pria yang mengalami disfungsi ereksi tanpa penyebab yang jelas (misalnya trauma), sebaiknya dilakukan penapisan untuk penyakit jantung sebelum memulai terapi disfungsi ereksi walaupun tidak mengalami gejala yang mengarah ke penyakit jantung
fase rehabilitasi
Pelayanan kesehatan rehabilitatif adalah kegiatan dan/ atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapat berfungsi lagi sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.