Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Persiapan Kemerdekaan Indonesia - Coggle Diagram
Persiapan Kemerdekaan Indonesia
7 Desember 1941
Pengeboman Pearl Harbor
8 Desember 1941
Kongres Amerika Serikat menyatakan perang terhadap Jepang.
9 Maret 1942
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang
1 Maret 1945
Dibentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pemimpinnya adalah Dr. Radjiman Wedyodiningrat.
29 Mei 1945
Sidang pertama BPUPKI yang berlangsung sampai 1 Juni.
1 Juni 1945
Soekarno menjelaskan tentang
"Pancasila" di depan BPUPKI.
10 - 17 Juli 1945
Diselenggarakan sidang kedua BPUPKI untuk membicarakan rancangan undang-undang dasar untuk Indonesia.
6 Agustus 1945
Bom atom dijatuhkan ke Hiroshima dan Nagasaki oleh Amerika Serikat.
7 Agustus 1945
BPUPKI berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia).
9 Agustus 1945
Soekarno, Hatta dan Radjiman Wedyodiningrat diterbangkan ke Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang menuju kehancuran tetapi Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada 24 Agustus.
10 Agustus 1945
Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.
14 Agustus 1945
Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air. Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan. Namun, Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah. Proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap.
15 Agustus 1945
Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Belanda.
16 Agustus 1945
Peristiwa Rengasdengklok